18 May 2010
Kemana Melangkah Jika Saya Gagal?
Rekan pengunjung blog yang berbahagia, beberapa waktu lalu sahabat kita mengirimkan email kepada saya, berikut isi emailnya yang mungkin akan bermanfaat juga bagi kita.
saya yang benama Riko (nama saya samarkan) berumur 25 tahun masih duduk di bangku kuliah, yang sebenarnya harus sudah selesai dan bekerja. Saya sangat terkesan dengan buku anda, ketika saya merasa gagal saya pasti baca buku anda sampai menemukan dimana kegagalan saya. Ketika saya baca buku anda saya menjadi semangat, tetapi ketika menutup buku anda, saya bertanya apa yang harus kerjakan sekarang?..
saya hidup seperti tidak mempunyai arah, ketika membaca lowongan pekerjaan semua maksimal berumur 23 dan ketika saya kelar kuliah saya berumur 26, saya merasa menyesal banget tidak naik kelas. apa yang harus saya lakukan, apakah ada kata terlambat? apakah anda percaya dengan keberuntungan?
Jawaban saya:
Dear Riko,
terima kasih telah ber-email dengan saya.
yang saya tangkap dari isi emailmu (jika tidak salah) adalah sedikit keputusasaan dan ketidakpercayaan diri. Sebetulnya hal ini lumrah menyerang kita, terutama bagi yang masa pendidikannya agak terlambat. Biasanya masa produktif sampai S1 adalah diumur 22-23 tahun, namun tentu saja persoalanmu menjadi agak pelik karena diumur 25 belum menyelesaikan pendidikanmu dibangku kuliah.
Dear Riko, sahabat dan rekan seperjuanganku, aku juga belum menyelesaikan pendidikan S1 hingga sekarang, umur sudah cukup tua :). Hanya saja aku melanjutkan dari D3-ku dulu dan sekarang kuliah sambil memulai bisnis jasa dibidang konstruksi bangunan dan menulis buku.
Well, pendidikan memang penting, ijazah juga amat penting, namun yang lebih penting adalah arah perjalanan kita ini mau dibawa kemana. Persoalan bahwa kita harus kelar kuliah diumur 23 tahun mungkin sudah tidak pas bagi kita (kamu dan aku). Persoalan bahwa melamar pekerjaan di umur 23 tahun buat kamu dan kebanyakan orang muda lainnya mungkin sudah lewat. Jadi, apa yang harus dilakukan?
Pertama, kamu harus menyelesaikan misi utama dulu. Dalam strategi perang sun tzu, kalahkan musuh utama terlebih dahulu jika ingin mengalahkan musuh-musuh yang lain. Misi utamamu adalah menyelesaikan pendidikan S1. ini penting, karena biar bagaimanapun di masa yang akan datang level sarjana akan menjadi status sosial seseorang. entah kita menempuhnya dengan waktu 4 tahun atau 10 tahun, dimasa yang akan datang itu tidak akan menjadi persoalan penting, yang penting kamu berhasil menjadi seorang sarjana.
Kedua, rencanakan langkah-langkah yang mesti kamu lakuin. Mulailah dari langkah kecil. menyusun kembali rencana jalan hidupmu. Jangan menganggap bahwa kita telah terlambat, tiada kata terlambat kecuali kita berhenti.
Ketiga, jika kita tidak memperoleh pekerjaan diperusahaan orang lain, mulailah dengan usaha sendiri. Membangun bisnis sendiri tidak membtuhkan persyaratan bahwa kamu mesti berumur dibawah 25 tahun bukan? Banyak pengusaha yang hanya lulus SMU namun mampu mempekerjakan profesional yang pendidikannya S1 bahkan S2.
Keempat, buku Gagal Itu Baik, 55 Wasiat Cinta dan Kehidupan, Jangan Menyerah dan buku saya yang lain, sifatnya hanya mendorong dan memberi pencerahan motivasi. Kamu sendirilah yang harus melangkah, yang harus bertindak. Tiada kata terlambat untuk memulai, bangunlah dan mulailah dari apa yang kamu bisa. Bergeraklah sekarang, jangan berpangku tangan. Tiada persoalan yang tanpa jalan keluar, tiada masalah yang tidak bisa diatasi selama kita berniat untuk bangkit.
Demikian dulu, selamat berjuang dan semoga segera menyelesaikan misi-misimu.
Salam, Tain Odop
Subscribe to:
Posts (Atom)