28 November 2008

Refleksi Menuju Perubahan


Dalam buku yang cukup fenomenal CHANGE! Rhenald Kasali, PH.D mengungkapkan sepuluh karakteristik change - Perubahan. Kesepuluh karakter change tersebut menjadi petunjuk bagi kita akan pentingnya melihat kedalam, bahwa untuk berubah memerlukan daya upaya yang luar biasa, memerlukan kesadaran diri yang utuh.


Pertama, Ia begitu misterius.
Kedua, Perubahan memerlukan seorang tokoh pengubah
Ketiga, Tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan
Keempat, Perubahan terjadi setiap saat
Kelima, Ada dua sisi dalam perubahan yakni sisi keras dan lembut
Keenam, Perubahan membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan
Ketujuh, Dibutuhkan nilai-nilai khusus untuk menyentuh dasar
Kedelapan, Perubahan banyak diwarnai dengan mitos-mitos
Kesembilan, Perubahan menimbulkan ekspektasi yang bisa menimbulkan getaran dan harapan
Kesepuluh, Perubahan selalu menimbulkan ketakutan dan kepanikan.

Refleksi Perubahan:
Pertama: Refleksi dan tindakan - Perubahan suatu bangsa hanya bisa dilakukan jika mengubah diri sendiri dengan memegang prinsip-prinsip kehidupan.
Kedua: Lahir baru untuk perubahan - Jika ingin melihat hari-hari yang baru, lahir baru, dan menjadi pribadi yang baru, kita harus berani melakukan perubahan. Perubahan memang tidak mudah karena ada karakteristik yang harus disadari. Kabar baiknya tidak ada yang mustahil dalam hidup ini jika kita berhasrat besar.
Ketiga: Lakukanlah perubahan mulai dari hal kecil – Perubahan besar terjadi ketika kita melakukan perubahan-perubahan kecil dalam hidup, sesuatu yang kecil jika dikumpulkan akan menjadi besar. Sama halnya ketika kita menggumpulkan sebutir beras dan menamban terus butiran-butiran itu, lama kelamaan ia akan menjadi sebongkah gundukan besar yang kemudian dimasak dan dinikmati bersama.
Keempat: Abaikan suara miring dan cemoohan negatif – Dunia ini dipenuhi dengan opini-opini yang negatif dan perkataan miring tentang kehidupan tingkah laku manusia. Ketika kita melakukan sesuatu yang ganjil dimata orang lain, serta merta suara negatif akan mengiringi tindakan kita, pada akhirnya kita urung melakukannya dan tentu saja gagal total. Abaikanlah pendapat yang membuat kita tidak berubah, carilah saran kebijaksanaan dan dukungan moral sehingga kita lebih dikuatkan.

20 November 2008

Wasiat Kehidupan: KAYA HATI



Kaya Hati Untuk Meraih Kebahagiaan


Salah satu kebenaran dari sebuah kalimat kebijaksanaan yang masih saya akui ampuh hingga sekarang adalah kata “Mencari Musuh itu Gampang”.
Ketika masa kecil dimana pola pikir anak-anak saya masih membungkus kekosongan ruang hati, kebenaran kata bijak tadi tidaklah dianggap benar. Dalam pemahaman yang masih hijau itu, ‘musuh’ masih tergambar sebagai sosok seseorang yang mengangkat senjata dan melawan pihak lain untuk sebuah kemenangan.
Tidak ada kamus dalam pikiran saya waktu itu kalau musuh ternyata bisa berupa lain bentuk. lain pengertian, semisal musuh dalam persahabatan, musuh dalam cinta dan musuh dalam kebahagiaan.
Setelah cukup dewasa dan memahami arti kehidupan, pergaulan, lebih-lebih persahabatan, kebijaksanaan itu mulai menemukan titik terang. Musuh sudah tidak dipandang lagi sebagai sosok yang hanya mengangkat senjata, melainkan sudah dalam bentuk yang lebih komplek. Katakanlah musuh dalam pertemanan atau persahabatan.
Semakin banyak melewati fase kehidupan, semakin banyak pula saya belajar tentang kebenaran kalimat tadi. Pantas saja kalau orang-orang bijak berkata “peliharalah hubungan baik dengan siapapun”. Tadinya saya pikir perkataan ini adalah lelucon yang cukup untuk ditertawakan oleh anak muda seusia saya.
Mencari musuh itu gampang, yang tidak gampang adalah mencari sahabat pasca bermusuhan. Ini persoalan hati, persoalan meyembuhkan luka yang terpatri didalam. Seorang sahabat bisa saja mengatakan “aku telah memaafkanmu”, namun apakah keadaan bisa langsung baik dan kembali normal? Tidak semudah itu tentunya, karena masih ada tunggul-tunggul pemisah yang bernama persoalan masa lalu.
Persoalan penyembuhan luka batin adalan persoalan memperbaiki hubungan antara dua pihak. Musuh mungkin saja tidak terlihat secara blak-blakan, atau tidaklah dengan lantang mereka akan berkata akan memusnahkan anda, namun secara halus dia akan membuat perhitungan dalam bentuk yang berbeda. Menjauh, memisahkan diri, melakukan perlawanan bawah tanah dan membentuk sebuah gambaran buruk tentang anda. Mengatakan bahwa anda buruk, tidak bisa dipercaya, tidak kredibel, kasar, egois dan lain sebagainya. Sebuah image baru yang dipatri dan menjatuhkan martabat harga diri tentunya.
Sebuah hubungan yang sudah remuk redam terpecah belah ibarat kaca mobil yang hancur karena benturan keras, tidak mungkin dibenarkan lagi dengan sempurna. Dia tidak seperti program disebuah komputer yang jika hilang masih ada back up nya atau jika di undo, data yang rusak atau hilang tadi masih bisa kembali lagi. Persoalan luka batin sulit ditanggulangi karena hanya kebesaran jiwalah yang bisa mengobatinya.
Banyak sahabat yang tiada memahami arti penting hubungan baik, mereka hanya berhubungan baik kalau ada maunya. Ketika saya butuh kamu, saya akan mendekat. Demikian beberapa kejadian yang akan dilalui dalam kehidupan kita.
Disisi lain anda dan saya terlalu berfikir sempurna dan berharap semuanya sempurna seperti apa yang kita inginkan, padahal kehidupan dan hubungan sosial tidaklah demikian sempurna. Kita mencurigai orang lain, meragukan mereka dan berpandangan yang buruk. Semisal: Persoalan hati. Anda tidak percaya, terlalu curiga, lalu anda marah, geram, menerkam.
Persoalan lain adalah persoalan otak yang tidak bijaksana.
Terkadang kita beranggapan bahwa kebenaran itu tunggal. Jadi kalau anda benar, maka yang lain pastilah salah. Kalau kita salah, belum tentu orang lain dianggap benar. Kita berpandangan bahwa kitalah yang paling bijak, padahal belum tentu bijaksana. Hal-hal seperti itulah yang menyulutkan permusuhan. Sederhana saja kelihatannya, namun mampu memisahkan satu persahabatan menjadi musuh abadi.
Kalau sudah bermusuhan, sepertinya sangat sulit untuk menyembuhkan permusuhan itu. Ibarat menyambung tali yang sudah putus menjadi seperti sediakala atau meluruskan benang yang kusut tentulah sulit dan bahkan tidak akan sesempurna sebelumnya.
Seandainya hidup sesederhana apa yang kita pikirkan dan sempurna seperti yang kita bayangkan, alangkah gampangnya menjalani hidup hari demi hari. Tetapi sekali lagi, hidup tidaklah seperti itu. Sang Pencipta saja membutuhkan 6 hari untuk membuat alam semesta dan satu hari (hari ke 7) untuk istirahat. Setelah alam semesta tercipta Sang Pencipta juga harus membangun elemen dan sistem dalam semesta itu agar semua berjalan baik.
Tentu saja ciptaannya tidak semuanya sempurna. Mahluk yang paling sempurna dari mahluk lain hanyalah manusia. Dan manusiapun ternyata masih memiliki kekurangan yakni bisa jatuh sakit, bisa meninggal dunia, kurang kekuatan mental, kurang organ tubuh (bagi yang cacat), takut mahluk lain dan bahkan takut sesamanya sendiri.
Hidup ibarat permainan yang rumit sehingga berkaca pada alam saja sangat sulit melihat makna-makna yang dipelajari darinya. Kita seperti berada dikamar yang berantakan yang tidak tahu meletakkan barang kesayangan dimana posisinya. Mungkin tertimbun barang lain sehingga jangankan menemukannya, menebak kira-kira posisinya saja tiada gambaran.
Menyembuhkan luka hati membutuhkan energi yang lebih banyak. Untuk itu janganlah mencari musuh, berusahalah membuat hubungan tetap baik sehingga kekayaan sejati bisa menghampiri anda dalam balutan cinta yang murni.
Karena itulah orang-orang seperti Paus Yohanes II, Bunda Teresa, Nelson Mandela, Dalai Lama dipandang sebagai orang-orang kaya hati yang bijaksana tanpa memiliki rasa dendam dalam hidupnya. Mereka bisa bersahabat dengan siapapun termasuk dengan musuh-musuhnya. Takkala mereka berdiri dikerumunan manusia, mereka akan memancarkan aura persahabatan. Sampai-sampai musuh pun tersenyum padanya dan mengakui kebesaran jiwa orang-orang seperti ini.

01 September 2008

Rumah Etnik Semakin Diminati

Masyarakat moderen banyak yang beranggapan bahwa membangun rumah bernuansa etnik itu tidak menarik, namun tidak demikian bagi mereka yang mencintai kebudayaan lokalnya.
Rumah sebagai ekspresi pribadi bagi yang mencintai kebudayaan, tentulah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan si pemilik. Unsur etnik yang kental pada bangunan rumah akan mencerminkan identitas lokal yang kaya nilai historis.
Masyarakat kita mulai tertarik dengan sesuatu yang berbau masa lalu. Rumah etnik, fashion etnik, makanan lokal dan banyak hal lain lagi yang tentulah bercirikhas daerah atau lokal.
Entah apakah ini karena adanya pengaruh dari kampanye Back to Nature atau efek dari seruan dunia internasional untuk megurangi efek rumah kaca dan pemanasan global?, kita belum bisa menarik sebuah benang merah dan menyimpulkan hal itu sebagai alasan dasar orang tertarik akan rumah etnik. Yang jelas, eforia arsitektur moderen membuat masyarakat pecinta budaya ingin kembali ke sifat kelokalannya.
Disamping pilihan-pilihan akan rumah bergaya mediterania, arabic, tropis, moderen, sampai minimalis, rumah bergaya etnik semakin hari semakin diminati. Banyak para pemilik rumah yang menghendaki tempat tinggalnya dirancang berdasarkan etnis tertentu. Tentu saja hal ini merupakan langkah yang sangat baik karena selain mencerminkan keberadaan identitas pemilik, keberadaan bangunan berciri khas etnik juga mampu mempertahankan dan mengangkat kekayaan budaya kita.
Namun tentulah tidak mudah juga membangun rumah bernuansa etnik, selain karena biaya yang jauh lebih mahal karena banyaknya unsur2 etnisitas dan ornamen didalam bangunan, bahan-bahan yang dipakai untuk membngun rumah juga harus disesuaikan dari daerah asalnya. Dan satu hal yang perlu dipahami bagi pekerja seni terutama Arsitek adalah bahwa membangun rumah etnik butuh sedikit kesabaran. untuk memasukan unsur yang cocok kedalam rancangan rumah dibutuhkan sebuah kreasi unik sehingga tidak melepaskan nilai-nilai kultural dan ideologis pada rumah etnik.
Yang pasti, keindahan, nostalgia masa lalu, identitas diri, dan unsuk kelokalan budaya bisa diangkat dari sebuah rumah. Rumah tidak lagi hanya sekedar tempat berteduh, melainkan sebagai rung ekspresi dan jati diri pemilik.
Tain Odop, Arsitek freelance, Penulis dan Mahasiswa.
*Gambar Rumah Rancangan Tain Odop 2007-2008


25 June 2008

BORN TO BE A CHAMPION


BOOK REVIEW

Kehidupan adalah anugerah terindah dari Sang Pencipta dan rahmat yang harus disyukuri. Namun, tidak semua orang bisa memahami dan merasakan hal tersebut. Banyak orang yang karena kekurangan dan keterbatasan yang ada pada dirinya membuat hidup ini seolah hanya sebuah rangkaian penderitaan dan kekalahan. Mereka tidak memahami apa hakekat kehidupan, makna perjuangan, makna kekalahan dan makna kemenangan. Manusia lebih menginginkan hidup berjalan sesuai keinginan dan pikiran mereka, padahal hidup butuh proses yang tidak instan.

Setelah melalui perenungan yang dalam dan kilas balik kehidupan di dunia ini, penulis buku ini berani mengungkapkan kebijaksanaan kehidupan, mencoba menaburkan benih kebangkitan dan menawarkan pencerahan bagi setiap insan untuk menjadi pemenang bagi hidupnya. Berbagai cobaan, kesulitan, kegagalan, penderitaan, sakit, pengkhiatan, cemoohan, bahkan fitnahan; semua itu justru memberikan banyak pelajaran dan tempaan bagi pertumbuhan mental kita. Segala keterbatasan yang pernah dihadapi tidak menghentikan langkah kita untuk terus bertumbuh dan maju, karena ternyata Alloh SWT juga telah memberikan jalan dan pertolongan-Nya. Semua yang telah terjadi dalam hidup ini dan apa yang ada di alam semesta tiada satu pun yang sia-sia.
Semua orang pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan diri. Tapi tidak sedikit juga dari mereka yang menyadari bahwa mereka juga dikaruniai kelebihan dan keunikan yang tidak dimiliki orang lain. Kebanyakan orang menganggap segala keterbatasan dan kekurangan yang ada pada dirinya itu adalah sebuah takdir yang tidak bisa dirubah. Padahal kalau mereka berani berusaha menemukan potensi unggul yang ada pada diri mereka, untuk kemudian mengasah dan memberdayakannya, mereka tidak saja akan menjadi manusia yang lebih baik, namun bisa menjadi luar biasa!
Buku ini akan membantu pembacanya menemukan potensi unggul yang ada pada diri mereka dan mengasah/memberdayakannya sehingga menjadi seorang pemenang sejati.

30 May 2008

Book Review



AYO SUKSES BERSAMA CU


Judul: AYO SUKSES BERSAMA CU
Penulis: Nistains Odop
Penerbit: Smart Born 2008
Harga: Rp 19.000

Lebih dari 20 tahun Credit Union di Kalimantan membuktikan kehebatannya sebagai lembaga keuangan yang kokoh dan stabil. Ratusan milyar dana yang tersimpan dan mengalir tiap tahunnya dari koperasi kredit ini. Sudah ratusan ribu anggota masyarakat yang terlibat didalamnya dan sudah banyak pula kesejahteraan yang diperoleh para anggotanya.
Pertumbuhan lembaga keuangan kredit ini sungguh luar biasa karena mampu mengantarkan puluhan ribu masyarakat anggotanya kegerbang kesejahteraan. Bahkan Credit Union di Kalimantan boleh dibilang sebagai banking of the poor ditengah sulitnya mengakses dana dan memperoleh kredit dari bank-bank besar rujukan pemerintah. Sekarang apa lagi yang ditunggu, mari terus terlibat dan mendorong semangat ber-CU ria.

Buku ini hadir bagi mereka yang terlibat agar Credit Union dan anggotanya semakin berjaya.

Bahasan didalam;
Bagaimana menjadi anggota CU yang sukses
Bagaimana menjadi aktivis CU yang profesional
Belajar dari jejak kasus sebuah lembaga CU yang terancam bangkrut
Kendala apa saja yang dihadapi di lembaga CU
Pentingnya pelayanan kepada anggota
Bagaimana agar CU dan anggotanya tumbuh berkembang

25 May 2008

Tampilan Rumah Yang Minimalis


Gambar yang anda lihat adalah tampilan bagian depan rumah minimalis milik pak Hannan Jogjakarta yang saya buat beberapa bulan lalu.
Foto (gambar) 1 adalah rumah yang sekarang mereka tempati.

Gambar 2 adalah desain yang saya rancang dengan tampilan yang sangat minimalis.
Pak hanan sebagai penyuka teknologi informasi sangat tertarik dengan bentuk rumah yang kontemporer dan minimalis ini. Tampilan seperti ini sangat cocok dengan perkembangan trend desain masa kini.

Arsitek: Tain Odop


13 May 2008

Tao Kerendahan Hati


Memahami Tao berarti memahami makna kehidupan. Tao mengajarkan kehidupan berdasarkan hukum-hukum alami yang didalamnya memiliki nilai kebijaksanaan yang sangat luhur dan tinggi. Di dalam Tao Tek Cing ciptaan Law Ce, menyebutkan: Manusia bijak seperti air danau yang dalam, begitu tenang dan bening, seolah apapun yang dilemparkan ke danau itu, tertelan begitu saja, airnya tetap tenang dan jernih. Justru karena ia bisa menerima apa yang tidak bisa diterima orang lain, menunjukkan ketinggian Tao-nya. Ini menunjukkan manusia seharusnya bisa lapang dada, bisa menerima hal-hal yang mungkin menyakitkan (Kritik, saran, salah paham, dll), dengan begitu maka Tao-nya akan menjadi lebih tinggi. Meskipun ajaran Tao mengharuskan kita fleksibel, tapi bukan berarti kita harus mengorbankan kejujuran.
Tao mengajarkan manusia tentang kerendahan hati, tentang menerima kehidupan dengan bijaksana. Ajaran Tao mengingatkan kita akan pentingnya kebijaksanaan dalam melihat, melakukan dan mengalami perubahan. Oleh karena itu aplikasikanlah beberapa hal yang penting dalam kehidupan ini agar lebih bermanfaat.
Belajar kehidupan merupakan perjalanan menimba ilmu tanpa henti, menurut teori behavioralisme, belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu bila ia menunjukkan perubahan tingkah laku (Good and Brophy, 1990). Aleinikov juga mengakui bahwa otak itu seperti tubuh, semakin dilatih semakin berfungsi optimal (a trained brain is the same as a trained body, it reacts better, it works better and it stays alert longer).
Mengerti pesan-pesan semesta dan kehidupan seluruh mahluk dimuka bumi ini mengerti pula tentang tao kebijaksanaan. Berbekal pengetahuan dan cerminan kehidupan itu kita berada digerbang menuju kekayaan dan cinta. Jika ingin perbaikan hidup mulailah menambah wawasan dengan terus belajar, mengerti bahasa semesta, hukum-hukum alam. Beranilah mengatakan “why not” pada diri sendiri dan lakukanlah berdasarkan suara batin.
Keluhuran dan kebesaran jiwa seseorang justru akan mengangkat mereka kekasta tertinggi dalam strata manusia. Dia tidak lagi hanya dipandang sebagai manusia yang bijak, namun sudah diyakini kaya raya karena kenikmatan dan kejernihan dia membaca nilai-nilai kehidupan. Tao yang dipelajari mampu menggerakkan batin dan nuraninya mencapai puncak tertinggi kekayaan sejati.

30 April 2008

MENCARI TEMPAT BERTEDUH




Tentukan tujuan yang bagaimana dalam hidup yang harus diutamakan, dengan demikian Anda bisa fokus menyelesaikan misi dalam skala prioritas yang tepat. Demikian bunyi salah satu kata bijak dari seorang pujangga kehidupan. Hidup tampaknya bukanlah semakin mudah karena disamping tawaran yang indah dan menggiurkan, persoalan juga datang silih berganti. Entahlah mengapa semakin hari persoalan semakin banyak yang menghampiri, apakah mungkin memang karena hidup ini panas ataukah karena kita tidak mampu menemukan tempat berteduh yang baik. Satu hal yang saya yakini benar adalah kalau kita mau belajar dari sebuah kenyataan bahwa hidup terkadang panas, tentu saja kita akan segera tahu dimana sebaiknya menemukan tempat untuk berteduh. Bahkan bagi mereka yang pandai dan berpikiran jernih, mereka tidak hanya mampu menemukan tempat berteduh melainkan ruangan yang beratap dan berdinding yang didalamnya disegarkan oleh AC sehingga mereka benar-benar menemukan tempat yang adem untuk meletakkan kepalanya.
Namun tentu saja tidaklah segampang kita meletakkan setangkai bunga diatas meja kekasih untuk menemukan tempat sejuk nan penuh kesegaran itu. Persoalan yang menghampiri dengan segenap dinamikanya membuat kita bingung untuk memilah dan memilih mana yang sebaiknya persoalan hidup yang harus segera diselesaikan. Kita berhadapan dengan sesuatu yang bernama problem, yang mampu membuat kejernihan pikiran kita ngambang dan ambigu. Karenanya, bukan menemukan sebuah tempat yang paling sejuk untuk berteduh, sekedar tempat berlindung untuk meletakkan kaki dan menyangga kepala saja tidak ada. Kita tidak lagi melihat dunia ini indah melainkan kabut tebal yang selalu menyelimuti perjalanan langkah kita.
Untuk menemukan satu tempat yang paling teduh, sejuk penuh dengan kesegaran dan cinta, kita mesti berjuang mendapatkannya. Memang banyak sekali pohon rimbun yang bisa meneduhkan kita dari sengatan matahari bernama masalah, namun tempat-tempat tersebut belum tentu memberi kesegaran batin bagi anda. Anda harus memilih kemana anda harus meletakkan kepala kebijaksanaan agar keteduhan batin itu kekal.
Mari kita pikirkan apa yang terpenting dalam kehidupan ini, tempat manakan yang paling pas untuk kita sekedar beristirahat bahkan tidur lelap. Apa tujuan yang harus dicapai, apa persoalan yang harus diutamakan untuk segera diselesaikan, apa langkah yang harus diambil agar prioritas penyelesaian perkara kehidupan tersebut usai sesegera mungkin. Pahamkah kita kalau persoalan dibiarkan menumpuk akan menjadi gunung masalah yang besar?
Ah… pikiran kita terkadang memang menyepelekan masalah-masalah kecil sehingga komplikasinya bertambah besar. Anda pusing karena sepatu anda belum disemir, anda pusing karena isteri anda tidak menyediakan minuman pagi ini, anda pusing karena suami anda tidak telepon atau sms untuk mengingatkan agar makan siang, anda pusing karena pacar anda tidak memberitahu keberadaannya dan anda pusing karena tetangga anda tampak lebih berhasil dari pada anda. Begitulah konstruksi pikiran kita memikirkan hal-hal yang terkadang sepele dan tidak membacanya dari prespektif pikiran yang jernih. Alhasil kita membiarkan hal-hal sepele itu menggerogot kejernihan pikiran sehingga kehidupan bukannya adem melainkan panas penuh sesak. Belum lagi ditambah perkara hidup yang besar, perkara kecil sepele dan tidak penting telah menguras isi gelas kejernihan kita.
Saya pikir kita mesti telanjangkan pikiran untuk melihat dari pemikiran yang positif dan membaca sesuatu apakah baik buruknya jika konsentrasi pikiran kita tertuju pada titik bersangkutan. Soal memilah-milah mana yang penting dan mana yang tidak, ada dalam kejernihan pikiran anda sendiri. Orang lain dan saya hanya sebagai dokter yang memberi suntikan pandangan kebijaksanaan saja, sedangkan yang harus berperang langsung dan menyelesaikan misi peperangan itu adalah anda. Percaya atau tidak, yakin atau tidak kata kuncinya berpikirlah jernih dan pilahlah mana persoalan yang harus segera diselesaikan dan mana persoalan yang harus ditangguhkan.
Tahukah Anda bahwa beberapa diantara kita terlalu memusingkan hal-hal kecil dan memberi prioritas pemikiran kearahnya dengan skala yang besar. Akhirnya energi mereka habis hanya untuk mengurus masalah sepele tadi dan mereka melupakan apa prioritas lain yang harus mereka tangani. Tentu saja kita tidak bisa mengesampingkan persoalan-persoalan yang ada dan membiarkannya berlarut, namun jika ingin menemukan tempat berteduh yang aman dan nyaman kita harus pandai menempatkan perkara tadi kedalam kotak-kotak tertentu dan segera menyusunnya sehingga perkara itu terselesaikan dengan rapi tanpa mengganggu prioritas kita.
Saya ambil contoh, jika prioritas hidup kita dalam tahun ini adalah masalah ekonomi untuk meningkatkan penghasilan keluarga, maka kosentrasi pikiran dan tindakan adalah pada bagaimana mencari sumber penghasilan dan menambahnya menjadi sumber-sumber uang yang cukup. Bukan mengurus masalah lain seperti misalnya politik, kebudayaan atau masalah rumah tangga orang lain. Kita memang tidak bisa melepaskan diri dari hal lain dalam kehidupan karena kita adalah mahluk sosial, namun jika menginginkan kehidupan yang lebih baik tetaplah fokus pada langkah apa yang harus dilakukan. Bukan menambah prioritas baru yang semu. Tempat berteduh yang aman dan nyaman bagi kita jika permasalahan itu menyangkut perekonomian adalah masalah sumber keuangan (pekerjaan, bisnis atau beberapa profesi penghasil uang).
Terkadang kita terlalu sibuk mengurus hal-hal yang diluar kehendak kita dan terkuras waktu beserta pikiran untuknya, akibatnya kita menelantarkan kehidupan sendiri dan meletakkannya pada titik rawan sehingga kita sendiri kacau tanpa arah dan tujuan yang jelas. Cobalah untuk memilah mana yang terpenting dalam hidup, mana prioritas yang harus diutamakan untuk diselesaikan, mana misi yang harus dikerjakan tahun ini, dan apa rencana jangka panjang. Setelah itu, perkuat diri kita untuk mencapainya, carilah jalan keluar, dukungan, pengetahuan dan sumber daya. Bila perlu biarkan orang lain mengurus hal-hal lain yang bukan masuk prioritas anda, percayakan pada mereka bahwa mereka bisa melakukannya. Dengan demikian anda bisa menemukan tempat teduh yang berisi kekayaan dan cinta yang membuat anda bahagia menjalani hidup. Anda akan menemukan tempat mana yang adem dari begitu banyak tempat yang anda temui.

14 April 2008

Membuka Pintu Kebahagiaan

Ketika di hadapkan pada sebuah gunung, "Saya tidak akan berhenti". Saya akan terus mendaki menemukan jalan pintas, terowongan bawah tanah, atau diam dan mengubah gunung itu menjadi tambang emas dengan pertolongan Tuhan. Demikian ungkapan bijak oleh Rudi Erfanto Rais. Coba bentangkan kedua tangan dan pasti akan mendapati 10 jari yang siap beraksi kapanpun kita mau. Tapi tunggu dulu. Secara otomatis kesepuluh jari tadi akan melakukan apapun yang diperintahkan, termasuk kapan dia harus bekerja sama atau sendirian. Kalau mau (maaf) mengupil, maka dia akan melakukan sendiri tanpa minta bantuan yang lain. Atau saat marah, menyalahkan orang lain, dia akan menunjuk dengan jari telunjuk tanpa bantuan jari lain.
Philosophy jari kita telah membuktikan, dengan bekerja sendiri hanya sebatas kekuatannya untuk mengupil atau memaki-maki orang lain. Tapi kalau sepuluh jari itu disatukan kekuatannya, mereka akan mampu meledakkan apapun, termasuk menjatuhkan lawan di ring saat ronde ke sepuluh atau dua belas di pertandingan tinjau. Bukan cuma itu, dengan kekuatan kelima jari, kita mampu menyulap semua yang berantakan menjadi indah. Menulis kata indah dengan sentuhan mutiara kata dari pena yang membuat orang jatuh cinta. Itulah yang disebut sinergis yang dalam satu bukunya Steven Covey masuk dalam tujuh kebiasaan orang-orang besar.
Ikuti kebahagiaan Anda, maka semesta akan membuka pintu bagi Anda ditempat yang sebelumnya hanya tembok.” Demikian kata Joseph Campbell membenarkan adanya pintu kebahagiaan bagi ruang kekayaan jiwa manusia.
Kebahagiaan hidup bisa diperoleh dari keberanian kita melakukan perubahan-perubahan untuk memperbaiki keadaan yang carut marut. Semisal, ketika sebuah keluarga selalu berkutat pada persoalan finansial mereka harus berani melakukan perubahan dengan mencari sumber penghasilan baru. Atau, jika sebuah keluarga selalu tidak rukun karena rumah tangga yang berantakan, mereka harus berani melakukan perubahan. Kebahagiaan sesungguhnya bisa diperoleh dari keberanian membuka pintu kebahagiaan. Kejadian buruk terhadap kehidupan pribadi dan keluarga bukanlah sesuatu yang tidak dapat ditanggulangi, persoalannya hanyalah apakah keluarga dan pribadi didalamnya berani memberikan ruang jiwa bagi masing-masing batin untuk membuka pintu hati mereka. Jika mereka bersedia membuka pintu hati tersebut, maka ruang kebahagiaan akan membuka dirinya dan kelegaan bisa tercapai.
Hari ini kita ingin merenungi sejauh mana pintu kebahagiaan telah terbuka bagi kehidupan keluarga kita, apakah kita bahagia, anak-anak bahagia, suami atau isteri bahagia. Jika kita menginginkan kehidupan yang berarti dengan liputan kasih sayang, ikutilah naluri dan kata hati, maka alam semesta dan sang pencipta akan memberikan pengaruhnya dan membantu mencapai harapan kita. Yakinilah bahwa sesuatu yang buruk bisa diperbaiki dan menjadi indah pada waktunya.

10 March 2008

JEJAK SEL PENDERITAAN


Bagaimana cara kita mencapai tujuan tertinggi dalam raga dan spiritual? Mencapai tingkat kesejahteraan secara ekonomi dan kematangan pribadi, bijaksana, tidak egosentris dan memiliki orientasi yang memandang tidak hanya persoalan duniawi? Jalan satu-satunya untuk menuju ke sana adalah jalan melewati rintangan yang bernama penderitaan. Ah, masa iya sih? Demikian kilah beberapa sahabat yang belum melihat kejernihan dari dunia sel penderitaan.

Scott Peck, dalam bukunya The Road Less Travelled menuliskan demikian: Hidup itu sulit, karena merupakan rentetan-rentetan masalah yang menghampiri hidup”. Sebenarnya yang membuat hidup kita menjadi lebih sulit adalah bahwa proses menghadapi dan mengatasi masalah-masalah itu merupakan penderitaan tersendiri. Ini sebenarnya karena rasa sakit yang ditimbulkan oleh kejadian atau pertentangan yang ada di dalam diri kita sendiri. Inilah yang kita sebut masalah. Justru dalam proses menghadapi dan mengatasi masalah itulah hidup kita mempunyai makna. Masalah adalah garis pemisah antara keberhasilan dan kegagalan. Sebenarnya dapat kita katakan bahwa masalah itulah yang menciptakan keberanian dan kebijaksanaan. Hanya karena adanya masalah kita bisa tumbuh dewasa secara mental dan spiritual.

Seperti yang dikatakan Benyamin Franklin, "Hal-hal yang menyakitkan itu memberi pelajaran tertentu". Inilah alasannya mengapa orang-orang bijaksana selalu belajar untuk tidak takut akan masalah, tetapi justru mau menghadapinya dan mau menerima penderitaan dari masalah tersebut. Karena sel penderitaan semakin mendekat dan sering menjumpai, saya semakin berusaha menjauh. Namun hentakan kecil dan sentilan halus oleh Benyamin Franklin dan Scott Peck tadi mampu menyadarkan saya, betapa penderitaan itu adalah sel yang mendidik dengan amat jujur.

Betapa saya telah khilaf tidak melihat jejak-jejak jernih dari pesan sang penderita, dan betapa bodohnya saya berusaha menjauh tanpa mengerti apa isi tawaran sel penderita itu. Sekarang, walaupun terkadang saya masih berusaha menjauh dari sel penderitaan, setidaknya saya telah belajar sekian banyak pesan kejernihan dari anugerah yang bernama penderitaan.

19 February 2008

MAHASISWA PLUS - Belajar dan Berusaha Menjadi Kaya



Mahasiswa itu manusia muda yang dalam proses berkembang, berusaha mencari dan menemukan tingkat kehidupan maupun intelektualitas yang lebih baik. Mahasiswa adalah sosok pembelajar yang perlu tahu bagaimana caranya memiliki tingkat kehidupan yang lebih mapan dari pada orang tua mereka suatu saat nanti. Itulah alasan mengapa mereka disekolahkan karena mereka diharapkan lebih berhasil tentunya. Namun karena kesalahan pemahaman dan kenyamanan hidup, mereka menelantarkan proses pembelajaran tadi dan menelan apa saja yang bagi mereka nyaman, pada hal kenyamanan itu sendiri menjadikan pola hidup mereka amburadur dan mendidik mentalitas pengemis.
Bukanlah sebuah rahasia kalau pola kehidupan mahasiswa adalah kost – kampus – kost – kampus – mall – berbelanja – tempat hiburan – ngumpul – ngerumpi dan kost – kampus lagi. Sebuah life cycle yang menjadikan mahasiswa bukan sebagai mahasiswa sebenarnya.
Dilain pihak kita mengenal mahasiswa plus yang mandiri dalam banyak hal dengan pola hidup yang berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Pola hidup mahasiswa plus (pebisnis) adalah kampus – kost – bisnis – kampus – kost - bisnis. Yang bukan mahasiswa plus hanya sibuk dengan kenyamanannya sambil menunggu kiriman bulanan datang dan tentu saja siap menghabiskannya kembali..

Dalam pandangan saya itu adalah cara dan gaya hidup pelajar/mahasiswa yang tergerus kedalam arus zaman, yang hanya mau enaknya saja tanpa berpikir betapa terkadang sulit sekali orang tua mereka mencari uang untuk membiayai pendidikan. Bisakah mahasiswa memutarbalikan kanyataan ini dan menjadikan mahasiswa sebagai sosok yang produktif dan mandiri dengan segenap idealisme dan kecerdasanya? Menjadikan mahasiswa lebih bijaksana dalam hal finansial?

Kita membutuhkan enterpreneur yang lebih banyak, kita membutuhkan pebisnis muda yang lebih banyak lagi dan kita membutuhkan orang-orang berjiwa bisnis untuk membangun negeri ini keluar dari jeratan ekonomi. Bahkan menurut masetro bisnis kita Ciputra, persentase enterpreneur Indonesia sangatlah kecil dibawah satu persen. Walaupun cukup banyak orang kaya dinegeri ini, namun persentase pebisnis dalam lingkup UKM memang sangat kecil padahal sangat dibutuhkan untuk membuat gebrakan pergerakan ekonomi bangsa. Minimnya jiwa kewirausahaan masyarakat kita dan generasi muda telah menambah daftar panjang pengangguran dan tingkat kemiskinan. Ini sebuah kondisi yang mungkin akan terus berlanjut ditahun-tahun yang akan datang jika semangat kewirausahaan tidak digalakkan.

Generasi pelajar dan mahasiswa hanya mengetahui dalam pikirannya bahwa jika selesai sekolah/kuliah mereka akan bekerja disebuah institusi dan menggantungkan hidupnya disana. Kalau hal ini terus berlanjut dengan pola pikir yang sama, sulit membayangkan bagaimana Indonesia bisa berkembang pesat.

Dapatkan tips dan cara menjadi mahasiswa kaya dari buku :: Resep Jitu Menjadi Mahasiswa Kaya

11 February 2008

Jangan Menyerah: MEREKA BISA MENGAPA SAYA TIDAK?


- Kisah Inspirasional -

Disebuah pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri, beberapa rekan memberikan penghargaan dan acungan jempol terhadap sehabat kecil kami atas keberanian dan perjuangannya dalam menempuh hidup. Sahabat kecil kami ini bukanlah seorang yang luar biasa jika dilihat dari casing kulit luarnya, bahkan terkesan lebih gampang tidak diperhitungkan. Saya menyebutnya “sahabat kecil”, karena memang secara fisik dia lebih kerdil dari pada semua anggota tim kami.

Selama pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri ini, kami menggali dan menemukan potensi-potensi diri yang terpendam dan belum menguak kepermukaan. Ibaratnya, kami menemukan mutiara hitam yang tidak dikenal pada saat sebelumnya sampai pada waktu dimana kami mengikuti sesi pelatihan itu. Kami berbagi cerita, mengetahui perjalanan hidup seseorang, kesulitan dan tantangan hidup, bangkit dari keterpurukan, meraih prestasi, mematahkan kekurangan-kekurangan diri dan merencanakan hidup.

Rekan tim kami ini “lebih menonjol” dibandingkan kami semua, saya menyebutnya dengan kata -lebih menonjol- yang mungkin bagi Anda akan terlintas sebuah gambaran bentuk fisik yang lengkap dan penampilan sempurna bahkan aura kecerdasan yang sempurna juga. Tidak… tidaklah demikian. Dia, bahkan seperti yang saya tulis tadi, bertubuh lebih mungil, kaki dan tangan sebelah kanannya cacat, berukuran lebih kecil dari pada kaki dan tangannya sebelah kiri. Jika bersalaman dengan orang lain mereka akan terkejut betapa mereka tidak akan merasakan genggaman salam tangan yang normal. Kalau dia berjalan akan terlihat turun naik atau karena struktur kakinya yang juga tidak sama tinggi.

Selama pelatihan tersebut, kami menggali keberadaan diri, mengetahui proses perjalanan hidup seseorang dan memaknainya untuk memerdekakan diri. Mengapa kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk sahabat kami ini? Mengapa kami lebih melihat bahwa dia adalah orang terkuat dalam tim kami? Jawabannya, karena keterbatasan-keterbatasan dirinya bukanlah belenggu yang menjadi penghalang untuk maju dan berkembang. Dia telah melewati serangkaian kesulitan nyata dalam hidup, mengalahkan beban mental dahsyat yang bagi sebagian orang adalah aib, menyerahkan semua perjalanan hidup pada kehendak Tuhan dan terus berjuang menjadi pemimpin bagi dirinya.

Saya merasa bahwa hidup ini harus digunakan dengan seimbang, kemerdekaan sejati bukanlah hanya tahu bagaimana mengusir penjajahan dari tanah kelahiran, melainkan bagaimana memberi ruang pada diri sendiri untuk memiliki kebebasan dan memaknainya dalam perjalanan hidup. Bebas menentukan kearah mana kita akan melangkah, bebas membagikannya kepada orang lain, bebas dengan nilai-nilai spiritual, bebas dalam arti kebebasan sejati tanpa terbelenggu oleh tekanan diri.

Sekali lagi Don’t Give Up - JANGAN MENYERAH !!!

Sumber: buku Don't Give Up - JANGAN MENYERAH - by Nistains Odop

02 February 2008

KEMENANGAN YANG HAKIKI

Apa sasaran kita? Akan saya jawab dengan satu kata: Kemenangan – kemenangan dengan segala cara, kemenangan terlepas dari segala teror. Kemenangan, seberapa lama serta beratpun jalan yang kita tempuh, tanpa kemenangan takkan ada keselamatan.

-Winston Churchill-

Apapun itu namanya kemenangan tetaplah kemenangan, namun sayangnya kemenangan kita cenderung membuat pihak lain kalah. Kita dengan segala kekuatan melawan dan mengalahkan orang lain sehingga pihak yang kalah menjadi antipati dan berusaha balas dendam. Kemenangn kita menjadi tidak semurni tetesan embun dan menjadi tidak terang seterang lilin.

Kemenangan yang hakiki adalah kemenangan yang membahagiakan, hasil dari perjuangan yang elegan tidak merugikan orang lain. Memang sulit untuk mengaplikasikannya dalam keseharian kita dimana hidup adalah sebuah kompetisi, namun bukanlah tidak mungkin meraih kemenangan yang membahagiakan. Sebuah pertandingan akan enak ditonton jika keduabelah tim sama-sama bermain secara profesional dengan mengutamakan integritas permainan. Penonton akan merasa tingginya adrenalin bukan dalam lingkup emosi ketakutan. Disinilah penerapan cara kita untuk bermain dengan baik dan terpuji diutamakan.

Banyak diantara kita yang ingin selalu memenangi kompetisi, penerapannya dalam hidup bukan saja dalam permainan olah raga melainkan dalam kehidupan sosial bahkan agama. Kita berlomba-lomba berusaha menang dengan segala cara termasuk membinasakan orang lain yang belumlah menjadi musuh kita. Ini memang tidak singkron tetapi itulah kenyataan yang sering terjadi.

Memenangi sebuah pertandingan hidup tanpa melukai pihak lain terkadang menjadi sesuatu yang tabu dan tidak masuk akal, namun jika kita percaya kita bisa bermain dengan cantik tanpa merugikan tim lawan, kita menjadi seorang pemain yang profesional. Menang tidak selalu dengan kekerasan, kita perlu menang tanpa sebuah teror, kemenangn yang membuat kita bahagia, kemenangan yang bisa berguna bagi orang lain tanpa mementingkan diri sendiri dan ego pribadi. Kemenangan memang memberikan keselamatan namun keselamatan yang mampu menyelamatkan hidup kita tanpa mengalahkan hidup orang lain itu lebih penting. Itulah makna kemenangan yang hakiki.

21 January 2008

Perangkap Yang Bisa Menjerat Distributor


Para pelaku bisnis jaringan tidak menyadari kalau ada perangkap-perangkap yang bisa menghancurkan organisasi bisnis mereka, terkadang perangkap itu disebabkan ulah mereka sendiri sehingga organisasi lini bawah mereka hancur berantakan. Ada empat perangkap (sebetulnya masih banyak) yang biasanya menjadi fatal error dalam bisnis yakni: Penerapan duplikasi yang salah, Manajement tim jaringan yang kacau, Produk yang tidak berkualitas, Leader yang suka berpoligami...........

Bukannya saya “sok ngajari” para pelaku pemasaran jaringan, tetapi memang dalam bisnis ini ada perangkap-perangkap yang biasanya muncul karena keteledoran para pebisnis itu sendiri. Terkadang seorang member terlena karena pertumbuhan bisnis dengan perkembangan super eksponensial, mereka membiarkan kejadian yang mengarah ke kehancuran bisnisnya terjadi. Ini karena keranjang yang mereka bawa tidak cukup kuat bahannya sehingga keranjang itu pada suatu momen jatuh berantakan. Biasanya karena ketidaktahuan alias pengalaman yang kurang dalam membaca tanda-tanda perangkap kehancuran itu yang menjadi penyebab utamanya. Keranjangnya tidak cukup kuat menahan gejolak masuknya telur-telur baru, akibat daya pikul yang rendah keranjang tersebut lepas dari gengaman dan berakibat fatal. Berikut beberapa hal yang biasanya menjadi perangkap kemunduran organisasi jaringan.

1. Penerapan duplikasi yang salah
Kalau Anda menduplikat kunci rumah keliru, maka Anda tidak bisa membuka pintunya. Sama halnya dengan mengembangkan bisnis jaringan, usaha ini adalah usaha memanajemen manusia, penerapan sistem usaha yang keliru dan melenceng jauh akan menimbulkan kekacauan dalam pengoperasian bisnis. Akibatnya Anda gagal, usaha tidak menghasilkan apa-apa. Penting sekali Anda memiliki stardarisasi dan duplikasi sistem yang benar untuk membuat bisnis berjalan sesuai harapan. Makanya dalam bisnis pemasaran jaringan ada pelatihan dan training dalam pengoperasian usaha. Semua itu untuk merupakan langkah bijaksana berdasarkan pengalaman nyata agar tidak terjadi distorsi yang melenceng jauh pada pelaksanaan pengembangan jaringan.

2. Manajement tim jaringan yang kacau
Ada kasus kegagalan tim yang rontok dalam proses sebelum tim tersebut meraih hasil apa-apa. Ini semua berawal dari kekacauan membangun sebuah tim pemasar yang solid yang karena kekacauan tim manajemenya. Dampak bagi pertumbuhan jaringan adalah iklim organisasi jaringan yang tidak sehat. Akibatnya, terjadi tumpang tindih tanggungjawab yang menimbulkan miss communication diantar para pemimpin. Tidak ada kesamaan visi dari puncak yang mampu membuat bisnis berjalan sesuai perencanaan.

3. Produk yang tidak berkualitas
Banyak perusahaan pemasaran jaringan yang menawarkan prouk-prosuk tidak berkualitas, kelebihan mereka hanya pada keampuhan marketing plan karena menawarkan bonus-bonus yang besar dengan cara kerja yang sederhana dan menarik. Mereka membiarkan produk berada diurutan kesekian yang penting pertumbuhan bisnis dan bonus bagi member mendapatkan perhatian khusus. Akibatnya perusahaan seperti ini tidak akan bertahan lama dan gulung tikar. Kadang kala perusahaan tutup karena memang pertumbuhan member tidak menjanjikan lagi tetapi terkadang juga ada perusahaan yang dirancang untuk ditutup ketika perusahaan berada pada titik yang sangat menguntungkan. Mungkin Anda tidak percaya tetapi yakinilah hal itu pernah terjadi, saya pernah menjumpainya dilapangan.

4. Leader suka poligami
Dihalaman lain buku ini saya mengulas tentang tipe-tipe distributor, ini merupakan kelanjutan bahasan dari buku saya yang pertama yang berjudul Multi Level Marketing Plus Ansi offset 2005. Perlu diketahui oleh para member yang masih awam mengenai bisnis jaringan, para pelaku MLM punya sebutan “Pemain Multi Level” yang mereka maksudkan adalah orang-orang yang terlibat di MLM dengan banyak perusahaan bahkan lebih dari tiga perusahaan. Mereka menyebut diri sebagai leader, namun prinsip bisnis mereka adalah poligami. Mereka tidak setia dengan satu perusahaan walaupun perusahaan bersangkutan memberikan peluang yang sangat bagus, prinsip mereka adalah memiliki banyak keranjang MLM akan lebih baik.

Dapatkan penjelasan lebih lanjut dibuku Menjadi MLMers Dahsyat

15 January 2008

KOPI DARAT PENULIS

Akhirnya setelah sekian lama hanya bersenggolan via email, saya bisa langsung ketemu sama salah seorang penghuni milis Penulis bestseller. Beliau adalah bpk Final Prajnanta, seorang penulis sekaligus trainer di Bayer Corporation Indonesia.
Sebuah pertemuan yang mengesankan, santai, menyenangkan, namun penuh manfaat. Saya belajar banyak dari beliau. (Waktu itu saya juga berkenalan dengan pak Agus, rekan satu perusahaan pak Final Prajnanta)
Didunia kepenulisan tentulah tidak ada sesuatu yang terlalu asing bagi kami, karena sama-sama telah menghasilkan cukup banyak buku. Pak Final -demikian beliau lebih sering dipanggil telah berkecimpung didunia kepenulisan cukup lama. Pernah menjadi wartawan, penulis tetap di Agro Media dan sekarang lebih konsen diperusahaan Bayer.
Kesan lain dari pertemuan itu terhadap sosok penulis satu ini adalah "Aura" - "Semangat" - "Antusiasme"- luar biasa yang keluar dan terpancar dari beliau.
Oh iya... Beliau juga adalah seorang Motivator dan praktisi bisnis. Jadi sangat tepat kalau saya katakan sedang berbicara dengan seorang pakar bisnis dan manajemen diri. Hanya saja, ada satu hal yang kurang dari pertemuan itu, apakah? Tidak didokumentasikan. Sayang sekali saya tidak bawa kamera dan... tidak jebrat-jebret deh.
Oiya.. Karena itu Kopdar pertama, "saya pesen kopi aja deh" ungkap saya kepada beliau berdua.
Hehehehe...

13 January 2008

Menulis dan Beramal


Senang rasanya organisasi amal yang saya dirikan tahun 2006 lalu akhirnya bisa menyalurkan bantuan kesekolah dipedalaman Kalbar. Ini salah satu misi sosial saya ketika memutuskan menjadi penulis buku.
Salah satu sekolah -dari 6 SD- yang tim kami sumbangkan adalah mantan Sekolah Dasar saya dikampung. Karena saya berasal dari pedalaman, jadi mengerti betul kondisi dan keterbatasan pendidikan disana, makanya saya dan teman-teman setim berupaya bergerak untuk berbuat sesuatu yang nyata dari apa yang bisa kami buat.
Thanks to: orang-orang yang terlibat dalam program kami, pembeli buku, pembeli kalender, penyumbang buku dll.
Sebagai penulis buku, salah satu buku karangan saya, hasil penjualannya adalah untuk program amal ini.

Ada yang bersedia membantu???
Syaloom :-)

Tren Desain Arsitektur Minimalis


Rumah/bangunan bergaya Minimalis lagi tren nih, kalo ga percaya beli deh buku karanganku yang berjudul Desain Rumah Minimalis.
Nah, dari beredarnya buku itu dan keberadaan blog ini, aku jadi dapet beberapa order gambar rumah minimalis. Beberapa orang/klien hanya sekedar konsultasi aja, beberapa orang ada juga langsung minta digambarin. Tentulah efek keberadaan buku tersebut menjadi sebuah media yang mampu mempromosikan salah satu ilmuku untuk orang lain.

Salam sukses buat para pecinta desain arsitektur bergaya minimalis. Jangan pernah kehilangan impian untuk memiliki rumah idaman anda. Inilah eranya arsitektur Minimalis.
Spirit... of future:::

Menunggu Endorsemen


::: Bentar lagi buku terbaru akan dicetak oleh penerbit Gradien Mediatama Jogja. Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Khun yang telah membantu proses penyelesaian naskah tersebut. Saya juga sedang menunggu Endorsemen dari para penulis best seller untuk tanggapannya atas naskah itu.
Semoga beberapa hari kedepan semua sudah clear, sehingga langsung naik cetak dan bisa dihadirkan pada khalayak pecinta buku negeri ini.
Naskah masih seputar manajemen diri, revolusi diri, transformasi, self help, dalam konsep perubahan yang berkesinambungan. Tentulah akan ada manfaat terbaiknya jika membaca buku ini nanti. Saya yakini pembaca akan mendapatkan manfaat luar biasa.
Tunggu saja ya. Salam :::

02 January 2008

MENAPAK 2008 DARI PUNCAK KALIOERANG


Hari ini (31 des 2007 red), aku liburan akhir tahun di Kaliurang –sebuah daerah wisata pegunungan- Jogjakarta. Aku sengaja pergi dari pusat kota untuk menghindari hiruk pikuk keramaian diakhir tahun. Misiku adalah untuk merefleksikan perjalanan tahun 2007 ini dan merencanakan langkah apa yang akan aku tempuh ditahun 2008.

Kaliurang seperti biasanya tetap dingin, berkabut, apalagi desember adalah musim hujan tentu saja suhu kali ini sangat menyengat dengan tingkat suhu yang mungkin hanya 15 derajad. Tidak terlalu ramai ketika sore saya dan rekan saya pergi kedaerah wisata ini. Perjalanan kami diiringi dengan hujan gerimis, maklum kalau sore hari Jogja selalu ketiban rahmat hujan.

Kami memutar mengelilingi beberapa ruas jalan dengan sepeda motor, sambil tentu saja melirik hotel atau penginapan atau bahkan villa mana yang cocok, yang murah, enak untuk ditempati. Rata-rata hotel dan penginapan mengalami kenaikan sewa kamar sebesar 150%. Dan nasib kamipun harus rela merogoh kocek dengan kenaikan harga yang demikian. Ya, apa boleh baut tidak masalah untuk kali ini karena aku memang ingin ada sesuatu yang cukup berbeda dipergantian tahun ini.

Ketika dapat hotel, tarif kamarnya cukup mencengangkan padahal bukanlah hotel berbintang, saya harus membayar sebesar Rp 125.000 belun dengan makan dan snack. Fasilitas seadanya saja. Yah… untuk ukuran anak muda seperti saya yang mampu tidur diatas tikar tana kasur saja sudah cukup, dengan fasilitas kamar yang seadanya tadi sudah cukup baik. Saya juga nggak muluk-muluk mencari tempat yang wah, toh rasanya sama hanya kelas saja yang berbeda dan sayapun tidak ingin terlalu membuang uang hanya untuk sesuatu yang tidak perlu.

Sekitar jam 7 malam terdengar suara mercon meroket keatas sebuah cahaya api putih merah hijau dan pecah seperti pecahan gumpalan api menjadi terlihat sangat indah. Ternyata dari hotel berlantai 2 disamping saya menginap orang sudah mulai bermain dengan perayaan pergantian tahun ini. Terlalu cepat pikir saya, tetapi itulah keinginan orang tidak pernah sama.

Saya kembali kekamar, menghidupkan laptop dan mendengar lagu, sambil berbincang dengan rekan saya, saya sempatkan untuk membaca buku yang barusan selesai cetak –buku ke9 saya-. Perjalanan kali ini saya membawa buku sekitar 5 buah untuk menemani pergantian tahun. Buku bagi saya adalah sahabat yang mencerahkan, menghibur dan menginspirasikan.

Daerah tempat saya menginap cukup asik, penginapan berupa villa mini yang dihuni langsung oleh sebuah keluarga pemilik. Saya belum sempat kenalan dengan sipemilik, namun saya tahu mereka cukup ramah.

Makan Malam

Sekitar jam 8 PM waktu Indonesia timur, perut saya mulai keroncongan, terasa lapar dan haus. Saya sepertinya harus segera mengisi kantong tengah ini, tapi terlanjur didepan komputer saya harus menyelesaikan misi dulu mengetik cerita ini untuk nantinya saya sharingkan kepada sohib-sohib pengunjung blog yang setia.

Well, aku dan temanku keluar cari tempat makan. Diluar ramai sekali, manusia berduyun-duyun meramaikan jalan raya. Terlihat pasangan muda bercengkrama dengan penuh mesranya, keluarga juga terlihat banyak yang berlibur ditempat ini. Sementara polisi terus sibuk mengatur jalannya lalu lintas dan keramaian, disisi lain bunyi mercon dan kembang api terus menghiasi aroma pergantian tahun. Boleh dibilang ini sebagai preview awal sebelum benar-benar tepat pukul 00.00 pergantian tahun.

Kamipun terus mutar mecari tempat makan yang cukup sepi, akhirnya disimpang lima tepatnya didepan taman kaliurang kami berhenti disitu dan memuaskan dahaga dengan makan ala wong jogja. Dasar emang semua harga sedang naik, jadi harga makanan juga naik 100%. Ah, lagi-lagi pikirku penjual mengambil momen kesempatan dalam kesempitan.

Aku dan temanku mendokumentasikan peristiwa makan malam pergantian tahun itu dengan sekali jebret kamera digital. Dibelakang kami tampak dua pasang sejoli sedang memadu kasih dengan makan nasi goreng sambil suap-suapan. Mantap banget pikirku. Seandainya aku bisa bawa pasangan mungkin sangat mesra juga, tapi itulah selain aku sedang free, aku juga nggak mau acaraku diganggu oleh pikiran negatif ala anak muda. Misiku tetap pada perencanaan awal.

Sehabis makan kami keluar dan melihat sekeliling. Gerombolan manusia semakin ramai, para pengendara maupun pejalan kaki tampak bersuka ria dengan kepedean merek masing-masing. Ada yang sekedar tertawa-tertiwi. Ngobrol, berdiam diri, sedang makan, sedang jebrat jebret yang tentulah lebih dominan karena merasa mereka harus mendokumentasikan perjalanan mereka. Saya tidak tahu apa yang ada dibenak mereka oada pergantian tahun ini, apakah mereka berpikir ini moment yang baik untuk melangkah hidup dengan penuh tujuan dan keyakinan ataukah hanya sekedar lewat begitu saja. Dan bagiku itu tidak terlalu penting, selain karena mereka nggak peduli dengan apa yang aku pikirkan, aku juga tidak perlu pusing dengan apa yang aku pikirkan tentang mereka. Hidup memang demikian, terkadang kita tidak perlu peduli dengan apa yang terjadi disekeliling.

Karena melihat situasi yang cukup asik dari para penghuni tanah kaliurang ini, kami pun turun dari motor dan mulai beraksi didepan kamera. Jebret, jebret, jebret… menghasilkan beberapa picture yang cukup asik, diantaranya berlatar keramaian tadi. Sudahlah pikirku. Kami melanjutkan perjalanan dan kembali kepenginapan untuk menikmati kesendirian, kembali kealam pikiran kami masing-masing.

Sampai dipenginapan saya kembali menfhidupkan laptop, mengetik beberapa cerita ini sambil mendengarkan lagu. Saya pergi keluar kamar dengan menenteng “pacar” saya ini. Saya berusaha untuk tetap produktif menulis dari mana dan dalam situasi yang bagaimanapun. Menulis bagi saya sebagai sebuah hobby yang sulit ditinggalkan setidanya hingga saat ini.

Ditelinga saya semakin marak dan memekakkan bunyi-bunyian mercon dan kembang api dari luar tempat kami menginap. Sungguh orang tidak mencoba untuk membaca pemikiran orang lain yang ingin menyepi, namun itulah keadaannya, malam pergantian tahun memang untuk sesuatu yang ramai dan menggembirakan. Luar biasa.

Dimalam Pergantian Tahun

Aku dan temanku keluar kamar, melihat sekeliling dan apa yang selama ini terjadi dipergantian tahun memang berulang kembali. Didekat penginapan kami, disebuah hotel, ada sekelompok anak muda memotori bunyi-bunyian mercon dan pesta kembang api. Karena melihat keasikan yang ada dengan ramainya manusia, kamipun bergabung kesitu setidaknya dari jarak yang cukup dekat kami menonton langsung bagaimana mereka membuat mercon dan kembang api itu bergema dan terbang menjadi pecahan api yang sangat indah.

Aku mengambil kamera digital dari sakuku dan jebrat jebret lagi, kemudian aku rekam beberapa kejadian cantik seputar kembang api yang memang terlihat sangat indah itu. Sampai sekarang pun momen itu masih tersimpan dengan baik dalam folder dikompurterku.

Beruntung pas malam pergantian tahun, langit jogja cerah tanpa rintik hujan sedikitpun, ini berarti semua mahluk terutama manusia didaerah wisata Kaliurang bisa larut dalam sebuah kegembiraan pergantian tahun tanpa terganggu oleh kondisi alam.

Beberapa SMS –short message service- masuk kedalam inbox HP saya, tentu saja isinya adalah ucapan Selamat Tahun Baru, saya berterima kasih sekali kepada orang-orang yang masih respek dengan saya yang tanpa saya kirim message terlebih dahulu namun telah dengan sedianya memberi saya ucapan selamat. Ini luar biasa, inbox HP full dan saya harus menghapus beberapa diantaranya.

Masih dalam suasana pergantian tahun diluar kamar penginapan. Saya dan teman saya mencoba bergabung dengan keramaian orang-orang. Pergantian tahun memang untuk semua manusia, entah dia orang kaya maupun orang miskin, masyarakat berdarah biru ataupun proletar arus bawah terlarut dalam satu momen “Menyambut Tahun Baru”. Sungguh sebuah momen perekat semua orang.

Suasana riuh dan cerahnya kembang api dilangit-langit Kalioerang masih terus terjadi, saya dan teman saya Juga larut dalam upacara kegembiraan tersebut hingga sekitar jam 01.00.

Saya dan teman saya kembali penginapan, mereview ulang beberapa gambar dan rekaman, melihat bagaimana seru dan indahnya kejadian diluar tadi, betapa ramainya, sungguh ini mengasikkan dan pantaslah kalau orang bilang pergantian tahun bisa memabukkan.

Setelah itu saya mengajak teman saya berdoa, sebelum berdoa saya sempat bergurau terhadap Tuhan “kira-kira Tuhan akan mendengarkan doa siapa ya malam ini, ada milaran doa manusia pada saat dan waktu yang bersamaan”. Mungkin Tuhan bingung, mau mengabulkan doa yang mana, semua pastilah harapan dan permohonan yang baik-baik dari manusia baik-baik”. Demikian celetukku. Temanku tertawa dan juga berucap “iya ya, apakah Tuhan menyediakan inbox berupa doa centre?”. Hahaha… seandainya Tuhan adalah manusia mungkin memang harus menyediakan sebuah box khusus dengan space tak terbatas untuk menampung doa-doa manusia, shingga kemudian memilah-milahnya dan mengabulkan doa-doa manusia. Tapi itulah sebuah kuasa sang pencipta, Dia tidak membutuhkan itu semua, karena apa yang dipikirkan manusia Tuhan telah menyediakannya bagi mereka.

Laptop masih tetap hidup dan kamipun berdoa, aku tidak meminta kepada Tuhan, yang aku mohonkan adalah bimbingan dan berkat untuk semua rencaaku. Aku tidak meminta Tuhan menurunkan wahyunya kepadaku dan memberikan begitu saja, namun aku memiliki harapan besar untuk disertai Tuhan dan bimbingan petunjuk untuk semua rencanaku itu. Sebuah doa yang cukup bagiku karena walaupun kita adalah manusia, bukan berarti kita lemah dan selalu menjadi peminta. -Semoga masuk akal anda-

Setelah berdoa saya buka program microsoft word dan winamp, mengetik ulang rencana-rencana saya sambil tentu saja mendengarkan musik. Amin…

Tentu saja SMS ke inbox HP masih terus berlanjut dan saking sibuknya operator seluler, setiap pengiriman ulang SMS selalu gagal karena kelebihan muatan. Mungkin kalau bisa dilihat bagaimana sms itu beterbangan, dia akan saling bertabrakan dilangit, dan mungkin ada yang tersangkut dipohon atau atap rumah. Hehehe…

Harapan Baru

Rasanya saya diberi harapan baru untuk menapaki tahun 2008 dengan lebih antusias, bersemangat dan pantang menyerah. Saya jadi teringat akan cerita rekan saya dimilis bahwa pergantian tahun memberi kita kelegaan untuk kembali melihat rencana-rencana kita sebelumnya dan memperbaikinya jika tidak berhasil. Aku merasa bersyukur tahun 2007 memberiku banyak perubahan dan perkembangan, walaupun itu tidak signifikan, namun sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Sebagai anak desa yang berusaha melakukan perubahan untuk kehidupan yang lebih baik, aku terus berjuang mencari celah kehidupan dengan segala tantangannya. Bagiku pergantian tahun tidak sekedar bangun pagi, melihat mentari muncul lagi dan merayakannya. Lebih dari itu, pergantian tahun memberikan semangat baru untuk melangkah lebih dahsyat, lebih fokus dan lebih mantap. Kali inipun misi itu tetap menjadi bahan pemikiran saya dan menjadi pendorong kuat untuk berkarya lebih mantap kedepan.

Tepat sekitar pukul 02.30 aku dan temanku terbaring kecapean karena sepanjang malam tadi kami mengikuti prosesi pergantian tahun ini. Dalam tidur ternyata tidak juga membuat aku merasa nyaman dan tidur nyenyak karena ada mimpi aneh yang cukup mengganggu. Rasanya ada semacam energi negatif yang coba mengganggu tidurku. Aku memang tidak terlalu memedulikan hal itu, mungkin ada sesuatu energi negatif yang coba masuk, namun karena aku tidaklah memedulikannya, akhirnya energi itu pergi.

Anda mungkin tidak percaya, namun terkadang aku merasakan hal ini mengganggu awal tidurku. Bukan hanya kali ini energi sejenis mencoba mengganggu. Tadi sebelum aku benar-benar tidur, aku terbangun sebanyak empat kali karena kedatangan energi ini. Barulah sekitar 30 menit dari waktu aku berbaring aku bisa tidur dengan nyenyak.

Tepat pukul 06.00 aku terbangun dari tidur. Suasana penginapan damai, disertai kicauan burung tekukur namun demikian tetap semangat tahun baru dengan dentuman mercon masih terdengar membahana. Aku tadinya sempat malas untuk segera bangun dari tempat tidur tetapi karena aku mencoba untuk mengalahkan rasa malas, akhirnya aku bangun juga. Temanku masih bergulung dengan bantal dan selimutnya. Wah nyenyak sekali dia pikirku.
Aku keluar kamar, melihat sekeliling. Masih sepi. Orang-orang memang mulai terlihat beraktifitas namun tidaklah banyak, diantara mereka ada yang membersihkan halaman, menyapu rumah dan sekedar jalan-jalan. Sementara diselingan waktu aku mencoba buka laptop dan menghidupkannya. Waduh… low battere. Terpaksa aku harus permisi kepemilik penginapan untuk mencarger laptop supaya bisa digunakan kembali.
Aku pergi menemui pemilik penginapan, permisi dan akhirnya laptopku bisa di on kan lagi. Asik pikirku.
Beberapa saat kemudian aku melihat keluar kamar dan menilik kearah matahari. Langit Jogja pagi ini cerah, tiada kabut apalagi gerimis hujan. Aku dan rekanku pergi menunggang sepeda motor dan mengarahkan perjalanan kami ke Gardu pandang Merapi. Terlihat orang-orang sudah ramai berada disana. Ada yang sekedar jalan-jalan. Ada keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan dua anaknya. Ada pasangan, dan bahkan ada yeng menginap menggunakan tenda. Hebat juga pikirku, mereka menginap dialam terbuka menggunakan tenda, mereka bisa berhemat. Salut deh.
Lingkungan digardu pandang merapi memang asik, daerah itu dirancang khsus untuk jadi objek wisata bagi pengunjung yang ingin melihat gunung merapi. Saya dan teman saya melangkah dengan gontai, mengasikkan diri dengan suasana pagi. Saya mengeluarkan kamera pocket digital dari saku dan jebrat jebret dengan aksi ala anak muda zaman ini. Beberapa objek termasuk gunung merapi yang sedang mengeluarkan asap juga menjadi sesuatu yang indah dan asik. Akupun tidak mau ketinggalan menggunakan kesempatan itu untuk mencuri objek cantik dari para gadis pengunjung tempat itu. –harap maklum, sebagai seorang jombloan saya harus cukup puas dengan menikmati keindahan wanita hanya dengan melihatnya saja-.
Aku dan temanku melanjutkan perjalanan kebagian atas daerah kaliurang. Motor kami parkirkan ditempat parkir wisata tadi. Kami jalan kaki, bergabung dengan beberapa orang lain yang juga bergontai ria menikmati suasana pagi dikaliurang. Alangkah asiknya mentari pagi dan suasana pergantian tahun disini pikirku. Aku melihat beberapa rombongan juga keluar dari peraduan mereka, berjalan dengan amat senangnya dan menikmati suasana pagi itu. Diseberang jalan sambil terus melangkah aku melihat seorang gadis berjalan sendirian, menikmati musik dan sepertinya sangat enjoy dengan kesendiriannya. Terlihat cukup cantik, namun dia tidak melirik kearah aku dan temanku bahkan kebeberapa orang lain yang lewat juga tidak diliriknya. “Mantap juga cewek itu” celetukku ala bahasa Kalimantan kepada temanku. Oh iya, aku lupa cerita, tadi aku sembat ambil gambarnya secara diam-diam, maklum paparazi amatiran. Hasilnya cukup oke.
Setelah letih dengan berkeliling jalan kaki dipendakian beraspal sepanjang jalan, aku dan temanku kembali keparkiran dan kembali kepenginapan. Cukup untuk pagi ini pikirku.
Istirahat dipenginapan sekitar satu setengah jam semejak berputar ria tadi, aku dan temanku kemudian berangkat pulang menuruni peraduan menuju Jogja. Tentu saja saya harus keloket penjaga dulu untuk membayar tagihan karena kami menginap disitu. Setelah membayar dan berbasa basi sedikit barulah kami tancap gas benar-benar menuruni kawasan wisata Kalioerang. Syukur… Amin… aku bisa menikmati pergantian tahun di 2007 ini dengan suasana yang berbeda. Itu semua adalah berkat karyaku selama ini. Penulis dengan beberapa karya buku termasuk kategori laris. Bisnis minuman tradisional. Dan beberapa bisnis sampingan yang terkadang memberiku bonus.
Aku berharap tahun 2008 ini aku bisa meraih semua hal yang aku inginkan. Merealisasikan rencana yang telah aku tulis dan berhasil. Aku ingin tahun ini kembali menikmati pergantian tahun dengan suasana yang berbeda ditempat yang berbeda tentulah dengan tujuan-tujuan yang lebih baik lagi. Semoga!!!

Nistains Odop, Kawasan Wisata Kaliurang, Jogjakarta 01-01-2008

Selalu ada harapan dihari baru

Hari ini manusia diseluruh dunia merayakan pergantian tahun, sesuatu yang tiap tahun terjadi dan berulang. Entahlah, apa karena semangat tahun baru memberi sebuah harapan, ataukah tahun baru adalah seremonial saja. Bagi manusia-manusia yang mengerti akan nilai pergantian tahun, mereka akan berdiri memandang kedepan, berteriak lantang dan menyatakan “Tahun Baru Menuju Perubahan”.
Itulah dengungan sorakan lantang yang bisa kita lontarkan ketika pergantian tahun. Tahun ini 2008 adalah saat pertama saya mengetik angka 2008 dikomputer pada tanggal permulaan tahun. Sebuah cahaya dari langit memancarkan harapan-harapan baru untuk melihat kehidupan sebagai sebuah anugerah dan kesempatan. Bersyukurlah kita karena masih bisa merasakan hari baru ini.
Dalam keheningan bercampur hiruk pikuk keramaian, kita bersemedi sesaat, menerima keberadaan diri, meneruskan aroma pikiran dan melihat kebelakang apa yang telah terjadi.
Tentu sangat banyak sekali perubahan dalam proses sepanjang 2007 lalu. Catatan satu dua lembar saja sepertinya tidak akan cukup untuk menorehkan apa esensi dari kemajuan dan keterpurukan yang telah kita lalui. Seandainya kita bisa menarik kembali waktu untuk diulang, kita akan menyatakan niat terbesar kepadanya demi menambal borok-borok dan kegagalan masa lalu. Tapi, entahlah mengapa semua itu tidak akan mungkin bisa diputar ulang? Sang Pencipta dan alam memang tidak mengizinkan demikian.
Seraya terus berharap akan adanya kemajuan, kita melihat seterang cahaya menuju makna kehidupan. Perjalanan dahulu, satu tahun dengan segenap cerita jatuh bangunnya memberi pelajaran berharga untuk dijadikan kamus keberhasilan. Tidak ada yang instan, demikian pikiran kita menunjukkan kebijaksanaan dari perjalanan hidup kemarin.
Harapan selalu ada dan mampu memberikan amunisi baru sebagai sebuah torpedo yang meluncur dengan dahsyat. Hanya saja terkadang terpedo itu terhalang dalam gelombang lautan dan menyebabkan arahnya tidak selalu lurus. Catatan akhir tahun selalu diisi dengan tema perubahan dan perbaikan. Berdoa, bersemedi dan menyatakan cinta bagi masa depan dihadapan sang Pencipta.
Semoga pergantian tahun ini memberi kita sebuah harapan nyata dan kegamblangan tujuan. Bukan kegamangan.

Salam dihari baru 2008.

-Nistains Odop, dari perhentian tahun 2007 di Kalioerang - 01-01-2008.