10 March 2008

JEJAK SEL PENDERITAAN


Bagaimana cara kita mencapai tujuan tertinggi dalam raga dan spiritual? Mencapai tingkat kesejahteraan secara ekonomi dan kematangan pribadi, bijaksana, tidak egosentris dan memiliki orientasi yang memandang tidak hanya persoalan duniawi? Jalan satu-satunya untuk menuju ke sana adalah jalan melewati rintangan yang bernama penderitaan. Ah, masa iya sih? Demikian kilah beberapa sahabat yang belum melihat kejernihan dari dunia sel penderitaan.

Scott Peck, dalam bukunya The Road Less Travelled menuliskan demikian: Hidup itu sulit, karena merupakan rentetan-rentetan masalah yang menghampiri hidup”. Sebenarnya yang membuat hidup kita menjadi lebih sulit adalah bahwa proses menghadapi dan mengatasi masalah-masalah itu merupakan penderitaan tersendiri. Ini sebenarnya karena rasa sakit yang ditimbulkan oleh kejadian atau pertentangan yang ada di dalam diri kita sendiri. Inilah yang kita sebut masalah. Justru dalam proses menghadapi dan mengatasi masalah itulah hidup kita mempunyai makna. Masalah adalah garis pemisah antara keberhasilan dan kegagalan. Sebenarnya dapat kita katakan bahwa masalah itulah yang menciptakan keberanian dan kebijaksanaan. Hanya karena adanya masalah kita bisa tumbuh dewasa secara mental dan spiritual.

Seperti yang dikatakan Benyamin Franklin, "Hal-hal yang menyakitkan itu memberi pelajaran tertentu". Inilah alasannya mengapa orang-orang bijaksana selalu belajar untuk tidak takut akan masalah, tetapi justru mau menghadapinya dan mau menerima penderitaan dari masalah tersebut. Karena sel penderitaan semakin mendekat dan sering menjumpai, saya semakin berusaha menjauh. Namun hentakan kecil dan sentilan halus oleh Benyamin Franklin dan Scott Peck tadi mampu menyadarkan saya, betapa penderitaan itu adalah sel yang mendidik dengan amat jujur.

Betapa saya telah khilaf tidak melihat jejak-jejak jernih dari pesan sang penderita, dan betapa bodohnya saya berusaha menjauh tanpa mengerti apa isi tawaran sel penderita itu. Sekarang, walaupun terkadang saya masih berusaha menjauh dari sel penderitaan, setidaknya saya telah belajar sekian banyak pesan kejernihan dari anugerah yang bernama penderitaan.

2 comments:

Unknown said...

Artikel yang mantap bung...

"Hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan kita akan nilai kehidupan" begitu kurang lebih kata Andrie Wongso.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian...

Anda luar biasa!

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Webcam, I hope you enjoy. The address is http://webcam-brasil.blogspot.com. A hug.