21 January 2008

Perangkap Yang Bisa Menjerat Distributor


Para pelaku bisnis jaringan tidak menyadari kalau ada perangkap-perangkap yang bisa menghancurkan organisasi bisnis mereka, terkadang perangkap itu disebabkan ulah mereka sendiri sehingga organisasi lini bawah mereka hancur berantakan. Ada empat perangkap (sebetulnya masih banyak) yang biasanya menjadi fatal error dalam bisnis yakni: Penerapan duplikasi yang salah, Manajement tim jaringan yang kacau, Produk yang tidak berkualitas, Leader yang suka berpoligami...........

Bukannya saya “sok ngajari” para pelaku pemasaran jaringan, tetapi memang dalam bisnis ini ada perangkap-perangkap yang biasanya muncul karena keteledoran para pebisnis itu sendiri. Terkadang seorang member terlena karena pertumbuhan bisnis dengan perkembangan super eksponensial, mereka membiarkan kejadian yang mengarah ke kehancuran bisnisnya terjadi. Ini karena keranjang yang mereka bawa tidak cukup kuat bahannya sehingga keranjang itu pada suatu momen jatuh berantakan. Biasanya karena ketidaktahuan alias pengalaman yang kurang dalam membaca tanda-tanda perangkap kehancuran itu yang menjadi penyebab utamanya. Keranjangnya tidak cukup kuat menahan gejolak masuknya telur-telur baru, akibat daya pikul yang rendah keranjang tersebut lepas dari gengaman dan berakibat fatal. Berikut beberapa hal yang biasanya menjadi perangkap kemunduran organisasi jaringan.

1. Penerapan duplikasi yang salah
Kalau Anda menduplikat kunci rumah keliru, maka Anda tidak bisa membuka pintunya. Sama halnya dengan mengembangkan bisnis jaringan, usaha ini adalah usaha memanajemen manusia, penerapan sistem usaha yang keliru dan melenceng jauh akan menimbulkan kekacauan dalam pengoperasian bisnis. Akibatnya Anda gagal, usaha tidak menghasilkan apa-apa. Penting sekali Anda memiliki stardarisasi dan duplikasi sistem yang benar untuk membuat bisnis berjalan sesuai harapan. Makanya dalam bisnis pemasaran jaringan ada pelatihan dan training dalam pengoperasian usaha. Semua itu untuk merupakan langkah bijaksana berdasarkan pengalaman nyata agar tidak terjadi distorsi yang melenceng jauh pada pelaksanaan pengembangan jaringan.

2. Manajement tim jaringan yang kacau
Ada kasus kegagalan tim yang rontok dalam proses sebelum tim tersebut meraih hasil apa-apa. Ini semua berawal dari kekacauan membangun sebuah tim pemasar yang solid yang karena kekacauan tim manajemenya. Dampak bagi pertumbuhan jaringan adalah iklim organisasi jaringan yang tidak sehat. Akibatnya, terjadi tumpang tindih tanggungjawab yang menimbulkan miss communication diantar para pemimpin. Tidak ada kesamaan visi dari puncak yang mampu membuat bisnis berjalan sesuai perencanaan.

3. Produk yang tidak berkualitas
Banyak perusahaan pemasaran jaringan yang menawarkan prouk-prosuk tidak berkualitas, kelebihan mereka hanya pada keampuhan marketing plan karena menawarkan bonus-bonus yang besar dengan cara kerja yang sederhana dan menarik. Mereka membiarkan produk berada diurutan kesekian yang penting pertumbuhan bisnis dan bonus bagi member mendapatkan perhatian khusus. Akibatnya perusahaan seperti ini tidak akan bertahan lama dan gulung tikar. Kadang kala perusahaan tutup karena memang pertumbuhan member tidak menjanjikan lagi tetapi terkadang juga ada perusahaan yang dirancang untuk ditutup ketika perusahaan berada pada titik yang sangat menguntungkan. Mungkin Anda tidak percaya tetapi yakinilah hal itu pernah terjadi, saya pernah menjumpainya dilapangan.

4. Leader suka poligami
Dihalaman lain buku ini saya mengulas tentang tipe-tipe distributor, ini merupakan kelanjutan bahasan dari buku saya yang pertama yang berjudul Multi Level Marketing Plus Ansi offset 2005. Perlu diketahui oleh para member yang masih awam mengenai bisnis jaringan, para pelaku MLM punya sebutan “Pemain Multi Level” yang mereka maksudkan adalah orang-orang yang terlibat di MLM dengan banyak perusahaan bahkan lebih dari tiga perusahaan. Mereka menyebut diri sebagai leader, namun prinsip bisnis mereka adalah poligami. Mereka tidak setia dengan satu perusahaan walaupun perusahaan bersangkutan memberikan peluang yang sangat bagus, prinsip mereka adalah memiliki banyak keranjang MLM akan lebih baik.

Dapatkan penjelasan lebih lanjut dibuku Menjadi MLMers Dahsyat

15 January 2008

KOPI DARAT PENULIS

Akhirnya setelah sekian lama hanya bersenggolan via email, saya bisa langsung ketemu sama salah seorang penghuni milis Penulis bestseller. Beliau adalah bpk Final Prajnanta, seorang penulis sekaligus trainer di Bayer Corporation Indonesia.
Sebuah pertemuan yang mengesankan, santai, menyenangkan, namun penuh manfaat. Saya belajar banyak dari beliau. (Waktu itu saya juga berkenalan dengan pak Agus, rekan satu perusahaan pak Final Prajnanta)
Didunia kepenulisan tentulah tidak ada sesuatu yang terlalu asing bagi kami, karena sama-sama telah menghasilkan cukup banyak buku. Pak Final -demikian beliau lebih sering dipanggil telah berkecimpung didunia kepenulisan cukup lama. Pernah menjadi wartawan, penulis tetap di Agro Media dan sekarang lebih konsen diperusahaan Bayer.
Kesan lain dari pertemuan itu terhadap sosok penulis satu ini adalah "Aura" - "Semangat" - "Antusiasme"- luar biasa yang keluar dan terpancar dari beliau.
Oh iya... Beliau juga adalah seorang Motivator dan praktisi bisnis. Jadi sangat tepat kalau saya katakan sedang berbicara dengan seorang pakar bisnis dan manajemen diri. Hanya saja, ada satu hal yang kurang dari pertemuan itu, apakah? Tidak didokumentasikan. Sayang sekali saya tidak bawa kamera dan... tidak jebrat-jebret deh.
Oiya.. Karena itu Kopdar pertama, "saya pesen kopi aja deh" ungkap saya kepada beliau berdua.
Hehehehe...

13 January 2008

Menulis dan Beramal


Senang rasanya organisasi amal yang saya dirikan tahun 2006 lalu akhirnya bisa menyalurkan bantuan kesekolah dipedalaman Kalbar. Ini salah satu misi sosial saya ketika memutuskan menjadi penulis buku.
Salah satu sekolah -dari 6 SD- yang tim kami sumbangkan adalah mantan Sekolah Dasar saya dikampung. Karena saya berasal dari pedalaman, jadi mengerti betul kondisi dan keterbatasan pendidikan disana, makanya saya dan teman-teman setim berupaya bergerak untuk berbuat sesuatu yang nyata dari apa yang bisa kami buat.
Thanks to: orang-orang yang terlibat dalam program kami, pembeli buku, pembeli kalender, penyumbang buku dll.
Sebagai penulis buku, salah satu buku karangan saya, hasil penjualannya adalah untuk program amal ini.

Ada yang bersedia membantu???
Syaloom :-)

Tren Desain Arsitektur Minimalis


Rumah/bangunan bergaya Minimalis lagi tren nih, kalo ga percaya beli deh buku karanganku yang berjudul Desain Rumah Minimalis.
Nah, dari beredarnya buku itu dan keberadaan blog ini, aku jadi dapet beberapa order gambar rumah minimalis. Beberapa orang/klien hanya sekedar konsultasi aja, beberapa orang ada juga langsung minta digambarin. Tentulah efek keberadaan buku tersebut menjadi sebuah media yang mampu mempromosikan salah satu ilmuku untuk orang lain.

Salam sukses buat para pecinta desain arsitektur bergaya minimalis. Jangan pernah kehilangan impian untuk memiliki rumah idaman anda. Inilah eranya arsitektur Minimalis.
Spirit... of future:::

Menunggu Endorsemen


::: Bentar lagi buku terbaru akan dicetak oleh penerbit Gradien Mediatama Jogja. Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Khun yang telah membantu proses penyelesaian naskah tersebut. Saya juga sedang menunggu Endorsemen dari para penulis best seller untuk tanggapannya atas naskah itu.
Semoga beberapa hari kedepan semua sudah clear, sehingga langsung naik cetak dan bisa dihadirkan pada khalayak pecinta buku negeri ini.
Naskah masih seputar manajemen diri, revolusi diri, transformasi, self help, dalam konsep perubahan yang berkesinambungan. Tentulah akan ada manfaat terbaiknya jika membaca buku ini nanti. Saya yakini pembaca akan mendapatkan manfaat luar biasa.
Tunggu saja ya. Salam :::

02 January 2008

MENAPAK 2008 DARI PUNCAK KALIOERANG


Hari ini (31 des 2007 red), aku liburan akhir tahun di Kaliurang –sebuah daerah wisata pegunungan- Jogjakarta. Aku sengaja pergi dari pusat kota untuk menghindari hiruk pikuk keramaian diakhir tahun. Misiku adalah untuk merefleksikan perjalanan tahun 2007 ini dan merencanakan langkah apa yang akan aku tempuh ditahun 2008.

Kaliurang seperti biasanya tetap dingin, berkabut, apalagi desember adalah musim hujan tentu saja suhu kali ini sangat menyengat dengan tingkat suhu yang mungkin hanya 15 derajad. Tidak terlalu ramai ketika sore saya dan rekan saya pergi kedaerah wisata ini. Perjalanan kami diiringi dengan hujan gerimis, maklum kalau sore hari Jogja selalu ketiban rahmat hujan.

Kami memutar mengelilingi beberapa ruas jalan dengan sepeda motor, sambil tentu saja melirik hotel atau penginapan atau bahkan villa mana yang cocok, yang murah, enak untuk ditempati. Rata-rata hotel dan penginapan mengalami kenaikan sewa kamar sebesar 150%. Dan nasib kamipun harus rela merogoh kocek dengan kenaikan harga yang demikian. Ya, apa boleh baut tidak masalah untuk kali ini karena aku memang ingin ada sesuatu yang cukup berbeda dipergantian tahun ini.

Ketika dapat hotel, tarif kamarnya cukup mencengangkan padahal bukanlah hotel berbintang, saya harus membayar sebesar Rp 125.000 belun dengan makan dan snack. Fasilitas seadanya saja. Yah… untuk ukuran anak muda seperti saya yang mampu tidur diatas tikar tana kasur saja sudah cukup, dengan fasilitas kamar yang seadanya tadi sudah cukup baik. Saya juga nggak muluk-muluk mencari tempat yang wah, toh rasanya sama hanya kelas saja yang berbeda dan sayapun tidak ingin terlalu membuang uang hanya untuk sesuatu yang tidak perlu.

Sekitar jam 7 malam terdengar suara mercon meroket keatas sebuah cahaya api putih merah hijau dan pecah seperti pecahan gumpalan api menjadi terlihat sangat indah. Ternyata dari hotel berlantai 2 disamping saya menginap orang sudah mulai bermain dengan perayaan pergantian tahun ini. Terlalu cepat pikir saya, tetapi itulah keinginan orang tidak pernah sama.

Saya kembali kekamar, menghidupkan laptop dan mendengar lagu, sambil berbincang dengan rekan saya, saya sempatkan untuk membaca buku yang barusan selesai cetak –buku ke9 saya-. Perjalanan kali ini saya membawa buku sekitar 5 buah untuk menemani pergantian tahun. Buku bagi saya adalah sahabat yang mencerahkan, menghibur dan menginspirasikan.

Daerah tempat saya menginap cukup asik, penginapan berupa villa mini yang dihuni langsung oleh sebuah keluarga pemilik. Saya belum sempat kenalan dengan sipemilik, namun saya tahu mereka cukup ramah.

Makan Malam

Sekitar jam 8 PM waktu Indonesia timur, perut saya mulai keroncongan, terasa lapar dan haus. Saya sepertinya harus segera mengisi kantong tengah ini, tapi terlanjur didepan komputer saya harus menyelesaikan misi dulu mengetik cerita ini untuk nantinya saya sharingkan kepada sohib-sohib pengunjung blog yang setia.

Well, aku dan temanku keluar cari tempat makan. Diluar ramai sekali, manusia berduyun-duyun meramaikan jalan raya. Terlihat pasangan muda bercengkrama dengan penuh mesranya, keluarga juga terlihat banyak yang berlibur ditempat ini. Sementara polisi terus sibuk mengatur jalannya lalu lintas dan keramaian, disisi lain bunyi mercon dan kembang api terus menghiasi aroma pergantian tahun. Boleh dibilang ini sebagai preview awal sebelum benar-benar tepat pukul 00.00 pergantian tahun.

Kamipun terus mutar mecari tempat makan yang cukup sepi, akhirnya disimpang lima tepatnya didepan taman kaliurang kami berhenti disitu dan memuaskan dahaga dengan makan ala wong jogja. Dasar emang semua harga sedang naik, jadi harga makanan juga naik 100%. Ah, lagi-lagi pikirku penjual mengambil momen kesempatan dalam kesempitan.

Aku dan temanku mendokumentasikan peristiwa makan malam pergantian tahun itu dengan sekali jebret kamera digital. Dibelakang kami tampak dua pasang sejoli sedang memadu kasih dengan makan nasi goreng sambil suap-suapan. Mantap banget pikirku. Seandainya aku bisa bawa pasangan mungkin sangat mesra juga, tapi itulah selain aku sedang free, aku juga nggak mau acaraku diganggu oleh pikiran negatif ala anak muda. Misiku tetap pada perencanaan awal.

Sehabis makan kami keluar dan melihat sekeliling. Gerombolan manusia semakin ramai, para pengendara maupun pejalan kaki tampak bersuka ria dengan kepedean merek masing-masing. Ada yang sekedar tertawa-tertiwi. Ngobrol, berdiam diri, sedang makan, sedang jebrat jebret yang tentulah lebih dominan karena merasa mereka harus mendokumentasikan perjalanan mereka. Saya tidak tahu apa yang ada dibenak mereka oada pergantian tahun ini, apakah mereka berpikir ini moment yang baik untuk melangkah hidup dengan penuh tujuan dan keyakinan ataukah hanya sekedar lewat begitu saja. Dan bagiku itu tidak terlalu penting, selain karena mereka nggak peduli dengan apa yang aku pikirkan, aku juga tidak perlu pusing dengan apa yang aku pikirkan tentang mereka. Hidup memang demikian, terkadang kita tidak perlu peduli dengan apa yang terjadi disekeliling.

Karena melihat situasi yang cukup asik dari para penghuni tanah kaliurang ini, kami pun turun dari motor dan mulai beraksi didepan kamera. Jebret, jebret, jebret… menghasilkan beberapa picture yang cukup asik, diantaranya berlatar keramaian tadi. Sudahlah pikirku. Kami melanjutkan perjalanan dan kembali kepenginapan untuk menikmati kesendirian, kembali kealam pikiran kami masing-masing.

Sampai dipenginapan saya kembali menfhidupkan laptop, mengetik beberapa cerita ini sambil mendengarkan lagu. Saya pergi keluar kamar dengan menenteng “pacar” saya ini. Saya berusaha untuk tetap produktif menulis dari mana dan dalam situasi yang bagaimanapun. Menulis bagi saya sebagai sebuah hobby yang sulit ditinggalkan setidanya hingga saat ini.

Ditelinga saya semakin marak dan memekakkan bunyi-bunyian mercon dan kembang api dari luar tempat kami menginap. Sungguh orang tidak mencoba untuk membaca pemikiran orang lain yang ingin menyepi, namun itulah keadaannya, malam pergantian tahun memang untuk sesuatu yang ramai dan menggembirakan. Luar biasa.

Dimalam Pergantian Tahun

Aku dan temanku keluar kamar, melihat sekeliling dan apa yang selama ini terjadi dipergantian tahun memang berulang kembali. Didekat penginapan kami, disebuah hotel, ada sekelompok anak muda memotori bunyi-bunyian mercon dan pesta kembang api. Karena melihat keasikan yang ada dengan ramainya manusia, kamipun bergabung kesitu setidaknya dari jarak yang cukup dekat kami menonton langsung bagaimana mereka membuat mercon dan kembang api itu bergema dan terbang menjadi pecahan api yang sangat indah.

Aku mengambil kamera digital dari sakuku dan jebrat jebret lagi, kemudian aku rekam beberapa kejadian cantik seputar kembang api yang memang terlihat sangat indah itu. Sampai sekarang pun momen itu masih tersimpan dengan baik dalam folder dikompurterku.

Beruntung pas malam pergantian tahun, langit jogja cerah tanpa rintik hujan sedikitpun, ini berarti semua mahluk terutama manusia didaerah wisata Kaliurang bisa larut dalam sebuah kegembiraan pergantian tahun tanpa terganggu oleh kondisi alam.

Beberapa SMS –short message service- masuk kedalam inbox HP saya, tentu saja isinya adalah ucapan Selamat Tahun Baru, saya berterima kasih sekali kepada orang-orang yang masih respek dengan saya yang tanpa saya kirim message terlebih dahulu namun telah dengan sedianya memberi saya ucapan selamat. Ini luar biasa, inbox HP full dan saya harus menghapus beberapa diantaranya.

Masih dalam suasana pergantian tahun diluar kamar penginapan. Saya dan teman saya mencoba bergabung dengan keramaian orang-orang. Pergantian tahun memang untuk semua manusia, entah dia orang kaya maupun orang miskin, masyarakat berdarah biru ataupun proletar arus bawah terlarut dalam satu momen “Menyambut Tahun Baru”. Sungguh sebuah momen perekat semua orang.

Suasana riuh dan cerahnya kembang api dilangit-langit Kalioerang masih terus terjadi, saya dan teman saya Juga larut dalam upacara kegembiraan tersebut hingga sekitar jam 01.00.

Saya dan teman saya kembali penginapan, mereview ulang beberapa gambar dan rekaman, melihat bagaimana seru dan indahnya kejadian diluar tadi, betapa ramainya, sungguh ini mengasikkan dan pantaslah kalau orang bilang pergantian tahun bisa memabukkan.

Setelah itu saya mengajak teman saya berdoa, sebelum berdoa saya sempat bergurau terhadap Tuhan “kira-kira Tuhan akan mendengarkan doa siapa ya malam ini, ada milaran doa manusia pada saat dan waktu yang bersamaan”. Mungkin Tuhan bingung, mau mengabulkan doa yang mana, semua pastilah harapan dan permohonan yang baik-baik dari manusia baik-baik”. Demikian celetukku. Temanku tertawa dan juga berucap “iya ya, apakah Tuhan menyediakan inbox berupa doa centre?”. Hahaha… seandainya Tuhan adalah manusia mungkin memang harus menyediakan sebuah box khusus dengan space tak terbatas untuk menampung doa-doa manusia, shingga kemudian memilah-milahnya dan mengabulkan doa-doa manusia. Tapi itulah sebuah kuasa sang pencipta, Dia tidak membutuhkan itu semua, karena apa yang dipikirkan manusia Tuhan telah menyediakannya bagi mereka.

Laptop masih tetap hidup dan kamipun berdoa, aku tidak meminta kepada Tuhan, yang aku mohonkan adalah bimbingan dan berkat untuk semua rencaaku. Aku tidak meminta Tuhan menurunkan wahyunya kepadaku dan memberikan begitu saja, namun aku memiliki harapan besar untuk disertai Tuhan dan bimbingan petunjuk untuk semua rencanaku itu. Sebuah doa yang cukup bagiku karena walaupun kita adalah manusia, bukan berarti kita lemah dan selalu menjadi peminta. -Semoga masuk akal anda-

Setelah berdoa saya buka program microsoft word dan winamp, mengetik ulang rencana-rencana saya sambil tentu saja mendengarkan musik. Amin…

Tentu saja SMS ke inbox HP masih terus berlanjut dan saking sibuknya operator seluler, setiap pengiriman ulang SMS selalu gagal karena kelebihan muatan. Mungkin kalau bisa dilihat bagaimana sms itu beterbangan, dia akan saling bertabrakan dilangit, dan mungkin ada yang tersangkut dipohon atau atap rumah. Hehehe…

Harapan Baru

Rasanya saya diberi harapan baru untuk menapaki tahun 2008 dengan lebih antusias, bersemangat dan pantang menyerah. Saya jadi teringat akan cerita rekan saya dimilis bahwa pergantian tahun memberi kita kelegaan untuk kembali melihat rencana-rencana kita sebelumnya dan memperbaikinya jika tidak berhasil. Aku merasa bersyukur tahun 2007 memberiku banyak perubahan dan perkembangan, walaupun itu tidak signifikan, namun sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Sebagai anak desa yang berusaha melakukan perubahan untuk kehidupan yang lebih baik, aku terus berjuang mencari celah kehidupan dengan segala tantangannya. Bagiku pergantian tahun tidak sekedar bangun pagi, melihat mentari muncul lagi dan merayakannya. Lebih dari itu, pergantian tahun memberikan semangat baru untuk melangkah lebih dahsyat, lebih fokus dan lebih mantap. Kali inipun misi itu tetap menjadi bahan pemikiran saya dan menjadi pendorong kuat untuk berkarya lebih mantap kedepan.

Tepat sekitar pukul 02.30 aku dan temanku terbaring kecapean karena sepanjang malam tadi kami mengikuti prosesi pergantian tahun ini. Dalam tidur ternyata tidak juga membuat aku merasa nyaman dan tidur nyenyak karena ada mimpi aneh yang cukup mengganggu. Rasanya ada semacam energi negatif yang coba mengganggu tidurku. Aku memang tidak terlalu memedulikan hal itu, mungkin ada sesuatu energi negatif yang coba masuk, namun karena aku tidaklah memedulikannya, akhirnya energi itu pergi.

Anda mungkin tidak percaya, namun terkadang aku merasakan hal ini mengganggu awal tidurku. Bukan hanya kali ini energi sejenis mencoba mengganggu. Tadi sebelum aku benar-benar tidur, aku terbangun sebanyak empat kali karena kedatangan energi ini. Barulah sekitar 30 menit dari waktu aku berbaring aku bisa tidur dengan nyenyak.

Tepat pukul 06.00 aku terbangun dari tidur. Suasana penginapan damai, disertai kicauan burung tekukur namun demikian tetap semangat tahun baru dengan dentuman mercon masih terdengar membahana. Aku tadinya sempat malas untuk segera bangun dari tempat tidur tetapi karena aku mencoba untuk mengalahkan rasa malas, akhirnya aku bangun juga. Temanku masih bergulung dengan bantal dan selimutnya. Wah nyenyak sekali dia pikirku.
Aku keluar kamar, melihat sekeliling. Masih sepi. Orang-orang memang mulai terlihat beraktifitas namun tidaklah banyak, diantara mereka ada yang membersihkan halaman, menyapu rumah dan sekedar jalan-jalan. Sementara diselingan waktu aku mencoba buka laptop dan menghidupkannya. Waduh… low battere. Terpaksa aku harus permisi kepemilik penginapan untuk mencarger laptop supaya bisa digunakan kembali.
Aku pergi menemui pemilik penginapan, permisi dan akhirnya laptopku bisa di on kan lagi. Asik pikirku.
Beberapa saat kemudian aku melihat keluar kamar dan menilik kearah matahari. Langit Jogja pagi ini cerah, tiada kabut apalagi gerimis hujan. Aku dan rekanku pergi menunggang sepeda motor dan mengarahkan perjalanan kami ke Gardu pandang Merapi. Terlihat orang-orang sudah ramai berada disana. Ada yang sekedar jalan-jalan. Ada keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan dua anaknya. Ada pasangan, dan bahkan ada yeng menginap menggunakan tenda. Hebat juga pikirku, mereka menginap dialam terbuka menggunakan tenda, mereka bisa berhemat. Salut deh.
Lingkungan digardu pandang merapi memang asik, daerah itu dirancang khsus untuk jadi objek wisata bagi pengunjung yang ingin melihat gunung merapi. Saya dan teman saya melangkah dengan gontai, mengasikkan diri dengan suasana pagi. Saya mengeluarkan kamera pocket digital dari saku dan jebrat jebret dengan aksi ala anak muda zaman ini. Beberapa objek termasuk gunung merapi yang sedang mengeluarkan asap juga menjadi sesuatu yang indah dan asik. Akupun tidak mau ketinggalan menggunakan kesempatan itu untuk mencuri objek cantik dari para gadis pengunjung tempat itu. –harap maklum, sebagai seorang jombloan saya harus cukup puas dengan menikmati keindahan wanita hanya dengan melihatnya saja-.
Aku dan temanku melanjutkan perjalanan kebagian atas daerah kaliurang. Motor kami parkirkan ditempat parkir wisata tadi. Kami jalan kaki, bergabung dengan beberapa orang lain yang juga bergontai ria menikmati suasana pagi dikaliurang. Alangkah asiknya mentari pagi dan suasana pergantian tahun disini pikirku. Aku melihat beberapa rombongan juga keluar dari peraduan mereka, berjalan dengan amat senangnya dan menikmati suasana pagi itu. Diseberang jalan sambil terus melangkah aku melihat seorang gadis berjalan sendirian, menikmati musik dan sepertinya sangat enjoy dengan kesendiriannya. Terlihat cukup cantik, namun dia tidak melirik kearah aku dan temanku bahkan kebeberapa orang lain yang lewat juga tidak diliriknya. “Mantap juga cewek itu” celetukku ala bahasa Kalimantan kepada temanku. Oh iya, aku lupa cerita, tadi aku sembat ambil gambarnya secara diam-diam, maklum paparazi amatiran. Hasilnya cukup oke.
Setelah letih dengan berkeliling jalan kaki dipendakian beraspal sepanjang jalan, aku dan temanku kembali keparkiran dan kembali kepenginapan. Cukup untuk pagi ini pikirku.
Istirahat dipenginapan sekitar satu setengah jam semejak berputar ria tadi, aku dan temanku kemudian berangkat pulang menuruni peraduan menuju Jogja. Tentu saja saya harus keloket penjaga dulu untuk membayar tagihan karena kami menginap disitu. Setelah membayar dan berbasa basi sedikit barulah kami tancap gas benar-benar menuruni kawasan wisata Kalioerang. Syukur… Amin… aku bisa menikmati pergantian tahun di 2007 ini dengan suasana yang berbeda. Itu semua adalah berkat karyaku selama ini. Penulis dengan beberapa karya buku termasuk kategori laris. Bisnis minuman tradisional. Dan beberapa bisnis sampingan yang terkadang memberiku bonus.
Aku berharap tahun 2008 ini aku bisa meraih semua hal yang aku inginkan. Merealisasikan rencana yang telah aku tulis dan berhasil. Aku ingin tahun ini kembali menikmati pergantian tahun dengan suasana yang berbeda ditempat yang berbeda tentulah dengan tujuan-tujuan yang lebih baik lagi. Semoga!!!

Nistains Odop, Kawasan Wisata Kaliurang, Jogjakarta 01-01-2008

Selalu ada harapan dihari baru

Hari ini manusia diseluruh dunia merayakan pergantian tahun, sesuatu yang tiap tahun terjadi dan berulang. Entahlah, apa karena semangat tahun baru memberi sebuah harapan, ataukah tahun baru adalah seremonial saja. Bagi manusia-manusia yang mengerti akan nilai pergantian tahun, mereka akan berdiri memandang kedepan, berteriak lantang dan menyatakan “Tahun Baru Menuju Perubahan”.
Itulah dengungan sorakan lantang yang bisa kita lontarkan ketika pergantian tahun. Tahun ini 2008 adalah saat pertama saya mengetik angka 2008 dikomputer pada tanggal permulaan tahun. Sebuah cahaya dari langit memancarkan harapan-harapan baru untuk melihat kehidupan sebagai sebuah anugerah dan kesempatan. Bersyukurlah kita karena masih bisa merasakan hari baru ini.
Dalam keheningan bercampur hiruk pikuk keramaian, kita bersemedi sesaat, menerima keberadaan diri, meneruskan aroma pikiran dan melihat kebelakang apa yang telah terjadi.
Tentu sangat banyak sekali perubahan dalam proses sepanjang 2007 lalu. Catatan satu dua lembar saja sepertinya tidak akan cukup untuk menorehkan apa esensi dari kemajuan dan keterpurukan yang telah kita lalui. Seandainya kita bisa menarik kembali waktu untuk diulang, kita akan menyatakan niat terbesar kepadanya demi menambal borok-borok dan kegagalan masa lalu. Tapi, entahlah mengapa semua itu tidak akan mungkin bisa diputar ulang? Sang Pencipta dan alam memang tidak mengizinkan demikian.
Seraya terus berharap akan adanya kemajuan, kita melihat seterang cahaya menuju makna kehidupan. Perjalanan dahulu, satu tahun dengan segenap cerita jatuh bangunnya memberi pelajaran berharga untuk dijadikan kamus keberhasilan. Tidak ada yang instan, demikian pikiran kita menunjukkan kebijaksanaan dari perjalanan hidup kemarin.
Harapan selalu ada dan mampu memberikan amunisi baru sebagai sebuah torpedo yang meluncur dengan dahsyat. Hanya saja terkadang terpedo itu terhalang dalam gelombang lautan dan menyebabkan arahnya tidak selalu lurus. Catatan akhir tahun selalu diisi dengan tema perubahan dan perbaikan. Berdoa, bersemedi dan menyatakan cinta bagi masa depan dihadapan sang Pencipta.
Semoga pergantian tahun ini memberi kita sebuah harapan nyata dan kegamblangan tujuan. Bukan kegamangan.

Salam dihari baru 2008.

-Nistains Odop, dari perhentian tahun 2007 di Kalioerang - 01-01-2008.