24 November 2009

Makna Kejujuran Bagi Hidup Kita

Banyak diantara kita yang tidak berani memandang dirinya dicermin yang cukup besar. Ketika mereka bercermin, mereka hanya melihat tampak depan saja tanpa pernah membayangkan isi keseluruhan dari fisiknya. Entahlah apa yang mereka lihat ketika memandang casing tampak depan itu? Mungkinkah hanya sekedar bercermin, melihat penampilan dan menyisir rambutnya? Atau lebih dari itu? Sepertinya kita perlu merenungkan keberadaan kita per beberapa detik untuk menilai makna ketika kita didepan cermin.
Bicara tentang kehidupan, memang bicara mengenai masa sekarang, mengenai masa yang sedang dijalani saat ini. Tak peduli apapun yang telah terjadi itu semua nyata adanya, dan entah apakah itu sempurna atau tidak, setiap orang punya tolok ukurnya masing-masing. Jangan menoleh terlalu lama kebelakang ataupun terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Pikiran mengenai mobilitas hidup, persaingan dan kualitas telah mengarahkan perilaku manusia pada jalur yang serba cepat tanpa ruang bagi dirinya sendiri untuk berefleksi membaca pikiran nurani. Manusia tidak lagi menyadari esensi keberadaannya didunia ini, bahkan mengetahui warna pakaian yang sedang dipakainya pun tidak.
Duduklah di rerumputan atau di bawah sebuah pohon, merenung tentang jubah dan kebesaran pencipta jubah, merasakan putaran bumi, keagungan angkasa raya, dinginnya udara yang menerpa wajah adalah bagian dari pencarian kekayaan sejati. Dari pergumulan menuju suara batin itu, manusia akan melihat bahwa kaya raya dengan cinta adalah kekayaan terbesar dalam hidup.
Berkeheninglah, rasakan kehangatan sinar matahari pagi. Tersenyumlah pada langit yang luas, ucapkan salam pada lebah yang beterbangan dan semua binatang yang tertangkap sinar mentari. Berjalan-jalanlah di taman atau mendaki perbukitan. Kedekatan dengan alam dapat membawa kesadaran betapa hidup ini penuh makna. Manusia adalah bagian kecil dari jagat raya yang maha luas ini. Mobilitas dan kuatitas perjalanan hidup dewasa ini telah menghapus ruang jiwa manusia untuk menyatukannya dengan semesta bahwa jubah putih mereka adalah pembawa pesan kehidupan. Manusia berpikir mengenai kehidupan yang penuh dengan gejolak dan persaingan sehingga mereka tidak menyadari jubah putih kehidupan yang sedang dipakainya. Manusia terkadang terlena dengan apa yang dimilikinya sehingga dia ibarat terperangkap dalam sebuah topeng kehidupan yang indah namun penuh omong kosong.
Kenali dan sadari diri kita adalah pribadi yang luar biasa dan unik, yang menjadi salah satu bagian dari alam semesta ini, yang mencintai segala kejujuran dalam hidup. Lakukan meditasi, atau duduk tenang dikesunyian dan nikmati saat-saat itu. Baca buku-buku keagamaan atau panduan kepribadian yang membawa pesan positif dan membuat kita merasa kuat.
Jangan lupa bersyukur atas kehidupan, keluarga, kesehatan, orang-orang yang kita cintai, semua hal yang kita miliki, rumah, kendaraan, sahabat, orang-orang yang mencintai kita, serta kebahagiaan dan kegembiraan yang melingkupi hidup kita. Beri kesempatan pada diri kita untuk merasa rileks dan memanjakan diri. Ruang jiwa juga butuh keteduhan dan mereka perlu perhatian dari sang pemiliknya agar tidak telantar begitu saja. Cintai diri Anda dan gunakan kata-kata positif inspiratif untuk memberi dorongan. Bicaralah dengan penuh kasih dan ketulusan dari dasar hati karena itu semua merupakan kejujuran yang hakiki.

08 September 2009

12 Alasan Menulis



Berapa banyak alasan yang Anda perlukan untuk mulai menulis atau terus konsisten melahirkan karya tulis? Satu, dua, atau tiga alasan cukup? Kalau tidak cukup, saya sampaikan 12 alasan agar Anda benar-benar mantap untuk mulai menulis sampai “kecanduan”.

Caryn Mirriam Goldberg dalam karya berjudul Write Where You Are: How to Use Writing to Make Sense of Your Life, menawarkan 12 alasan mengapa Anda harus menulis, yakni :
1. Menulis membantu menemukan siapa dirimu.
2. Menulis dapat membantumu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan.
3. Saat menulis, Anda mendengarkan pendapat unikmu sendiri.
4. Menulis menunjukkan apa yang dapat Anda berikan pada dunia.
5. Dengan menulis, Anda mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan.
6. Menulis meningkatkan kreativitas.
7. Anda dapat berbagi dengan orang lain melalui kegiatan menulis.
8. Menulis memberimu tempat untuk melepaskan amarah/ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya.
9. Anda dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis.
10. Menulis memberimu kesenangan dan cara mengungkapkannya.
11. Menulis membantumu lebih hidup.
12. Anda dapat menemukan impianmu melalui menulis.

Alasan yang ditawarkan Goldberg bisa Anda tambahkan dengan alasan-alasan orang sekaliber Guttenberg, Spielberg, Zuckerberg, Bloomberg, Iceberg, Ruttenberg, dan berg-berg yang lain hehehe.

Nah, kalau ada begitu banyak alasan untuk menulis namun Anda tetap tidak juga menulis, maka tinggal satu kata untuk itu: keterlaluan!


Ditulis oleh: Andrias Harefa, Penulis 35 Buku Best-Seller. www.andriasharefa.com

29 June 2009

EPISODE KEGAGALAN & KEBERHASILAN


Banyak orang beranggapan bahwa ketidakberhasilan merupakan proses kehidupan yang sebaiknya dihindari agar perjalanan menuju keberhasilan menjadi lebih mudah. Tetapi kenyataan berkata sebaliknya, bahwa tiada keberhasilan hakiki tanpa sebuah ketidakberhasilan.
Dalam kontek ini, hidup merupakan sebuah perjalanan yang terdiri dari episode-episode kegagalan dan keberhasilan, dua sisi kehidupan yang sesungguhnya mampu memberi warna pada perjalanan hidup manusia.
KEGAGALAN, Kesalahan, Kekeliruan adalah persoalan hidup yang kerap kali menimpa umat manusia sebagai bagian dari sisi lain proses sukses mereka. Jika melihat tapak demi tapak kehidupan kita, rasanya sulit untuk mengatakan bahwa tiada satu kerikilpun yang tidak menjadi sandungan dalam setiap langkah hidup. Ini sejatinya adalah bumbu hidup yang didalamnya terkandung inti sari pelajaran menuju sebuah kemaslahatan yang bernama keberhasilan sejati.
Setiap keberhasilan, kebahagiaan dan prestasi yang kita raih sesungguhnya merupakan satu puncak dari awal perjuangan dimana kita pertama kali memulainya. Sepertinya setiap insan akan melewati proses ini, walaupun tidak semuanya akan memikul beban yang sama. Satu beban berbeda dengan beban yang lain, dan begitulah adanya. Oleh karena itu semestinya kita bijaksana untuk melihat intisari pelajaran hidup dari episode kegagalan dan keberhasilan.
Dengan hikmah keduanya kita akan semakin dimatangkan untuk menjadi manusia yang berbesar hati, bijaksana dan ikhlas dalam menerima kegagalan dan ikhlas pula menyambut keberhasilan.

04 June 2009

Buku: 55 WASIAT CINTA DAN KEHIDUPAN




CATATAN EDITOR

Himpitan selalu menyapai dan membebani hidup tiap orang. Orang pun berusaha menghalau tekanan hidup itu dengan pelbagai cara misalnya dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat kita rasakan dari hasil kemajuan dan modernisasi yang dicapai. Modernisasi—di segala bidang—inilah yang menawarkan kemudahan kepada insani. Apakah kita menikmati kehidupan nyaman pada era modernisasi?
Mana kala manusia itu hidup dengan kemudahan-kemudahan yang kita rasakan dalam pelbagai bentuk seperti merasa nyaman, sejahtera, sehat, pandai, mudah mendapatkan keinginan, maka kita merasa bahagia dan senang. Akan tetapi, manusia tertadirkan bukan hanya hidup nyaman, bahagia, dan kesenangan-kesenangan dalam bentuk lain. Manusia juga tidak lepas dari penderitaan, sakit, sedih, susah, lapar, haus, kecewa, dan sebagainya.
Modernisasi dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih justru membuat kehidupan manusia lebih kompleks dan rumit yang berdampak negatif bagi manusia. Dampak negatif itu merupakan masalah yang apa bila antisipasti atau cara penyelesaiannya tidak sesuai atau tak berhasil—justru menambah persoalan baru. Kadar dan tingkat kompleksitas kehidupan yang dihadapi tiap manusia—di kota besar, desa, pantai, gunung, di lintas negara dan benua—berbeda-beda sesuai dengan lingkungan.
Orang pun berpacu dengan waktu untuk mencapai target sekaligus membebaskan diri dari himpitan hidup. Orang yang tergabung dalam suatu organisasi misalnya di perusahaan harus bekerja lebih keras agar mampu mencapai target yang ditentukan manajemen perusahaan. Segala daya dilakukan untuk mencapai tujuan.
Modernisasi pun seolah-olah menjadikan manusia sebagai fungsi dari waktu. Pencapaian angka maksimal (target) lebih mempesona daripada orang yang mencapai angka itu sendiri. Nilai luhur norma-norma kebersamaan sukar ditemukan di perusahaan atau organisasi yang selalu mematok pencapaian target secara mutlak.
Pemilik perusahaan atau organisasi seakan-akan menjadikan buruh sebagai alat produksi belaka. Apa bila pencapaian target terpenuhi, maka manajemen akan menghargainya melalui promosi jabatan atau menaikan jumlah take home pay yang bersangkutan. Namun, apa bila seseorang gagal merealisasikan targetnya maka dia terancam degradasi yang pada akhirnya menimbulkan suatu penderitaan.
Di lain pihak, seseorang yang sedang berkuasa/memimpin misalnya perusahaan, instansi pemerintah, organisasi politik, dan sebagainya, maka orang atau kelompok itu akan melakukan pelbagai upaya untuk mempertahakan posisinya. Lebih celaka lagi, jika kelompok masyaakat yang merasa lebih kuat dan mayoritas melakukan cara yang bertentangan dengan hati nurani dan kaidah umum untuk mencapai tujuan, namun mengabaikan hak-hak umum dan minoritas.
Tiap invidu yang ingin maju dan berkembang sebaiknya terus memberdayakan diri dengan berbagai cara misalnya mau mentransformasi diri. Penulis buku ini menawarkan gagasan sehingga pembaca mampu membangkitkan spirit, keberanian, nilai-nilai kehidupan, kata hati, suara batin, dan kejujuran dalam menjalankan hidup. Buku ini lebih banyak mengupas mengenai nilai-nilai hidup. Pembelajaran dari arti sesungguhnya hidup manusia, bahwa hidup ini harus menyeimbangkan antara keberhasilan duniawi dengan keberhasilan rohani.


Depok, 1 Mei 2009

Rayendra L. Toruan
Editor

23 May 2009

Tanya Jawab Kewirausahaan



Dari: Fidhien ACHMAD
Topik: PERSONAL
Kepada: NISTAINSODOP@YAHOO.COM
Tanggal: Kamis, 21 Mei, 2009, 11:15 PM

Selamat siang Nistains...Apa kabar ? Perkenalkan namaku Fidhien, aku sudah baca buku kamu dan aku salut orang semuda kamu bisa menulis buku yang cukup berbobot dan relevan dizaman ini.saat ini aku ingin membangun sebuah bisnis yang bisa bertahan di masa resesi ini,namun aku di penuhi rasa bimbang atas keputusan yang akan ku ambil.Dan aku ingin kamu memberiku advice dan dukungan agar aku semakin mantap dalam berkarya.Bisakah kita berteman Nistain ?


Jawaban saya:

Yth Fidhien Achmad,

saya juga salut dengan keputusanmu untuk membangun sebuah usaha. penting sekali bagi orang muda untuk mencoba dunia kewirausahaan apa lagi dimasa sekarang dimana karier konvensional tidak lagi cukup untuk menopang kebutuhan hidup seseorang. tuntutan ekonomi, gaya hidup, telah memaksa kita untuk memiliki cukup penghasilan dan hal itu sangat mungkin didapatkan dari berwirausaha.
Zaman sekarang juga membutuhkan banyak orang-orang kreatif seperti anda yang berani menempuh resiko untuk membuka usaha agar tersedia lapangan kerja yang cukup sehingga perekonomian kita bangkit kembali.

Menyoal advice bagi anda untuk membuka bisnis, saya sangat mendorong anda untuk segera terjun, jangan terlalu takut karena ketakutan itu bisa mengurungkan niat anda. seorang businessman adalah mereka yang bersedia menempuh resiko dan mau memulai dari bawah, tidak mudah gengsi dan fokus terhadap perkembangan usahanya.
Dalam perjalanan usaha anda mungkin akan menemui banyak kendala, namun kendala itulah yang harus anda atasi sehingga anda berhasil dikemudian hari.


Demikian dulu ya,
selamat berwirausaha..

20 April 2009

Menjadi Air dan Kayu


Hiduplah seperti kayu, bisa mengakar kuat kedalam bumi, kokoh terhadap terpaan angin dan badai, kuat terhadap hujan panas. Kayu tumbuh dari apa yag dipersembahkan kepadanya, maka makanan dari alam, minum minuman yang disediakan oleh alam. Kayu berkembang biak dan beranak pinak secara alami. Tumbuh dan berkembang menjadi besar, memberi kembali kepada bumi berupa kompos, melindungi tanah dari kekeringan dan menjaga ekosistem bumi agar terus terjaga. Kayu menjadi bagian ekosistem alam semesta yang amat penting bagi manusia. Dia menjaga kesegaran oksigen bagi seluruh mahluk bumi dan menjaga agar pemanasan global tidak segera menghancurkan manusia, kayu menyerap panas dan menentramkan lapisan ozon sehingga mahluk bumi masih bisa merasakan nyamannya hidup didunia yang segar ini.
Entah apa jadinya manusia didunia ini jika tanpa ada kayu yang menjadi bagian dalam kehidupan mereka. Mungkinkah sejuk? Mungkinkah segar? Mungkinkah ada tempat beristirahat bagi manusia tanpa kayu? Mungkinkah ada industry tanpa kayu?
Kayu hidup secara alami, mengambil apa adanya dari alam dan kembali memberi kepada alam. Kayu tidak serakah, tidak egois dan tidak lupa diri. Ketika kemarau panjang kayu menyesuaikan diri dengan menggugurkan daun-daunnya agar persediaan air tanah tetap terjaga dan kayu bisa bertahan hidup. Ketika musim hujan dan angin topan bertiup menggoncang dan coba mematahkan kayu, kayu menyesuaikan diri dengan sikap elastisitas yang tinggi. Ditiup oleh angin dia bergoyang, akar-akarnya mencengkram amat kokoh sehingga dia tetap tegak berdiri. Kayu memberi inspirasi bagi kita untuk mampu bertahan dalam setiap perubahan.
Hidup jugalah seperti air, bisa mengalir mengikuti caranya sendiri. Meskipun melewati batu air bisa menyesuaikan diri. Saat terperangkap, air membuat jalan baru didataran rendah maupun tinggi. Air dibutuhkan semua mahluk, ia sumber kehidupan, sumber penyejuk. Air begitu jernih, kuat terhadap panas, tahan terhadap dingin. Takkala melawan panas ia menguap, berubah, dan bahkan menjadi awan. Pada saatnya ia kembali menjadi air dalam bentuk rintik hujan yang menyirami bumi.
Air tahan terhadap suhu dingin, menguap menjadi embun, membeku menjadi es dan kembali mencair menjadi air takkala dia dipanaskan. Air tidak pernah kehilangan sifat aslinya, lembut, kuat dan tetap menjadi air yang memenuhi dahaga semua mahluk.
Air amat bernilai, mampu menyesuaikan diri dalam setiap perubahan. Memberi tubuhnya yang dibutuhkan oleh mahluk bumi dan tidak meminta apapun baginya. Air menjadi bagian teramat penting bagi keberlangsungan hidup mahluk bumi terlebih manusia. Walaupun air amat dibutuhkan dia tidak egosi, tidak serakah dan tidak meminta apa-apa dari mahluk yang mengambilnya.
Bisakah manusia mengambil intisari dari pelajaran dan makna kebesaran air dan kayu? Bisakah manusia berbesar hati seperti kayu dan air? Belajar tentang memberi? Belajar tentang penyesuaian diri dalam perubahan?
Kayu dan air adalah dua jenis ekosistem bumi yang berbeda. Keduanya memiliki karakter yang bertolak belakang namun sama-sama dibutuhkan oleh semesta. Keduanya menerima apa adanya dari alam, memberi kembali untuk alam dan bertumbuh. Air mungkin tidak bertumbuh namun jumlahnya amat besar sementara kayu bertumbuh dan bisa punah. Namun keduanya memiliki satu sifat yang luar biasa yakni mampu menyesuaikan diri dalam setiap perubahan, menyiasati perubahan dan tetap bertahan dalam perubahan. Bisakah manusia belajar dari keduanya sehingga siap menerima perubahan dan menyesuaikan diri? Semoga…

16 April 2009

Bijaksana, Ulet Dan Tekun Dalam Setiap Cobaan

Seandainya kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tak akan pernah ada.


Semestinya kita melihat perjalanan hidup ini sebagai sebuah tantangan yang memang harus kita hadapi sehingga pada waktu tertentu kita mampu menaklukkan tantangan itu. Tantangan yang kita hadapi dalam setiap langkah merupakan cobaan dan ujian untuk melihat sejauh mana kita siap untuk masuk dan mengatasinya. Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan manusia, karena setiap insan dibekali cara untuk mengatasinya. Percaya atau tidak, persoalan apapun yang dihadapi tentulah ada jalan keluarnya. Jika kita cukup berbesar hati dan melihat permasalah dengan jernih, maka titik terang dari kemelut yang terjadi akan menemukan jalan keluar.

Kalau kita mau sedikit memberi ruang kebijaksanaan pada perjalanan dan proses hidup, kesalahan dan kegagalan bukan merupakan kesalahan fatal, semua itu adalah proses yang memang harus kiita hadapi. Masalahnya adalah, kita menutup pintu bijak dan mengatakan bahwa kegagalan merupakan kesalahan yang teramat fatal.

Baik dalam bidang ekonomi, politik, kehidupan sosial, rumah tangga dan karier, yang namanya uujian itu akan selalu ada. Entah itu dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Hidup ini merupakan dinamika dan perputaran antara keberhasilan dan ketidakberhasilan, antara prestasi dan pelajaran. Ingatlah bahwa kita akan benar-benar gagal jika tidak melihat kesalahan masa lalu sebagai sebuah pelajaran. Dan kita akan gagal total jika tidak mampu melanjutkan langkah yang telah kita tempuh dari tapak-tapak kecil yang kita mulai sejak awal. Kita perlu mengedepankan sikap berani mencoba dan melihat proses sebagai sebuah jalur yang harus ditempuh. Ini penting untuk menguji sejauh mana kita mampu menguasai medan dan tangguh dilapangan.

Banyak sekali nasehat yang kita dengarkan sepanjang hidup ini, baik berupa nasehat yang bijak maupun nasehat yang kotor. Nasehat-nasehat itu tentulah amat berguna jika kita saring dan kita ambil yang baik sesuai dengan suara nurani. Pesan moral, dorongan dan semangat yang biasanya dipesankan kepada kita merupakan butir intisari kehidupan yang amat berguna. Entah sejauh mana kita akan memanfaatkan kebijaksanaan itu kembali kepada kita lagi.

Hidup yang berhasil bisa diraih dengan cara apapun, entah dengan cara kotor atau dengan cara bersih. Yang amat kita yakini adalah bahwa langkah-langkah yang ditempuh dalam meraih kehidupan yang berhasil tersebut selalu memberi efek yang setara. Jika kita menempuh jalur hidup dengan cara-cara kotor seperti korupsi, merampok, mencuri, menjual dengan cara-cara kotor tentu saja akibatnya juga akan kita peroleh. Dan jika kita bermain dengan cara yang bersih dan terpuji, niscaya kehidupan yang bersih dan terpuji juga akan kita dapatkan. Orang bisa berkoar-koar tentang kesuksesan dan kejayaan yang mereka raih dengan cepat dan mudah, namun dibalik itu bisa saja mereka menggunakan jalan yang tidak halal.

Nikmatilah setiap perjalanan itu, setiap proses yang terjadi merupakan intisari pembelajaran hidup yang amat berharga. Hargailah prosesnya, bijaksanalah dalam setiap persoalan dan tekunlah menapaknya. Sesulit apapun kelihatannya, keuletan seseorang merupakan jawaban untuk dapat keluar dan menjadi pemenang sejati.

Salah satu kata kunci dari sebuah keberhasilan adalah karena keuletan dan kesabaran dalam menapaknya. Dalam bisnis, politik dan kehidupan sosial bermasyarakat, proses itu terjadi dari hari kehari. Proses menuju pendewasaan itu seolah tanpa batas. Dia menyentuh dari berbagai sisi dan menyentil kita agar tahu sebaiknya bagaimana bersikap.

Seberapa besar rejeki yang kita raih sama dengan seberapa ulet dan bijaknya kita melihat proses dalam kegagalan dan keberhasilan.

28 March 2009

FLOW FLOW FLOW...


Sabtu, 28 Maret 2009
Rintik hujan yang diiringi gemuruh air terjun mini disebuah café sore ini membuat pikiran dan konsentrasiku semakin kuat. Jari-jari ini terus menekan keyboard laptop, terpesona oleh bayangan imajinasi pikiran yang sedang tertuang kedalam sebuah naskah buku baru. Dalam pikiran yang terkadang rusak oleh kemalasan ini, “naskah buku ini harus selesai dalam waktu satu bulan kedepan”. Hebat… pikirku jika bisa mematuhi dead line pribadi tersebut.
Suasana di cafe yang tidak jauh dari terminal concat jogja ini memang bersahabat. Café-café kecil yang terbuat dari bambu dengan bahan atap dari ilalang, konstruksi yang serba alami semakin menunjukkan karakternya sebagai café yang berjiwa naturalis. Ah… aku juga makin terpesona oleh permainan ikan mas, bawal serta ikan nila yang bersenda gurau dikolam kecil dibagian belakang café itu.
Hujan sore itu cukup ampuh mengajak imajinasiku untuk focus pada pekerjaan rumah ini. Menulis, menulis dan menulis. Walau terkadang sindrom rasa bosan menyerang, mau ga mau harus tetap bangkit kembali untuk menulis lagi.
Di cafe ini suasana begitu bersahabat, menambah keyakinan jari-jari ini untuk tetap bermain dengan paragraph buku. Bermain dengan tuts abjad laptop dan menambah halaman demi halaman lembaran naskah buku. Rasanya begitu lengkap, nikmat, bagaikan hirupan segelas kopi dikala pagi ceria.
Dibagian lain sisi air terjun mini itu satu, dua, tiga bahkan empat pemuda sedang asik mengayunkan pancing mereka dipinggiran air terjun. Berharap akan seekor ikan besar untuk oleh-oleh pulang kerumah. Mereka asik, aku juga asik. Mereka nyaman dengan pancingnya, aku juga nyaman dengan hobi mlototin monitor laptopku.
Pikiran ini terus menjalar, menerkam setiap kata yang melintas, mengetik setiap syair nyanyian jiwa. Sebuah lentera penyejuk hati tersirat dari alinea yang ada. Betul, aku sedang menulis buku bertemakan psikologi. Bagiku semangat yang lagi redup harus dibangkitkan kembali dengan membaca syair-syair penyejuk jiwa, kata-kata pembangkit gelora hati. Dan suasana yang natural ini mampu menyuntikkan kejernihan pikiran dalam diriku sehingga mereka menyatu dalam buaian kehendak suci. Harapannya, dikemudian hari akan banyak jiwa-jiwa yang tersirami oleh kebijaksanaan dari naskah ini.

Salam dari sudut kota, disebuah café natural.

22 March 2009

Menuju Perubahan Bersama AR. Mecer



Di Bangladesh Ada Muhammad Yunus yang mendapatkan Nobel karena mengentaskan rakyat miskin dengan kredit yang mudah diakses. Di Pontianak, ada juga “Muhammad Yunus dari Bumi Dayak. Dialah Anselmus Robertus Mecer, bapak pejuang Credit Union dan “pelaku sejarah hidup” kemajuan perekonomian rakyat Kalbar. Demikian lansiran koran Jawa Pos edisi Juni 2008.Anselmus Mecer, yang lebih gaul disebut AR. Mecer pada awal kariernya adalah seorang dosen FKIP di Universitas Tanjungpura Pontianak. Ia salah satu putra terbaik Dayak kelahiran Menyumbung, Ketapang 27 Maret 1944. Pernah mengenyam pendidikan di IKIP Bandung jurusan Matematika tahun 1978. Dan pernah menjadi anggota MPR dari utusan golongan minoritas Dayak.Kecintaannya terhadap orang Dayak dan perjuangannya untuk mengubah masa depan Dayak tidak diragukan lagi.

Melalui perjuangan panjang dan ulet lebih dari 20 tahun, Mecer dan kawan-kawan berhasil mengembangkan Credit Union Pancur Kasih (CUPK). Bahkan dibawah kepemimpinannya di BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah), AR. Mecer bersama rekan-rekan tercatat telah membantu pertumbuhan 51 CU yang bernaung dibawah mereka untuk bertumbuh dan berkembang melalui program pengawasan dan pelatihan.Ketika orang bicara CU, pikiran mereka setidaknya terlintas pada sosok yang satu ini. Itulah daya magis seorang AR. Mecer.

Daya magis yang diciptakan melalui sebuah perubahan yang konsisten, melalui perjuangan tanpa henti dan melalui karya nyata. CU telah membantu ratusan ribu keluarga di Kalimantan. Tercatat didata BK3D anggotanya telah mencapai 404.004 orang (koran Jawa Pos, juni 2008). Bahkan aset yang tercipta mencapai 2,2 triliun.Kalau mau belajar mengenai konsep perubahan diri dalam ekonomi, salah satunya kita perlu memegang prinsip yang disebutkan oleh pak AR.Mecer; “kalau sudah berfikir miskin pasti akan miskin”. Tentu saja sebuah unkapan sarat makna dari gurunya ekonom rakyat Dayak.

19 March 2009

Membudayakan Disiplin

“You don't have to change that much for it to make a great deal of difference. A few simple disciplines can have a major impact on how your life works out in the next 90 days, let alone in the next 12 months or the next 3 years.– Anda tidak perlu berubah drastis untuk menciptakan perubahan besar dalam kehidupan. Tetapi Anda hanya perlu menerapkan sedikit saja kedisiplinan, maka kehidupan Anda akan berubah pada 90 hari mendatang, bukan pada 12 bulan mendatang atau 3 tahun mendatang.” Demikian kata Jim Rohn.
Saya sengaja mengutip ungkapan tersebut sebagai pengantar bahwa betapapun kecil kedisiplinan yang kita terapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita. Bukan hanya Jim Rohn, para motivator, CEO, manajer dan pebisnis sukses di dunia ini mengungkapkan hal yang senada. Padahal kita semua menyadari bahwa kedisiplinan belum sepenuhnya menjadi budaya masyarakat kita.
Sebenarnya apa arti kedisiplinan sehingga memberikan dampak yang begitu besar? Saya berpendapat bahwa kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya dikerjakan pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Mekipun pengertian disiplin sangat sederhana, tetapi agak sulit untuk menerapkan konsep-konsep kedisiplinan hingga membudaya kedalam kehidupan sehari-hari. Demikian, semoga bermanfaat

18 March 2009

PENTINGNYA RUMAH BAGI MANUSIA


Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama periode waktu tertentu. Rumah, sekarang ini menjadi sebuah kebutuhan penting dalam hidup manusia, dia masuk dalam sebuah lingkar kebutuhan pokok yang setiap insan harus memilikinya. Sebagai salah satu kebutuhan primer bagi hidup manusia, rumah amat berperan penting dalam keberlangsungan hidup seseorang. Rumah tidak lagi hanya sekedar tempat berlindung, namun sudah merupakan bagian hidup yang mencakup banyak pengaruh.
Seiring berjalannya waktu, rumah berkembang menjadi sebuah identitas bagi pemiliknya. Rumah yang awalnya untuk tempat berlindung dari panas, hujan dan binatang luar, berubah menjadi status sosial sang pemilik. Rumah, dimasa kini menjadi gambaran jati diri, karakter dan nilai hidup seseorang.
Rumah yang ideal biasanya memiliki beberapa hal seperti dibawah ini:
1. Fungsional. Rumah harus memenuhi unsure utama yakni berfungsi sebagai tempat tinggal manusia. Rumah harus mampu mengayomi penghuninya dari panas, hujan dan pengaruh luar yang bisa mengancam keselamatan dan kenyamanan penghuni.
2. Indah. Rumah yang indah akan membuat si pemilik merasa betah tinggal didalamnya. Rumah indah tidak berarti harus mahal dan berbiaya tinggi. Rumah indah bisa dalam bentuk fisik bangunan tetapi juga bisa dalam bentuk non fisik seperti keindahan dan kebahagiaan dalam lingkungan pemiliknya. Rumah indah secara fisik tentu saja tampilan bangunan itu sendiri, baik dari segi desainnya, penataan ruangan, besarnya bangunan hingga pemilihan bahan dan teknologinya.
Namun rumah indah juga bisa karena keindahan dari keluarga penghuninya. Jika kedua unsure ini bisa dipenuhi dalam rumah, maka rumah itu benar-benar indah. Banyak kasus terbalik yang terjadi dimasa kini, rumah indah secara fisik namun buruk secara non fisik. Sebaliknya juga banyak rumah yang secara visual kecil dan tidak indah namun didalamnya dipenuhi dengan kebahagiaan dan cinta dari keluarga pemiliknya.
3. kuat. Nah, sebagai tempat tinggal yang setiap saat didiami, tentu saja rumah tersebut secara structural harus kuat dan member keamanan pada pemiliknya. Rumah harus mampu berdiri kokoh sampai waktu yang tidak ditentukan. Konstruksinya harus mampu menopang seluruh elemen bangunan, kuat terhadap beban bangunan itu sendiri maupun beban yang ditimpakan kepadanya. Bangunan harus kokoh dalam mendukung seluruh kegiatan si penghuni. Dan, sangag baik jika kekuatan bangunan tersebut mampu mendukung jika akan ditumbuhkan lagi dimasa yang akan datang.
4. Nyaman. Banyak yang bertanya, apa bedanya antara rumah yang nyaman dan indah? Sekilas pandang mungkin pemikiran kita berada pada dimensi yang sama ketika harus mencari pemahaman mengenai dua hal ini, namun saya ingin berbagi pengertian dan pemahaman kepada anda. Rumah yang Nyaman tidak sekedar indah dan megah, namun lebih kepada perasaan kita ketika berada didalamnya. Apakah ketika berada didalam kita akan merasakan sejuk, panas, dingin, gersang, bau apek, dan lain sebagainya? Rumah yang nyaman akan membuat anda betah didalamnya, merasa bahwa impian anda tercapai pada rumah tersebut. Terasa sejuk, asri, membuat anda merasa ditempat yang tepat. Betah berada berlama-lama. Mampu memberi anda inspirasi lebih, ketika berada didalam. Rumah yang nyaman mampu memberikan semua kebutuhan akan faktor-faktor penting terutama kenyamanan didalamnya.
5. Ekonomis. Mengutip tulisan Tim Griya Kreasi, rumah juga harus ekonomis. Artinya, rumah harus memiliki ruang yang proporsional dengan bahan bangunan yang tahan dalam waktu lama. Hemat saya, rumah yang bernilai ekonomis juga sesuai dengan kemampuan kita dalam membangunnya, dalam hal ini penyesuaian dengan kantong kita pada saat membangun. Tentu saja hal ini bisa disiasati dengan beberapa tips, bisa ukuran rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan, bisa pemilihan bahan bangunannya, bisa juga modelnya yang sederhana.
Merujuk pada pengertian diatas tadi, kebutuhan rumah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pemerintah juga mendorong sektor perumahan untuk tumbuh, agar kebutuhan tempat tinggal ini terpenuhi bagi seluruh warga Negaranya. Namun tentu saja tidak sedikit orang yang bingung ketika hendak membangun rumah. Rasanya, begitu banyak hal yang bertumpuk memenuhi isi kepala. Mulai dari persoalan dana yang pas-pasan, lokasi yang diincar, bentuk bangunan yang sesuai dengan keinginan, bahkan sampai detail rumah yang diharapkan menjadi sebuah rumah impian. Semua itu menjadi penting takkala kita dihadapkan pada sebuah persoalan membangun rumah yang fungsional, indah, kuat, nyaman dan ekonomis.


Tain Odop, Arsitek dan Penulis Buku, tinggal di Jogja.

13 March 2009

GUNONG MARAWA TIDAK BOLEH DIGARAP Mengapa???


GUNONG MARAWA atau Gunung Merawa merupakan sebuah gunung keramat yang tidak boleh di sentuh oleh tangan jahil manusia untuk kepentingan-kepentingan tertentu seperti perkebunan, pertambangan dan kepentingan bisnis perusahaan besar yang mungkin akan merusak ekologi alamnya.
Sejak jaman nenek moyang dahulu, terutama zaman Akek Domong Umangk, Dorik/Gunong Marawa mengandung kekayaan alam yang banyak sekali dengan rahasia-rahasia ekologi luar biasa. Mulai dari sumber batu bara, intan, emas, perak, tembaga, bijih besi dan tentulah nilai sejarah mistisnya yang hingga kini masih diyakini oleh masyarakat Kualan sebagai Dorik yang rahasia.
Karena kekayaan dan kemistisannya, Kek Demong Umangk memerintahkan jajah rayat Dayak untuk mendirikan sebuah keramat diatas gunong tersebut. Maka pada tahun 103 (tahun yang sesungguhnya belum kita ketahui) didirikanlah Keramant itu. Kek Demong Umangk mengerahkan rakyat Kualan Sakayok Monta Raya dan Piasak Lamayong.
Adapun sesajen dan perlengkapan persembahan dalam pendirian Keramant tersebut adalah: 4 real Babi, 7 ekor ayam, Tuak satu baniang, satu botai Palomak, dan 4 orang dukun besar. Dukun diambil dari para Domong Tamongong, Tamaga Lantai dan Rang Kaya.
Dukun pertama adalah Rang Kaya Danok, di Lampan Kek Bunga.
Dukun kedua adalah Rang Kaya Upal di Laka Siang.
Dukun 3 adalah Tamaga Lantai dan
Dukun 4 adalah Pateh Adat dari Banua Kualan.
Setelah keramant berdiri barulah dibuat beberapa keputusan dan sumpah yang memutuskan beberapa hal terkait:
1. Ba Janji
2. Ba Sansumar / Ba Sumpah
3. Pati Keramat
Keramat pun diberi golar sebut pangkat kuasa, yakni:
1. Marawa Keramat Tua Mangilas Padagi Lamat
2. Marawa Sangkap Niga Mangilas Balunt Omunt dan Tampias Ujant Omas.
3. Dan… punya tujuh gelar;
a. Macan Timpang Salalangk Kuning
b. Lalangk Kuning Kalabu Cantek
c. Olangk Lamangk Romang Bagantongk
d. Datuk Tua Baju Tamaga
e. Datuk Patinggi baju Besi
f. Datouk Tamular Barasa Cadak
g. Macan Bunsu Bala Saribu.
Ke-7 gelar/ sebutan ini adalah mahluk dan kekuatan mistis yang dipercaya menjaga Gunong Marawa hingga berdiri kokoh, jaya, tegar dan kuat. Maka secara tradisi Dayak Kualan, setiap tahun Keramat Gunong Marawa harus diberi umpan pamakan sesajen.
Misteri gunung merawa yang memiliki kekuatan dan keramat itu dipercaya menjadi kekokohan alam Kualan. Bahkan ada 7 Gua yang saling terhubung disana. Gua-gua ini menjadi pertanda begitu misterinya Gunong Marawa. Gua-gua itu adalah:
1. Gua Nek Ringit
2. Gua Kek Galah
3. Gua Kek Jangot
4. Gua Buloh Bala
5. Gua Rarap Dian Budangk
6. Gua Nek Andant
7. Gua Kek Jajank
Gua-gua ini merupakan sebuah misteri alam yang belum tersibak dan dipercaya mempunyai penunggu bagi Gunong Marawa. Ketentuan, sumpah dan janji oleh para pateh, para tamaga lantai, dan rang kaya serta masyarakat Dayak Kualan-Marawa membuat siapa pun tidak boleh mengeksplorasi gunong ini. Baik perkebunan, pertambangan dan lain sebagainya yang bisa merusak Keramat, ekologi alam, kekuatan misteri dari gunong Merawa akan dikenakan Hukum Adat yang sangat berat. Bahkan konsekuensinya akan sangat berbahaya bagi mereka yang hendak membuka lahan di gunong ini.
Karena kekuatan mistis, sejarah dan kekayaannya, layaklah Gunong Marawa dijadikan hutan lindung dan hutan adat hutan pusaka yang tidak boleh dijamah oleh manusia modern. Keramat dan sejarah masa lalu, sumpah janji para Demong Adat dan para sakti Dukun Dayak masih sangat berbisa dan memberi sebuah spirit religius yang jika dilangggar akan mendapat bencana.
Pada tahun 1989, oleh pemerintah daerah Ketapang, Merawa dijadikan sebagai nama sebuah desa yang disekelilingnya terdapat kampung-kampung seperti Kangking, Giet, Sungi Bansi, Dangko, Kalam, Uwa, Rompe, Sambok. Kampung-kampung ini terletak di kaki Gunong Marawa yang tersebar secara terpisah.
Kekokohan, Misteri, Kekayaan dan keaslian hutan alam Gunong Merawa menjadi sebuah keramat yang hingga kini harus kita jadikan pedoman untuk memegang teguh Adat dan Kepercayaan masa lalu.


** Ditulis oleh F. Nariyanto.

Untuk Buku ADAT Kualan

*Penyesuaian teks oleh Tain Odop

03 January 2009

Pembangunan GOR SLEMAN



Masyarakat kabupaten Sleman Jogjakarta membutuhkan sebuah sarana olrah raga besar yang bisa menampung banyak kegiatan olah raga prestatif dan rekreatif. Untuk itu pemerintah daerah segera akan membangun sebuah kawasan yang akan dijadikan pusat kegiatan oleh raga yang bisa dipakan oleh masyarakat secara luas.
Tujuan pembangunan pusat olah raga ini nantinya tidak lain adalah untuk membuat prestasi masyarakat Kab. Sleman dalam bidang olah raga semakin berkibar.

Sebagai sebuah kota kabupaten yang terus berkembang, keberadaan Stadion olah raga ini nantinya akan menjadi jembatan rekreatif dan prestatif bagi masyarakat sleman.
Atas dasar kebutuhan itulah maka dibangun sebuah stadion yang refresentatif, yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat Kab. Sleman.

Adapun pemilihan lahan yang sudah disediakan ada di daerah Beran, Kab. Sleman, yaitu sebuah lapangan olah raga sepak bola yang memiliki luasan cukup sebagai sebuah kawasan stadion. Lahan tersebut dipinggiran jalan Magelang, sekitar kantor pemerintahan Kab. Sleman. Pemilihan lahan ini sesuai dengan Dasar-dasar pertimbangan dalam penentuan strategi Kawasan Sleman dengan fungsi dan peran sebagai sebuah daerah yang ramai dan bisa menjadi pusat kegiatan oleh raga.
Kerinduan akan sebuah sarana olah raga dan ruang publik yang representatif dan mampu menampung berbagai kegiatan olah raga ini menjadi alasan utama mengapa GOR ini dibangun.

Beberapa jenis olah raga yang nanti bisa dilakukan di GOR ini diantaranya: Badminton, Tenis Lapangan, Basket Ball, Volly Ball, Futsal dan Jogging Track. Keenam jenis olah raga tersebut masih dibagi dalam dua kategori lagi. Satu untuk jenis olah raga Prestatif; yang lapangannya berada didalam stadion, dan yang kedua olah raga rekreatif; dengan lapangan diluar bangunan (out door).Tentulah kehadiran GOR SLEMAN ini akan menampung banyak kegiatan olah raga, dan sebagai sebuah tempat olah raga yang standar, GOR ini akan memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat kota Sleman itu sendiri.

Nama Proyek: GOR SLEMAN YOGYAKARTA

Arsitek: Tain Odop

Tahun Pembangunan 2008-2009



CATATAN:


Proyek GOR SLEMAN ini, bukan Proyek sungguhan, ini hanya Tugas Kuliah saja. Okay...