Bukanlah sebuah rahasia kalau pola kehidupan mahasiswa adalah kost – kampus – kost – kampus – mall – berbelanja – tempat hiburan – ngumpul – ngerumpi dan kost – kampus lagi. Sebuah life cycle yang menjadikan mahasiswa bukan sebagai mahasiswa sebenarnya.
Dilain pihak kita mengenal mahasiswa plus yang mandiri dalam banyak hal dengan pola hidup yang berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Pola hidup mahasiswa plus (pebisnis) adalah kampus – kost – bisnis – kampus – kost - bisnis. Yang bukan mahasiswa plus hanya sibuk dengan kenyamanannya sambil menunggu kiriman bulanan datang dan tentu saja siap menghabiskannya kembali..
Dalam pandangan saya itu adalah cara dan gaya hidup pelajar/mahasiswa yang tergerus kedalam arus zaman, yang hanya mau enaknya saja tanpa berpikir betapa terkadang sulit sekali orang tua mereka mencari uang untuk membiayai pendidikan. Bisakah mahasiswa memutarbalikan kanyataan ini dan menjadikan mahasiswa sebagai sosok yang produktif dan mandiri dengan segenap idealisme dan kecerdasanya? Menjadikan mahasiswa lebih bijaksana dalam hal finansial?
Kita membutuhkan enterpreneur yang lebih banyak, kita membutuhkan pebisnis muda yang lebih banyak lagi dan kita membutuhkan orang-orang berjiwa bisnis untuk membangun negeri ini keluar dari jeratan ekonomi. Bahkan menurut masetro bisnis kita Ciputra, persentase enterpreneur Indonesia sangatlah kecil dibawah satu persen. Walaupun cukup banyak orang kaya dinegeri ini, namun persentase pebisnis dalam lingkup UKM memang sangat kecil padahal sangat dibutuhkan untuk membuat gebrakan pergerakan ekonomi bangsa.
Generasi pelajar dan mahasiswa hanya mengetahui dalam pikirannya bahwa jika selesai sekolah/kuliah mereka akan bekerja disebuah institusi dan menggantungkan hidupnya disana. Kalau hal ini terus berlanjut dengan pola pikir yang sama, sulit membayangkan bagaimana Indonesia bisa berkembang pesat.