12 August 2007

RUANG BAGI KEHENINGAN JIWA-RAGA

Dalam keheningan kita merasakan nilai-nilai jiwa merantau kedalam asa, terkadang, dia memberikan ruang jernih yang mengalir menyejukkan. Alunan-alunan suara aliran air dalam keheningan mengambarkan musik jiwa yang berdetak didalam sanubari.
Keheningan menyapa manusia untuk melihat nilai ilahi, nilai kehidupan dan nilai perjuangan. Manusia sebagai ahli kehidupan mengalami pasang surut, entah bersifat keabsrakan, bersifat nyata maupun hanya bersifat aura. Kesemuanya adalah tatanan yang memberi makna dalam tingkat kehidupan.
Sapaan-sapaan keheningan mengosongkan hati dan menyengat kekeliruan masa lalu yang menjadikan manusia "menjadi manusia." Sungguh kalau kita serahkan jiwa dan kehidupan, kedalam aliran air keheningan, kita akan meraih anguerah kebahagiaan batin dan hidup. Manusia adalah sosok hidup yang terdiri dari raga dan jiwa, ketika raga dan jiwa itu melemah, aliran-aliran keheningan tak akan mengalir dalam kesenangan, dia akan mengalir membabibuta layaknya banjir menghempas kanal dan merusak semua yang merintanginya.
Seandainya ingin menjinakkan aliran keheningan itu, manusia harus menyeimbangkan jiwa dan raganya menjadi satu. Biarkan jiwa-raga bersatu dalam kehatian dan menjadi unggul dalam mengalirkan auranya. Disini akan muncul keheningan murni dimana air akan mengalir meneteskan kejernihannya, dia akan sepoikan asa, menyejukkan jiwa.
Sungguh, bagi saya ini sebuah anugerah yang maha indah bagi kehidupan manusia. Kita janganlah mengabaikan keheningan hati-jiwa karena dia memberikan kenyamanan diruang yang tidak terukur, dalam, lebar dan tidak terkira. Jangan pernah abaikan, dekatkan diri kita kepadanya dan kita akan meraih aliran keheningan yang menyejukkan.
Begitulah, manusia, jika ingin meraih keheningan hendaklah menyeimbangkan jiwa dan raga, memberi keleluasaan bagi jiwa-raga untuk meneteskan makna kehidupan. Dengan demikian dia akan memberikan nilai positif bagi kehidupan manusia.

1 comment:

Anonymous said...

RUANG BAGI KEHENINGAN JIWA-RAGA

Ruang itu adalah Kesadaran . .

Dalam kondisi kesadaran sejati tidak
ada yang namanya "perjuangan".

Kesadaran akan ruang itu metakognisi)
menghasilkan "pengertian" (eureka), kemudian "pengertian" menghasilkan kebijaksanaan (perbuatan yang tepat).

Dalam ruang itu ada suatu pengertian

Berusaha tanpa usaha.

Bertindak tanpa tindakan.

Berpikir tanpa pikiran.