Seorang pengusaha Waralaba Tela-Tela bisa meraup keuntungan puluhan juta rupiah tiap bulannya dari usaha ini. Tidak hanya keuntungan besar yang diraih bahkan untuk seorang pemilik bisnis waralaba, dia bisa mempekerjakan hingga puluhan orang karyawan, omzet yang dihasilkan dari bisnis ini juga terus meningkat. Orang-orang yang ambil bagian dalam usaha ini juga cukup banyak. Satu outlet standarnya membutuhkan satu karyawan, jika seluruh outlet Tela-Tela ada sekitar 1.000 gerai, maka akan ada seribu orang yang secara tidak langsung bekerja diusaha jenis ini. Artinya, bisnis ini mampu menampung sekitar 1.000 orang pekerja usia produktif untuk tidak jadi pengangguran.
Saya melihat prospek bisnis ini akan terus meningkat beberapa tahun kedepan, apa lagi dengan beberapa inovasi baru dalam hal produk dan pemasaran. Tiap bulan pengusaha waralaba Tela-Tela bisa meraih penghasilan dari penjualan bahan baku, bumbu, pembukaan cabang baru dan tentunya royalty waralaba itu sendiri.
Di Jogjakarta ada sekitar 6 usaha waralaba dengan produk yang hampir sama, ini berarti ada persaingan yang cukup ketat. Keberadaan beberapa usaha waralaba Tela-Tela baru membuat bisnis berada di zona Red ocean. Tentulah pergesekan antara satu waralaba dengan waralaba lain akan semakin terasa dan iklim kompetisi bisnis semakin tinggi.
Namun demikian nampaknya pemilik waralaba Tela-Tela telah mengantisipasi kemungkinan itu, baik dalam situasi aman maupun dalam zona persaingan yang ketat. Terbukti hingga sekarang bisnis ini terus mengalami peningkatan dan perkembangan dengan pertumbuhan outlet baru yang semakin menjamur.
1 comment:
Selamat Kepada Bung Eko, Anton, Ken, Taufiq dll yang telah berhasil dengan bisnis-bisnisnya.
Post a Comment