Ditahun 1992, seorang gadis berumur 16 tahun bernama Amy Fisher tiba-tiba menjadi buah bibir dan sorotan publik Amerika setelah dia menembak isteri pacarnya seorang pekerja bengkel. Atas tindakan nekad dan tidak masuk akal itu, Amy Fisher merengkuk dihotel predeo selama tujuh tahun, sebuah hukuman berat yang harus dijalani oleh gadis seumur dia. Karena ekspos media Amerika yang begitu booming waktu itu, Amy Fisher dijuluki sebagai long island lolita. Beritanya sangat dicari, para wartawan dan paparazi memburunya. Amy Fisher menjadi subjek dari pembuatan tiga film dan beberapa buku.
Selama kasus itu, Amy mengalami depresi luar biasa, gejolak mental yang mendalam dan dia hampir gila. Selama ditahanan ia menjadi bulan-bulanan para sipir. Pernah diperkosa dan dilecehkan, tidak diberi makan berhari-hari dan dianggap lesbian. Pengacaranya berbuat licik padanya karena Amy Fisher dianggap memiliki nilai jual bagi dunia entertain, berita dan isu tidak benar diekspos dan dijual kedunia hiburan dan masyarakat menikmati berita bohong jempolan itu.
Tahun-tahun akhir dipenjara digunakan Amy untuk berefleksi diri, mencari jati diri dan mulai menerima kenyatan. Dia mengubah kebiasaannya, mengubah banyak kebiasaan buruk para pelaku penjara, membangun mental mereka dan berbuat banyak bagi sesamanya ditahanan. Setelah menjalani hukuman dan berumur 30 th Amy Fisher menceritakan kejadian sebenarnya bagaimana dia dirongrong untuk melakukan tindakan penembakan itu atas dasar cinta yang buta. Bagaimana dia dimanfaatkan untuk membunuh dan bagaimana perilaku sesungguhnya pacarnya yang buruk terhadap isteri dan banyak wanita.
Amy menceritakan kejadian perjalanan hidupnya yang sesungguhnya dalam sebuah buku dan menginspirasikan banyak orang untuk bangkit dari keterpurukan hidup. Sebuah kisah nyata yang sangat menginspirasikan orang lain untuk kembali melangkah dan belajar dari kesalahan masa lalu.
Nistains Odop, Penulis muda tinggal di Jogja.
No comments:
Post a Comment