15 May 2007

SUSAHNYA MINTA MAAF


Kita semua adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, tapi sekarang masih pentingkah kata "maaf"? Masih pentingkah meminta maaf kepada seseorang atas kesalahan-kesalahan kita? Atau sangat sulitkan menerima kenyataan bahwa kita harus minta maaf karena menurut kita tindakan yang telah dilakukan adalah benar?
Meminta maaf dengan ikhlas kepada seseorang membutuhkan ketulusan hati, kejernihan batin dan keikhlasan nurani. Itulah kenapa secara psikologis naluriah meminta maaf menjadi sulit.
Ingatlah sebuah perkataan seperti ini "Nothing could be further from the truth. It's a reality of life that none of us are perfect" Ternyata tidak ada orang yang benar-benar sempurna, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah berbuat kesalahan. Meminta maaf akan mendamaikan hubungan, akan memperbaiki keadaan tantu saja akan mencairkan suasana, hubungan kita akan menjadi lebih indah karena "gencatan senjata" tadi. Ingatlah mencari musuh itu gampang segampang membalikkan telapak tangan, pergi saja kedepan rumah dan bilang pada seseorang yang lewat katakan "Kurang ajar!!!" Maka kita telah menanam benih permusuhan. Begitu gampang bukan? Tetapi mencari sahabat sejati, meminta maaf kepada orang lain dan mengakui kesalahan itu perkara yang sulit.
Jika kita masih merasa bahwa minta maaf itu berat, cobalah untuk mengetahui tip-tip berikut, dengan tip ini kita akan berani dengan lapang dada meminta maaf kepada orang yang telah kita sakiti:
1. Berdoalah supaya kita dimaafkan oleh yang diatas, ini wajib karena meminta maaf dari hati terdalam membutuhkan suara hati, dan suara hati akan muncul jika kita mendengar suara Tuhan.
2. Perikasalah kedalam akan kesalahan yang telah kita buat, akui dengan tulus. Ini masih fase dimana kita harus berdamai dulu dengan diri kita sendiri, jika kita sudah berdamai dengan diri kita sendiri kita akan berdamai dengan orang lain dengan jiwa besar.
3. Temui orang yang kita sakiti, katakan kita minta maaf dengan tulus, katakan bahwa kita telah melakukan kesalahan dan mintalah dia memaafkan kesalahan itu.
4. Berjanjilah untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi dimasa yang akan datang. Kita harus berkomitmen untuk memperbaiki diri dari waktu kewaktu.
5. Mintalah kepadanya agar dia juga memafkan dengan tulus supaya hubungan kembali normal.
6. Milikilah prinsip untuk selalu memperbaiki diri, memiliki jiwa besar, selalu berusaha memperbaiki hubungan.
Kita semua memang menyadari bahwa mengucapkan kata "maaf" itu sulit sekali, rasanya seperti ada yang mengganjal ditenggorokan atau rasanya bibir terkunci rapat sampai kita tidak sanggup untuk mengucapkan kata "maaf" ini. Yang lebih parah lagi kadang kala hati kita menjadi beku dan sama sekali anti untuk mengatakan "maafkan saya, saya telah berbuat salah kepadamu".
Nah, sekarang kita liat kesisi yang lain, sisi dimana ada sebagian orang yang suka berpikir kalau dirinya selalu benar. "Hey..I'm always in the right." Hal seperti ini mungkin akan membuat kita sulit menyadari bahwa kita udah melewati batas, kita udah buat orang lain marah, kecewa atau sakit hati.
Dunia ini memang penuh lika-liku kehidupan. Kecewa boleh, sakit hati boleh, tapi jika hal itu dipelihara dalam kurun waktu yang lama, bahkan diabadikan dalam ruang batin, tentunya akan menyiksa diri sendiri. Seperti dalam salah satu isi buku saya Gagal Itu Baik, "meminta maaf untuk memperbaiki hubungan adalah langkah yang bijaksana karena kita akan berdamai dengan diri sendiri, dengan sesama dan tentunya dengan Tuhan."
Jadi, mulai sekarang berlapang dadalah, beranilah mengaku kesalahan, beranilah meminta maaf, beranilah memperbaiki hubungan. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan, permintaan maaf itu sebagai bukti bahwa kita akan memperbaiki diri dan tidak ingin menyulut permusuhan. Definisi lain dari maaf itu sendiri adalah pembebasan seseorang dari hukuman batin karena suatu kesalahan.
Janganlah ragu untuk meminta maaf, sungguh hidup ini begitu indah jika kita saling memahami. Jangan keraskan hati, percayalah, maaf bukan sekedar kata-kata tetapi jauh lebih itu mempunyai efek yang luar biasa, camkanlah maaf "bukan basa basi."

2 comments:

Jennie S. Bev said...

Tains, komen di sini saja ya.. ;)

I'm proud of you because you're young and you have published many books. You keep on inspiring people, OK? Be the best you can be and make a difference. No matter how small, perhaps just one breath at a time.

~ Jennie S. Bev

Nistain Odop said...

Thanks Mbak Jenn,you are the one mentor who give me support to do some think the best.