18 May 2007

REVOLUSI PEMASARAN MLM

Paradigma dan prespektif baru selalu memunculkan kontroversi dan polemik yang menarik untuk dikaji lebih jauh. Bisnis pemasaran jaringan (MLM) pada awalnya juga menjadi sebuah perbincangan yang cukup hangat baik oleh para pengamat ekonomi, pelaku pasar, masyarakat awam maupun mereka yang berkecimpung langsung didalamnya.
Seiring berjalannya waktu bisnis dengan konsep ini mulai diterima masyarakat dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Boleh dibilang revolusi pemasaran jaringan menjadi senjata yang cukup ampuh dalam ekspansi bisnis, penjualan, dan stretegi bisnis diera yang super kompetitif sekarang. Tak ayal perusahaan-perusahaan raksasa pun sudah banyak yang melirik resep jitu pemasaran model ini. Lihat bagaimana kiprah perusahaan MLM Indonesia seperti CNI yang sekarang sudah merambah USA, Singapura, Malaysia dan beberapa Negara lain. Atau bagaimana perusahaan MLM asal Malaysia yang ramai-ramai memasuki pasar Indonesia.
Perkembangan dunia pemasaran dengan ditunjang kemajuan teknologi yang canggih tanpa terkendala ruang dan waktu membantu industri jaringan tumbuh pesat dan berkembang diberbagai Negara, para kreator-kreator bisnis juga banyak yang melibatkan diri dan berinvestasi kedalam dunia pemasaran jenis ini. Dalam hal ekspansi bisnis, pemasaran dengan konsep jaringan dengan mengandalkan distributor mandiri menjadi sebuah cara minimasi yang sangat efisien, dari satu Negara bisa menyebar kenegara lain. Masalah ruang dan waktu bukanlah kendala karena semua hal bisa dikomunikasikan lewat kecanggihan teknologi informasi.
Ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku pasar dan pengamat bisnis, mereka mencoba menggali lebih jauh dimana sih kekuatan pemasaran model ini? Sayangnya masyarakat belum menyadari bahwa pertumbuhan revolusi pemasaran telah menemukan mutiara hitamnya dengan konsep-konsep pemasaran baru. Ini menyebabkan prespektif awam terhadap konsep pemasaran jaringan menjadi dangkal dan cenderung tidak mempercayai eksistensinya.
Kalau begini ya cukup repot untuk memberitahu khalayak akan penemuan dalam revolusi pemasaran, mungkin sebuah paradigma dan ilmu baru perlu waktu untuk ditrerima masyarakat. Dan ‘nasib’ pemasaran produk dengan konsep jaringan juga tidak bisa lari dari kenyataan ini. Mau tidak mau mereka harus cukup sabar untuk mencapai titik grow dan kedewasaan pada perkembangan bisnis MLM.
Tains Odop, penulis buku MLM

No comments: