27 December 2007
22 November 2007
Tips Agar Penulis Produktif
Kesibukan memang membuat konsentrasi kita pecah yang tentu saja berdampak pada produktivitas menulis juga menurun. Mungkin hal itulah yang sekarang dihadapi rekan-rekan sekalian. Sibuk, Capek, kurang waktu untuk memperdalam topik naskah (study pustaka, surfing internet atau diskusi seputar naskan garapan) dan tentu tidak konsentrasi jika kita hendak memulai menulis. Saya ingin share beberapa tips agar tetap produktif dalam menulis.
Biasanya saya bangun lebih pagi. Saya bangun jam 04.30. Dan langsung menghadapi naskah. Pagi hari ketika bangun, konsentrasi pikiran bisa cukup tinggi dan kita bisa langsung menggarap naskah buku. Bisa menyelesaikan satu atau dua halaman saja sudah cukup untuk hari itu. Yang penting ada hasilnya. Saya korbankan kebiasaan yang biasayanya saya bangun jam 06.30 atau malahan jam 08.00.
Hehehehe... mungkin anda ketawa yach karena saya bangun jam segitu. Tapi itulah asiknya jadi penulis, kita bisa tidur dan bangun jam berapa pun.
Membawa catatan dan menulis apapun ide ketika ide itu muncul. Terkadang saat berjalan ide kita muncul, bahkan maaf, saat dikamar kecil saya mendapatkan inspirasi judul dan tema buku yang lebih menjual. Nah, karena saya selalu siap dengan catatan kecil itu saya langsung menulisnya. Tapi bukan menulis ketika dikamar kecil lho... Sekarang tanpa membawa catatan kecil saja bisa, yakni dengan mencatatnya di HP dan langsung save aja ide kita sudah aman.
Gali Ide dari waktu yang paling singkat. Gimana caranya? Baca buku dalam waktu singkat saja sesuai topik naskah kita. Ini untuk menyiasati waktu anda yang sangat terbatas. 15 menit saja waktu bagi anda membaca sudah cukup agar ide tersebut tergali. Dan yang anda dapatkan sebaiknya dicatat, atau setidaknya buku yang dibaca tadi ditandai. Entah dengan melipatnya atau apapun cara anda agar ketika anda ingin melihat halaman yang anda baca tadi bisa langsung menemukan inti bahasannya.
Targeting atau menentukan time limit. Penulis itu bekerja/berkarya tanpa bos, tanpa ada yang mengatur dan memarahi maksud saya. Nah, ini bisa menjadi satu poin kelemahan. Disinilah biasanya kita tidak bisa menyelesaikan naskah sesuai waktu yang diinginkan. Saya selalu menggunakan target waktu dalam menyelesaikan naskah. Rata-rata dua setengah bulan untuk satu naskah saya. Time limit ini untuk menyiasati keteledoran kita yang selalu 'menunggu nanti', baru menyelesaikan naskah yang ada. Keteledoran itu menyebabkan naskah menjadi gersang dan dibiarkan begitu saja sehingga jangankan diselesaikan dalam dua bulan, empat bulanpun tidak bahkan ada yang ditelantarkan bertahun-tahun. Kalau sudah begitu ya... tinggal nasibnya saja naskan bersangkutan.
Demikian beberapa tip yang bisa saya share kan kepada anda. Saya juga sebetulnya cukup sibuk -walaupun terkadang kesibukan yang tidak produkif- namun berbekal beberapa tip dari penulis kenamaan seperti orang-orang dimilis penulis best seller, saya masih bisa mengejar target untuk naskah-naskah baru. Saya bersyukur sekarang memiliki komputer yang bisa dibawa kemanapun selain PC dikamar. Jadi saya bisa bawa kemana saja barang itu, sehingga ketika saya punya waktu satu atau dua jam lowong disebuah tempat, saya bisa langsung ngapelin naskah.
Okk. Gitu aja yach, smoga bermanfaat.
-Lampu akan kelihaan terang jika dia berada dikegelapan-
20 November 2007
Aset PIKIRAN Manusia
Kita mau memilih yang mana semuanya tergantung kita memadangnya. Hasil pikiran baik atau buruk - gagal atau berhasil. Itu saja.
“Mereka mengabaikan karya Tuhan, dan membiarkan khayalan mereka mati”. Demikian kotbah seorang imam di salah satu stasiun radio yang pernah penulis dengar.
Di Bali ada pengobatan alternative dengan cara tertawa, banyak orang disembuhkan dengan terapi ini. Mulai dari penyakit akut seperti kanker, kecanduan obat terlarang, stress berat hingga penyakit yang belum bisa disembuhkan dengan pengobatan moderen. Pemandu terapi berkata kalau sesungguhnya Tuhan menciptakan semua lengkap dalam diri manusia. Bahkan pengobatan penyakitpun ada dalam diri manusia itu sendiri.
Satu masalah yang banyak muncul melingkupi diri kita, yakni mengabaikan potensi pikiran. Banyak manusia telah mengorbankan kekuatan pikiran mereka dan membiarkan asset berharga ini memikirkan hal-hal tidak berguna. Mereka tidak menyadari kalau potensi sebenarnya ada dalam otak mereka sendiri. Manusia memang cenderung bertindak semau gue tanpa mau sedikit ekstra mengolah pabrik pikirannya dan menghasilkan produk berkualitas dari diri mereka.
Efeknya, manusia dengan enteng berlomba mencari cara paling mudah untuk mendapatkan sesuatu. Itulah sebabnya mengapa seorang pria rela menikah dengan janda tua kaya yang sudah sekarat diujung maut. Seorang gadis muda cantik menjadi matree karena berharap akan mendapat pesangon berlimpah dari pria hidung belang. Dan para pecundang politikus busuk menyuap untuk memenangkan pemilu.
Pikiran manusia ibarat komputer yang diprogram oleh pemiliknya. Andai kata sebuah program Komputer dimasukan perintah negative dan virus penghancur maka hasilnya tidak lain program tersebut akan menjadi senjata pemusnah diri sendiri.
Orang lain boleh saja melarang kita melakukan sesuatu yang bagi mereka tidak mungkin, tatapi yang paling mengetahui hal itu baik-buruk adalah kita sendiri. Orang lain mungkin akan berkata “jangan lakukan itu karena kamu akan gagal”. Yang lain berucap begini “tindakan kamu konyol dan tidak masuk akal, itu tidak mungkin terjadi”. Mereka menelurkan produk pabrik pikiran yang negative untuk anda dan anehnya anda mengikuti saran konyol itu. Akibatnya anda tidak berani melakukan apa yang anda pikir mungkin.
Kegagalan dan keberhasilan adalah dua produk pikiran manusia. Kita mau memilih yang mana semuanya tergantung pribadi masing-masing karena saya yakin tidak ada yang bisa mempengaruhi pemikiran kita. Bukankah lebih baik memperoleh yang terbaik dari pada hanya mendapatkan yang baik?
Jika kita telah menyadari kekuatan pikiran bisa membuat kita berhasil atau tidak mengapa tidak digunakan dengan baik???
Pikiran bisa diprogram sesuai yang diminta pemiliknya.
Pikiran membuat manusia mampu bertindak.
Pikiran adalah sumber utama yang mengatur masa depan manusia.
Pikiran membuat manusia maju dan berkembang.
Pikiran mampu mengontrol semua pekerjaan Anda.
Pikiran mampu mengangkat derajad kehidupan manusia
Pikiran membuat anda GAGAL.
Pikiran menjerumuskan keluarga anda.
Pikiran membuat anda malas dan bodoh.
Pikiran menjadikan anda manusia super sibuk.
Pikiran telah menjatuhkan anda dan anda dikecam.
Pikiran bisa menghancurkan anda.
Itulah Produk dari pikiran.
Apa yang kita temukan dari produk pikiran itulah realitas kita.
08 November 2007
KEBERHASILAN ITU BUAH KRISTALISASI KERINGAT
Saya teringat dengan cerita sukses si Tukul Riyanto Arwana yang akrab dipanggil Tukul. Dengan ucapan entengnya “kristalisasi keringat”, Tukul Arwana mencoba mengingatkan kita akan proses perjalanan panjang perjuangannya untuk benar-benar meraih keberhasilan. Hanya berbekal ijazah SMU dengan nilai yang pas-pasan tentu saja bayangan meraih kehidupan yang berkecukupan dan melimpah sangat jauh dari perkiraan kita. Si Tukul mencoba menentang kerasnya kehidupan di Jakarta, melakukan pekerjaan apa saja yang penting halal. Menjadi sopir angkutan umum, ikut menjadi pelawak dari satu kampung kekampung lain, dari peran figuran hingga menjadi tokoh utama.
Perjalanan Tukul panjang sekali, sebuah proses “kristalisasi keringat” yang menguras energi dan tenaga, kadangkala dia harus merendahkan harga dirinya. Tukul mematahkan persepsi buruk akan ketidakberhasilan, dia berusaha memaksimalkan potensi dirinya sebagai pelawak metropolis yang menyanjung kehidupan “ndeso” dalam balutan segar yang disenangi banyak orang. Dari proses perjalanan dan perang terhadap keterbatasan diri, Tukul menjadi sosok yang dipandang berhasil luar biasa didunia hiburan lawak negara ini. Tukul telah melakukan metamorfosis diri dengan memaksimalkan kemampuan kecilnya sebagai seorang pelawak. Seseorang yang telah mencapai semua keinginannya biasanya mengalami perubahan mental, pola pikir, gaya hidup dan cara bertindak, dan Tukul Arwana yang dikenal lugu dan kocak pada awalnya, telah meraih tingkat kepercayaan diri pada fase ini.
Kita semua tahu, perjalanan hidup memang panjang dan melelahkan, dan kita semua tahu bahwa hidup ini adalah perjuangan tiada akhir. Hidup merupakan persoalan perjuangan dan dia akan berakhir ketika kita menyerahkan nafas terakhir pada kehadirat Yang Maha Kuasa. Berusahalah menghargai kehidupan ini dengan menerima setiap proses dan pukulan secara lapang dada, jangan terpuruk mental disaat terpaan badai kehidupan menimpa Anda, jangan menangis pilu takkala kesedihan terbesar menghampiri. Inilah jalur yang harus ditempuh dan Tuhan membuat jalur itu benar adanya bagi masing-masing orang, terimalah sebagai anugerah terindah dalam hidup.
Saya teringat mengenai cerita orang kaya Vietnam Le Van Vu yang pernah saya tulis dalam buku pertama saya (Multi Level Marketing plus) terbitan Andi Offset. Sebagai orang terkaya dinegara tersebut pada masa perang, Le menjadi incaran pejabat dan penjajah karena kekayaannya. Ayahnya dibunuh, kekayaannya dirampas pemerintah dan dia menjadi orang kerdil yang menderita lahir batin. Le pernah hendak bunuh diri karena tidak kuat menerima kenyataan hidup yang paling dahsyat tersebut. Kemudian Le Van Vu dan isterinya pindah dari Vietnam ke Amerika melewati perjalanan laut dan mencoba memulai kehidupan baru dinegara ini dengan semangat dan peruntungan baru. Mereka tidak memiliki apa-apa ketika tiba di Amerika dan bekerja dengan salah satu saudaranya disana. Dengan perjuangan luar biasa, Le Van Vu dan isterinya bisa melanjutkan hidup dan berusaha bangkit kembali mendapatkan kehidupan mereka yang layak.
Kehidupan memang mendidik manusia dengan kejam, namun kehidupan juga memberikan peluang baru bagi manusia untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Semoga cerita heroik tadi bisa memberi Anda semangat baru untuk berjuang bangkit kembali dan meraih keberhasilan. “Jadilah seseorang yang terbuka terhadap kemungkinan. Segelap apa pun tampaknya keadaan atau memang segalanya serba gelap, pandang dan lihatlah kemungkinan-kemungkinan baru, carilah selalu karena semua kemungkinan itu ada.” Demikian kata Norman Vincen pale.
29 October 2007
Selamat Hari Sumpah Pemuda
Kuliah Sebagai Investasi Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup
Oleh: Yohanes M.V. Mudayen*
Apa yang membuat seseorang itu sukses dalam dunia kerja nyata? Apakah kesuksesan dalam dunia kerja itu ditentukan oleh Indeks Prestasi (IP) yang nyaris empat? Atau kesuksesan itu ditentukan oleh wajah yang menarik? Atau mungkinkah kesuksesan itu ditentukan oleh sebuah keberuntungan? Atau mungkin karena calon mertua adalah seorang pengusaha terkenal?
Menurut survei yang diterbitkan oleh National Association of Colleges and Emlpoyers (NACE) tahun 2002 di Amerika Serikat, dari hasil jajak pendapat 457 pengusaha, diperoleh kesimpulan bahwa Indeks Prestasi (IP) hanya urutan ke-17 dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan sebuah universitas. Lalu, kualitas apa yang paling penting? Ternyata kualitas yang bertengger di urutan teratas justru hal-hal yang seringkali dianggap sekedar ”basa-basi” ketika tertera dalam iklan lowongan kerja, misalnya kemampuan berkomunikasi, integritas, dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
Kualitas-kualitas yang tidak terlihat wujudnya (intangible), namun sangat diperlukan ini disebut juga kemampuan berinteraksi sosial (soft skills). Entah Anda bekerja pada orang lain (pegawai) maupun membuka usaha sendiri (wirausahawan), soft skills akan sangat berguna. Apapun pekerjaan yang Anda geluti kelak, Anda harus belajar beradaptasi dengan pekerjaan itu. Bahkan sejumlah perusahaan menyediakan masa training untuk mengajari para karyawannya tentang hal-hal mendasar yang harus dikuasai agar bisa bekerja dengan baik dalam perusahaan tersebut.
Lalu dalam perkuliahan yang berfungsi sebagai investasi masa depan, kualitas manakah yang pernah dilatihkan? Apakah perkuliahan hampir tidak membekali para mahasiswa dengan soft skill? Sebetulnya tidak juga. Ada beberapa kualitas pribadi yang secara langsung maupun tidak langsung terbentuk melalui perkuliahan. Sebagai contoh, kualitas dalam hal kemampuan berkomunikasi diwadahi dalam berbagai perkuliahan dengan metode presentasi, diskusi kelompok, simulasi dan tanya jawab. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sejumlah kualitas pribadi lainnya memang tidak terakomodasi dalam kurikulum akademik, misalnya seorang mahasiswa yang sangat pandai dengan IP nyaris 4 bisa saja tidak ramah dan sukar bekerja sama dengan orang lain.
Mengasah Soft Skills
Menurut pengamatan penulis, ada tiga kategori mahasiswa yaitu: (1) mahasiswa yang hanya berfokus pada akademik (hard skills); (2) mahasiswa yang terlalu berfokus pada organisasi kemahasiswaan (soft skills) dan (3) mahasiswa yang menjaga keseimbangan keduanya (hard skill and soft skills). Lalu pertanyaan lebih lanjut, bagaimana cara mengasah soft skills? Untuk bisa mengasah soft skills, seorang mahasiswa idealnya memiliki kehidupan yang seimbang antara aktivitas akademik dan non akademik. Mahasiswa sebagai ”agent of change” perlu menjaga keseimbangan antara pengoptimalan kemampuan analitis akademik (hard skills) dengan kemampuan interaksi sosial (soft skills). Dengan kata lain, mahasiswa perlu memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik. Keunggulan akademik diperoleh dengan optimalisasi kemampuan akademik mengeluti materi perkuliahan sedangkan keunggulan dalam nilai-nilai humanistik diasah lewat keterlibatan aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian, ketika lulus kuliah, yang diperoleh bukan sekedar gelar sarjana saja, tetapi peningkatan kualitas diri sehingga memiliki daya saing ketika melangkah ke dunia kerja.
Selain itu, dunia kerja membutuhkan bukti nyata bahwa Anda memiliki soft skills komunikasi, integritas, kemampuan bekerja dalam tim dan lain-lain. Manakah yang lebih meyakinkan, Anda mengklaim diri sebagai komunikator yang baik, tanpa bukti, atau Anda mencantumkan sejumlah pengalaman presentasi dan diskusi dalam seminar lokal, regional, nasional dan internasional? Soft skills yang perlu diasah dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori yaitu: (1) keterampilan komunikasi lisan dan tulisan (communication skills), (2) keterampilan berogranisasi (organizational skills), (3) kepemimpinan (leadership), (4) kemampuan berpikir kreatif dan logis (logic), (5) ketahanan menghadapi tekanan (effort), (6) kerja sama tim dan interpersonal (group skills) dan (7) etika kerja (ethics).
Blue Ocean Strategy
Dalam kenyataannya, tidak sedikit lulusan perguruan tinggi yang kurang percaya diri saat mengajukan lamaran kerja. Mereka terlalu berfokus pada berbagai kelemahan yang melekat pada dirinya sehingga sulit untuk menemukan kelebihan tertentu yang bisa ditonjolkan. Orang-orang seperti perlu ”berkenalan” dengan strategi laut biru. Strategi laut biru (blue ocean strategy) adalah sebuah strategi untuk mendapatkan pasar dengan cara membuat pasar baru yang tidak banyak ”pemain”. Dalam konteks tulisan ini, strategi laut biru (blue ocean stategy) menunjuk pada strategi yang ditempuh oleh mahasiswa dengan kemampuan akademik tidak terlalu cemerlang untuk bisa lolos seleksi dalam dunia kerja dengan cara menunjukkan kelebihan yang ada pada dirinya. Hal ini sejalan dengan prinsip ”lifelong education”. Prestasi akademik yang pas-pasan menuntut konsekuensi untuk mengasah kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang memiliki prestasi akademik tinggi. Strategi laut biru menuntut kreativitas dan kemampuan menciptakan kesempatan. Namun sekali kesempatan itu tercipta, maka peluang untuk menang lebih besar daripada pejuang-pejuang di laut merah (red ocean strategy) karena pemain strategi laut biru bermain di lahan yang sedikit saingannya. Analoginya sebagai berikut: ketika orang-orang di laut merah saling berebut dan bersaing jualan mie ayam, si pemain laut biru berjualan es jeruk. Sementara Eric, Krismal, dan Inus yang sama-sama berjualan mie ayam mati-matian menurunkan harga untuk menarik pembeli, Lelek duduk manis menunggu pelanggan membeli es jeruk sehabis makan mie ayam tanpa harus ikut-ikutan menurunkan harga karena tak ada saingannya berjualan es jeruk.
Akhirnya tampak jelas bahwa perguruan tinggi memberi kontribusi untuk membentuk pribadi mahasiswa keseimbangan antara keunggulan akademik (hard skills) dan kemampuan interaksi sosial (soft skills). Di lain pihak, para mahasiswa juga perlu memikirkan sejak dini kelebihan-kelebihannya selain dari aspek akademik sehingga para mahasiswa yang memiliki kemampuan pas-pasan pun bisa sukses dalam dunia usaha baik sebagai pegawai maupun wirausaha. Semoga bujang-dara yang telah menimba ilmu dapat mengimplementasikan hard skills dan soft skills yang dimilikinya.
*) Yohanes Mudayen adalah dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, asal Kalbar.
24 October 2007
Yang Muda yang Nggak Dipercaya
Suara perubahan yang diharapkan mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik sepertinya masih menjadi harapan saja, tanpa sebuah keyakinan menuju kepastian. Persoalan sebetulnya bukan karena bangsa ini tidak bisa diubah, melainkan karena para tokoh tersebut adalah muka-muka lama yang beberapa diantaranya pernah memimpin negeri ini dan belum terbukti ampuh melakukan perubahan yang signifikan. Kemudian kalau dilihat dari segi umur, juga tampak mereka adalah orang-orang lama yang masih memegang tradisi sulit melakukan perubahan radikal karena kultur lama yang masih kuat, sementara disisi lain, peluang untuk para pemimpin yang lebih muda sepertinya tidak diberi kesempatan untuk muncul. Inilah persoalan yang sebetulnya cukup konyol, ketika deru perubahan itu didengungkan dari berbagai sisi kehidupan, tokoh yang diharapkan menjadi mentor perubahan diposisi atas tersebut sulit melakukannya. Mungkin muncul sebuah pertanyaan, apakah persoalan yang dihadapi dinegeri ini terlampau banyak? Apakah karena persoalan yang begitu banyak para pemimpin pusing dan tidak punya power untuk mengurusnya? Sebetulnya disetiap elemen pemerintahan sudah tersedia sumber daya manusia yang berkompeten untuk mengurus masing-masing departemen. Yang menjadi persoalan adalah, apakah antara pemimpin puncak dengan bawahannya satu visi untuk benar-benar memperbaiki negeri ini dari carut marut keterpurukan? Apakah mereka mampu menyingkirkan kepentingan politik dan lebih mengutamakan kepentingan negara yang dalam hal ini memerlukan tokoh pengubah?
Saya jadi teringat pesan sebuah iklan ditelevisi yang mengatakan “Yang muda yang nggak dipercaya”. Maksudnya apa sih? Itulah permasalahan dinegara ini, manusia baru, yang dengan semangat baru dan mengetahui pentingnya perubahan serta memiliki kapasitas untuk mengubah, selalu tidak diberi kesempatan. Bahkan sebisanya orang-orang muda jangan dikasi peluang karena bisa memusingkan kepala status quo dan menjadi kompetitor baru, sehingga persoalan persaingan politik menjadi lebih berat. Kalau begitu, Bisakah Mengubah Indonesia?
21 October 2007
Kejar -tayang- Nih
17 October 2007
Membuka Pintu Perubahan
Rhenald kasali
……………………....
Saat kita menghirup udara kita merasakan ada sebuah kesempatan hidup yang diberikan Sang Pencipta, saat kita melihat cahaya mentari pagi muncul diufuk timur kita sadar hari baru telah tiba. Kita membuka pintu rumah, melihat sekeliling, dan menyambut kehidupan dan hari baru tersebut. Anugerah kehidupan telah datang dan kita masih layak berada ditempat dan disaat dimana kita berdiri, ini adalah rahmat. Bagaimana kita sebaiknya memanfaatkan rahmat kehidupan tersebut? Bukalah hati dan pikiran kita untuk melihat segala berkat dan rahmat dari sang pencipta. Kehidupan, mentari pagi, kesempatan, peluang, kebahagiaan, kesedihan, perubahan, semuanya terbalut dalam satu rangkaian dan menjadi proses perjalanan dari hari kehari.
Janganlah menutup pintu hati dan menguncinya rapat-rapat, ingat bahwa kesempatan untuk berubah itu sama halnya dengan momen ketika kita bangun dipagi hari dan tetap menghirup udara. Kita membukakan pintu rumah dan melihat sinar surya memancar, kita sadar bahwa kita masih hidup dan bertahan sampai detik itu.
Barang siapa yang menutup pintu hatinya dia akan berjalan dalam kegelapan, walaupun diluar tampak begitu terang dia akan tetap berjalan dalam kegelapan tadi. Dia telah membatasi dirinya dengan membangun tembok tinggi dan tidak membiarkan tembok itu dirobohkan untuk diganti dengan tembok baru yang lebih indah dimasanya. Dia melepaskan kesempatan-kesempatan yang ada dengan menutup mata pada apa yang terjadi disekelilingnya dan membiarkan dirinya seperti itu.
Perubahan adalah sesuatu yang terjadi setiap saat dan ada disekeliling kita, apakah kita membuka pintu hati untuk melihatnya dan turut serta dalam perubahan itu? Jawablah untuk renungan kita hari ini. Saya harap kita tidak membangun tembok tinggi sehingga cahaya matahari masih tetap nampak indah dan kita tahu ada perubahan dalam pergerakan dunia ini.
12 October 2007
Mengubah Prespektif
Don’t wait til tomorrow what you can do today
Untuk berubah total seseorang perlu mengubah perspektif mereka, bukan masalah-masalah yang menimpa. Ketika konsentrasi tertuju pada banyaknya persoalan dan bukan pemecahan, pencarian jalan keluar biasanya menemui jalan buntu.
Angin perubahan terjadi bila kita cermati apa yang dilakukan orang-orang yang mampu mengatasi setiap persoalan hidup mereka, mulai dari persoalan yang ringan hingga yang terberat. Mereka mulai memfokuskan pada change DNA, yakni unsur pembawa sifat berbentuk molekul yang menyimpan informasi tentang gen seseorang menuju sebuah perubahan. Informasi yang ada di DNA yang mencatat kode-kode perubahan ini disimpan dalam bentuk sandi berupa kode genetik. Mereka sangat yakin bahwa untuk berubah mereka memerlukan pemikiran untuk menata DNA dengan baik sehingga perintah-perintah berupa sandi perubahan tersampaikan dan terdorong keluar sehingga ada output yang menciptakan perubahan dalam diri mereka.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh salah satu perusahaan konsultan terkemuka Booz/Allen/Hamilton antara Desember 2003 dan November 2005 yang melibatkan responden sebanyak 30.000 dan mewakili 23 industri di 100 negara merupakan salah satu penelitian yang memfokuskan pada isu DNA untuk mengukur tingkat kesehatan dari setiap perusahaan. Hal ini justru memperlihatkan arah kecenderungan dan keyakinan yang semakin mengental di kalangan para konsultan bisnis dan praktisi terhadap peran dan pengaruh dari DNA organisasi dan individu terhadap perubahan.
Dalam kasus yang sering kita hadapi, DNA bisa membantu perubahan dan jalan keluar ketika kita memerintahkan kode generik untuk mencari persoalan pribadi dan mengeluarkannya dengan sebuah solusi yang terbaik. Persoalan yang sering terjadi adalah, kita sering ambigu dalam menentukan persoalan mana yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan dengan segera. Ketika kebingungan itu merajalela bukan penyelesaian masalah yang kita dapatkan, melainkan sebuah perintah yang membuat kita tidak yakin akan penyelesaian persoalan tadi. Cara untuk mensiasatinya adalah dengan menekan tombol penyelesaian masalah pada DNA kita, dengan hasrat yang kuat dan pikiran yang positif, DNA tadi akan mengeluarkan perintah dan membantu mencarikan jalan keluar yang terbaik, saat itulah aura perubahan terjadi.
10 October 2007
INDAHNYA MEMAAFKAN DI HARI YANG FITRI
Memang wajar bila perasaan kita disakiti oleh orang lain maka kita akan sakit hati, dan lebih parah lagi menjadi pendendam sejati. Apakah menyimpan dendam itu baik? Tentu tidak! Bahkan bisa dikata: bahaya. Terus, apa dong bahaya mendendam?
Adi W.G., seorang pakar mind technology dan ahli hypnotherapy menjelaskan dengan sangat gamblang bahwa Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk maju dan berkembang karena energi psikis mereka terkuras untuk mempertahankan emosi marah dan dendam pada seseorang. Emosi negatif yang tetap "dipelihara" dengan sangat tekun ini ia sebut dengan vampir energi psikis.
Demikian mengerikan pengaruh dari emosi marah dan dendam pada diri kita. Kita selama ini mengira bahwa dengan mendendam orang yang pernah menyakiti kita, itu akan menjadi balasan yang setimpal. Ternyata kita salah karena justru kitalah yang jadi makin menderita sendiri.
Lalu agar kita bisa bebas dari belenggu dendam yang jadi vampir energi psikis kita itu bagaimana caranya?
Caranya mudah, tapi juga susah¦ Mudah, karena kita tinggal meneladani akhlak Nabi Muhammad saw ketika beliau dihina, diludahi, dilempari batu atau kotoran onta, bahkan hendak dibunuh oleh orang-orang kafir ketika Islam baru turun ke bumi (masa awal Nabi berdakwah). Apa itu? Ya, benar¦ Jawabnya adalah dengan MEMAAFKAN! Beliau selalu memaafkan mereka dengan tulus, bahkan beliau menengok orang yang sering meludahinya ketika ia sakit sehingga si kafir itu masuk Islam melihat betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad saw yang begitu agung tersebut. Beliau adalah sosok teladan yang paling pemaaf. Kemuliaan akhlaknya begitu memukau sehingga berbondong-bondong warga Arab masuk Islam.
Tapi kenapa "memaafkan" itu susah? Ya, karena kita selalu mencari pembenaran kenapa kita harus marah dan dendam. Kita selalu merasa berhak dan pantas marah/dendam kepada orang yang menyakiti kita tanpa pernah mau mencoba melihat sesuatu yang menyakitkan itu dari sudut pandang yang berbeda. Coba sekali-kali kita berpikir dari sudut pandang orang yang menyakiti kita, mungkin kita akan bisa bersikap lebih obyektif. Tapi kata-katanya sungguh menyakitkan? Tapi ia telah menghina saya? Tapi ia telah berkhianat? Tapi ia benar-benar tak berperasaan? Tapi? Tapi? Kita bisa mencari seribu alasan lain!
Eh, tahu nggak? Sesungguhnya orang lain menyakiti kita sebenarnya karena mereka adalah manusia lemah. Makanya jangan sedih kalau kita disakiti. Kita pantas bersyukur karena dengan mengalami "disakiti" kita mendapat peluang untuk mencontoh akhlak Nabi, yakni memaafkan.
Adi W.G. juga menyatakan bahwa memaafkan tidak berarti kita menyetujui. Memaafkan melibatkan keinginan untuk melihat sesuatu dengan sudut pandang yang lain - untuk bisa memahami dan melepaskan. Lebih jauh Adi menjelaskan, "Saat kita memaafkan dengan tulus orang yang pernah menyakiti kita, maka yang terjadi adalah kita menyingkirkan vampir energi psikis yang selama ini menyedot energi kita tanpa kita sadari, dan sejak saat itu energi kita meningkat drastis, vibrasi kita meningkat, dan kita mulai memanifestasikan sukses dengan sangat cepat dan mudah."
Dalam Al Qur'an surat Asy Syuura ayat 40, dengan sangat indah Alloh SWT berfirman yang artinya: "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik* maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." Yang dimaksud berbuat baik di sini ialah berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita.
Sudahlah kawan, sudah tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak memaafkan. Sebentar lagi adalah Hari Raya Idul Fitri, yang akan menjadi momen yang paling tepat bagi kita untuk memaafkan. Lalu, siapa yang dimaafkan? Pokoknya siapa saja yang pernah--dengan sengaja atau tidak menyakiti kita, baik secara lahir maupun batin. Mungkin dia teman yang pernah mengecewakan perasaan Anda. Mungkin dia mantan kekasih yang mengkhianati Anda. Mungkin dia orang yang pernah menghina atau memfitnah Anda. Atau mungkin juga dia orang yang telah mengubur harapan Anda, yang membuat cinta Anda yang seputih salju berubah menjadi kenangan duka. Maafkanlah semuanya karena maaf itu indah¦
Ada hukum tidak tertulis yang berlaku di alam semesta ini. Apa itu? Hukum itu adalah Hukum Sebab - Akibat atau Hukum Tabur - Tuai yang berbunyi: Apa pun yang kita tabur--melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan kita--akan kembali pada kita.
Jika Anda merasa sakit bila disakiti maka jangan menyakiti. Jika Anda sudah terlanjur menyakiti maka minta maaflah. Dan jika Anda sudah disakiti maka maafkanlah! Indah bukan?
Salam Idul Fitri,
AGUS RIYANTO
Penulis Motivasi dan Pengembangan Diri, dapat dihubungi melalui email: agus4ever@gmail.com atau hp: 085227428804
09 October 2007
Keberhasilan Distributor MLM
Penting sekali untuk melihat prespektif diri terhadap sesuatu yang asing karena ini bisa memberikan peluang dan kesempatan yang tidak pernah diduga. Membebaskan diri untuk menyelaminya adalah salah satu langkah bijak demi pertumbuhan diri. Memiliki tujuan dan membiarkan diri memikirkan hal-hal yang ingin dicapai dari perjalanan keterlibatan didunia pemasaran jaringan telah memberi ruang gerak pembebas diri dari belenggu-belenggu penghambat, ini memungkinkan seseorang meraih prestasi puncak dari apa yang dia inginkan. Keberhasilan sejati menuntut pembebasan kreativitas untuk meraihnya dalam skala yang independen tanpa tekanan dari pihak luar, sifatnya murni dorongan semangat dari dalam batin untuk meraih keberhasilan. Inilah mengapa kita harus sedikit-banyak belajar dari Novelis Virginia Wolf tadi supaya kita bebas menentukan kreasi sudut pandang terhadap sesuatu.
Perspektif adalah sudut pandang akan sesuatu dari kacamata si penilai, jadi perspektif dalam kontek ini sama saja dengan penilaian terhadap keberadaan bisnis jaringan, perkembangannya dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Sekilas pandang melihat sesuatu yang baru, kita hanya akan meneliti kulit luarnya saja tanpa pernah tahu apa isi didalam. Sama lumrahnya ketika seorang pemuda melihat panampilan gadis cantik yang lewat didepannya, dia hanya akan menilai penampilan fisik luar sigadis tanpa pernah tahu isi dan kualitas didalamnya.
Pemahaman masyarakat awam akan keberadaan bisnis jaringan juga demikian bahkan terkesan negatif, mereka menilai bisnis model ini sebagai jual mimpi, cari teman, jualan, ngejar-ngejar orang. Pokoknya sekumpulan perspektif yang kurang enak didengar dan tidak didasari fakta real yang berimbang. Awam hanya menilik kekeliruan dan kesalahan yang terjadi bukannya meneliti lebih jauh akan keabsahan penjualan model ini. Pandangan demikian mirip ekspos buruk seorang selebriti dilayar kaca pada acara infotainmen, dimana si seleb dihakimi tanpa pemirsa tahu keberadaan informasi yang sebenarnya.
Melihat dari luar dan menilai secara emosional memang gampang karena kita bisa mengambil kesimpulan secara cepat, namun demikian prespektif seperti ini bukanlah akurat karena validitas datanya sangat dipertanyakan. Nah, pandangan akan dunia bisnis MLM juga tidak jauh berbeda, orang-orang hanya melihat sepintas lalu tanpa pernah tahu isi perut keberadaan industri bersangkutan. Keberhasilan para distributor dan perusahaan MLM secara finansial mampu mengubah pandangan awam akan bisnis ini sedikit demi sedikit. Bahkan para anggota yang meraih keberhasilan luar biasa dari bisnis ini mengalami metamorfosis penghidupan yang maksimal.
08 October 2007
Mengukir Nasib, Mengukir Masa Depan
Nasib kita ukir sendiri, kita desain sendiri dan kita jalani sendiri
Jennie S. Bev mengungkapkan demikian bahwa nasib kita ukir sendiri, kita desain sendiri dan kita jalani sendiri. Tidakkah kita tahu bahwa sebuah patung akan dipahat oleh pematungnya setelah dia membayangkan gambaran akhirnya? Atau kita pasti pernah lihat bagaimana seorang tukang ukir menggambarkan sketsa menyeluruh dari media yang akan dia ukir, setelah membuat sketsa menyeluruh sipengukir akan mulai mengerjakan ukirannya mulai satu goresan ditambah satu goresan sehingga secara keseluruhan gambaran ukiran itu selesai dan menghasilkan sebuah karya yang menakjubkan.
Kehidupan manusia juga demikian, mereka harus berani mengukirnya bagaimana gambaran akhir dari kehidupan yang bagi mereka ideal, mereka berusaha menjalaninya dengan setiap pengorbanan jatuh bangun. Mereka bersedia terus berproses menjalankan hari-harinya dengan sebuah keyakinan bahwa nasib bukanlah yang menentukan sejauh mana kehidupan mereka namun kemampuan mereka untuk mengukir dan menjalankan hidup itulah hasil akhir yang mereka peroleh. Kehidupan kita ibarat gambaran pemahat atau pengukir, mempunyai gambaran secara menyeluruh kemudian mulai menjalankan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan itu.
Setiap hari baru adalah keajaiban dalam perjalanan menuju keberhasilan, hari ini kita telah mempelajari bagaimana nasib itu bisa diubah selama kita mau mengubahnya. Tidak mudah memang menjalankan hari-hari menuju perbaikan itu, pertaruhannya sungguh berat, namun kemenangan akhirlah yang menentukan. Kita semua akan melihat mahakaryakehidupan dari hasil pahatan dan ukiran kita sendiri.
05 October 2007
Kelenturan Dalam Perubahan
Perubahan memerlukan kelenturan, sesuatu yang kaku mudah sekali patah.
Saya seperti disentil oleh sebuah kebijaksanaan yang dimiliki oleh kekuatan dan kelenturan bambu tersebut. Pesan ini bermakna menuntut kita berubah, dan hal itu tentu saja ditujukan kepada saya supaya bisa menyesuaikan diri dalam setiap terpaan angin. Saya berterima kasih karena pesan tersebut memberikan ruang jiwa bagi saya untuk berrefleksi diri, memperbaiki kebiasaan dan sifat yang kaku dan tidak lentur dimasa lalu. Memperbaiki segala kekurangan dan menjadi lebih baik dalam perubahan.
Saya pikir kita perlu mempelajari kehidupan alam dan seperti sifat bambu tersebut, kita juga harus bisa menyesuaikan diri dalam perkembangan zaman dimasa kini agar memiliki kehidupan yang seimbang baik dalam kesejahteraan, kebahagiaan maupun spiritualitas. Hari ini saya ingin mengajak pembaca sekalian mempelajari sesuatu yang tidak kaku yang mampu memberikan kekuatan dan ketahanan dalam hidup kita. Persoalan dan terpaan hidup membawa sebuah angin perubahan yang terkadang tidak terhindarkan, namun kemampuan kita menyikapinya dengan kelenturan adalah jalan keluar yang terbaik dalam perubahan.
02 October 2007
Melepaskan Pelukan di Jembatan - Menuju Perubahan
Hari ini kita telah lahir dengan melepaskan pelukan erat dijembatan tadi dengan melangkah menyeberangi dan menemui daratan baru dalam kehidupan kita. Kita telah menapak dalam perubahan dan lahir kembali, membuang hal-hal buruk dalam kehidupan yang membelenggu diri. Berevolusi dari kehidupan lama kekehidupan baru dengan melepaskan semua pelukan dijembatan masa lalu dan menemui daratan kehidupan yang baru.
Renungkanlah dan lepaskan setiap jembatan yang membatasi diri kita, lepaskanlan untuk menuju perubahan. Terbanglah dalam sebuah kebebasan menuju pribadi yang luar biasa dengan menjadi manusia baru dalam habitus baru dalam kehidupan yang berkesinambungan. Kita menginginkan perubahan itu dan kita berharap besar terjadi dalam diri kita. Peganglah segumpal harapan yang telah membentuk, nyatakan dengan hasrat yang dahsyat untuk lahir kembali menjadi manusia dengan kehidupan baru menuju Perubahan.
27 September 2007
Sinergitas Dan Kekuatan 2P-2S di MLM
Namun masa-masa emas Pak Alim tidak berlangsung lama karena satu tahun setelah pertumbuhan luar biasa itu, perkembangan dan omzet bisnis Pak Alim mulai menurun dan kebintangannya mulai meredup. Akhirnya setelah sekitar satu setengah tahun dia bergabung di MLM bersangkutan, seluruh organisasinya benar-benar rontok dan tidak berkembang lagi, stagnan, dan berguguran. Tentu saja bisnis itu tidak menghasilkan apa-apa lagi.
Apa yang menjadi kelemahan dari perkembangan bisnis Pak Alim yang bisa kita ketahui? Setelah melalui beberapa rangkaian pengalaman dan analisis, saya menarik satu garis merah bahwa didalam bisnis pemasaran jaringan, harus ada sinergitas yang berimbang dari Produk, Perusahaan, Sistem Plan Bonus dan Support. Kalau dari keempat hal tersebut tidak berimbang, maka perusahaan dan distributornya tidak akan bertahan lama, paling-paling tiga tahun perusahaan itu bertahan dan akan segera tutup, bahkan ada perusahaan MLM gadungan yang hanya berumur dibawah satu tahun.
Apa yang dimaksud dengan sinergitas dan kekuatan 2P-2S?
2P-2S hanyalah singkatan yang saya munculkan agar mempermudah pemahaman Anda mengenai Produk, Perusahaan, Sistem Marketing plan dan Support system. Sinergitas keempat komponen ini sangat penting untuk membuat perusahaan MLM dan para membernya bertahan dalam jangka panjang. Seandainya salah satu dari empat komponen ini lemah maka perusahaan dan member diprediksi tidak akan bisa meraih keberhasilan sejati dari keterlibatan mereka didunia industri pemasaran jaringan. Tegasnya tanpa kekuatan dan sinergi Produk (kualitas dan keunikan), Perusahaan (bonafiditas dan dukungan modal), Sistem (marketing plan yang bagus) dan Support (sekolah bisnis) bisnis MLM tidak akan bertahan lama.
Sinergitas keempat komponen tersebut menjadi syarat yang paling utama bagi sebuah perusahaan MLM jika ingin bersaing dipasaran. Tanpa keunggulan dan keseimbangan dari produk, sistem, perusahaan dan support, perusahaan jaringan itu hanyalah akal-akalan saja yang menjadi proyek pengeruk keuntungan dari pemilik perusahaan.
Selanjutnya??? Temukan dibuku MENJADI MLMers DAHSYAT!
CACAT FISIK BUKAN HALANGAN BAGI SAYA UNTUK HIDUP NORMAL
Saya sejak lahir diciptakan dengan keadaan fisik yang tidak sempurna, tangan dan kaki kanan saya sedikit lumpuh dan tidak normal seperti layaknya orang lain yang dapat menggunakan semuanya dengan baik. Ketidaksempurnaan fisik saya banyak berpengaruh pada aktivitas saya sehari-hari. Jujur saya katakan keadaan fisik saya seperti ini tidak saya kehendaki, didalam hati dan perasaan, saya merasa marah, sangat tidak terima atas kenyataan yang ada, kehidupan saya berada pada posisi yang serba salah. Kadang kala saya depresi atas keberadaan diri ini, pergaulan saya tidak seluwes orang-orang lain. Sahabat-sahabat saya bisa bermain dengan leluasa, berlari, berenang, memanjat, belajar dengan mudah secara fisik sementara saya tidak bisa dan dibatasi oleh keadaan cacat fisik tadi. Sungguh ini sebuah neraka nyata dalam hidup yang hinga sekarang terkadang muncul dibenak saya.
Citra diri saya waktu itu memang demikian rapuh dan saya belum bisa menerima kenyataan ini secara normal. Saya merasa diri saya tidak dapat berbuat dan mengerjakan sesuatu seperti sahabat-sahabat saya yang lain. Mereka memiliki kesempurnaan fisik dan bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan sementara saya tidak. Keadaan seperti ini ternyata menjadi bumerang yang membuat saya merasa terkucilkan, rendah diri, tidak sempurna dan sangat berbeda dibandingkan dengan orang lain. Saya menutup diri dan minder, iri terhadap teman-teman saya, jatuh dan menyerah pada keadaan. Bahkan perasan mental itu masih ada dan selalu menyerang saya sampai saya menginjak SLTP.
Suara Kehidupan yang Memberi Makna
Saya terbangun dari keterpurukan mental, sebuah suara dari keheningan menyapa saya dan berbisik dalam hari supaya bangkit dari keterbelakangan mental itu. Saya diteriakkan supaya jangan menyerah – Don’t Give Up Man... Demikian suara nyaring itu saya dengar dari lubuk hati saya. Merasa minder dan tidak sempurna bukan penyelesaian masalah, keterbatasan fisik tidaklah sebuah halangan untuk terus berkembang dan maju. Beruntung saya tinggal disebuah komunitas anak rantau yang sama-sama berjuang untuk memperbaiki hidup dan intelektualitas. Saya tinggal disebuah asrama yang dikelola oleh misionaris Katolik dan hidup bersama dengan lebih dari seratus siswa dari berbagai macam latar belakang. Semejak suara kehidupan itu membisikan maknanya kedalam hidup saya, saya mulai menyadari bahwa hal-hal negatif perusak diri adalah penyakit yang membuat saya tidak menjadi apa-apa, saya terus berjuang, melakukan banyak hal dan selalu mampu mengandalkan diri sendiri.
Saya menyadari bahwa keterbatasan fisik dan cacat sejak kecil bukanlah halangan terbesar yang membatasi saya untuk maju dan bergaul dengan mudah. Saya mengalami hal-hal buruk, bahagia dan sedih, sakit dan sehat. Jatuh cinta dan merasa ditinggalkan. Kehidupan saya normal ketika saya menerima keberadaan diri, saya mulai bisa berjalan dan merasa bahwa Tuhan menyentuh saya lewat banyak hal termasuk keterbatasan fisik tadi. Saya menyadari apa yang dikatakan orang-orang di sekitar saya yang terus mendorong dan memberikan semangat, mereka membuka ruang dan tidak membatasi apapun dari saya. Akhirnya, saya berani membuka diri dan hidup layaknya orang lain. Ini sebuah anugerah indah dalam hidup saya.
Mari Jangan Menyerah!!!
22 September 2007
Tanggapan Untuk Buku MLMers
Didunia MLM kita menemukan banyak trik dan banyak karakter manusia. Nah, para pemula bisnis MLM kita tidak tahu trik dan karakter aneh itu. Jika ingin menemukan keberhasilan di MLM, bacalah buku ini. Sangat bagus, saya sudah membacanya dari awal sampai akhir dan isinya sesuai apa yang saya alami. Agung Sutrisno, Business Owner, Solo.
Buku ini membongkar isi perut dibisnis jaringan, ternyata ada orang-orang yang dengan sengaja membuat bisnis MLM ‘mati suri’. Salut buat mas Odop, karya ini membuka mata bahwa sukses tidak hanya soal finansial.
Ingin benar-benar sukses dibisnis jaringan, bacalah buku ini. Saya melihat ada kran pembuka yang cukup jelas sehingga masyarakat kita tahu apa itu MLM sejati dan apa itu MLM-MLMan. Semoga kehadiran buku ini memberikan pencerahan bagi dunia bisnis MLM di Indonesia.
K-Link tampil dengan kekuatan Perusahaan, Produk, Sistem dan Support (2P2S), dan leader-leader juga memiliki sikap dan cara kerja yang digambarkan dalam buku ini. Bahasan buku ini relevan dan sangat dibutuhkan oleh para pebisnis MLM. Inga’-inga’ MLM gadungan tidak akan membawa distributornya kepuncak sukses.
Kenapa kamarin saya tidak menemukan buku ini ya, padahal saya butuh banget supaya tahu lobang-lobang yang sebaiknya dihindari. Ophy Lusiana, distributor Oriflame.
Saya sudah merasa berhasil berkat buku ini, tadinya saya melihat kalau tidak mendapatkan uang banyak dan bonus besar saya pecundang di MLM. Ternyata meraih sukses itu gampang.
Saya sering pindah perusahaan dan mencari perusahaan baru namun perasaan saya tidak enak karena distribotor bawah menjadi korban. Setelah saya tahu akhirnya saya harus mengambil sikap bahwa pemimpin sejati di MLM itu harus punya komitmen.
19 September 2007
Nyeleneh ne DiriKu Hari ini
Oiya...
05 September 2007
MENJADI MLMers DAHSYAT!
Ini Buku Terbaru Saya
Yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis jaringan adalah bahwa, peluang besar, perkembangan jaringan yang luar biasa, pertumbuhan yang tinggi dan repeart order cepat belum tentu membawa keberuntungan karena ada faktor X yang mungkin menjadi penyebabnya. Bisnis pemasaran jaringan adalah bisnis yang penuh tantangan, bisnis dengan misi “memanusiakan-manusia -- memanusiakan-bisnis” terutama dikarenakan ia berada dalam lingkungan sosial yang penuh dengan kompleksitas hebat, pergolakan besar, eksodus, disertai iklim perubahan yang tak pernah berhenti. Setiap distributor diminta mampu memperkaya dan meningkatkan diri, profesional, beretika, mau melayani, harus berani melakukan pembaruan. Bila tidak, pondasi bisnis yang telah dikelola dengan jerih payah akan terhempas gelombang bahkan runtuh dalam menghadapi pergolakan waktu.
Melalui beberapa rangkaian pengalaman dan analisis, saya menarik satu garis merah bahwa didalam bisnis pemasaran jaringan, harus ada sinergitas yang kuat dari segenap elemen terkait termasuk pelaku industri itu sendiri, distributor dan pemerintah, perusahaan, produk, sistem dan support.
Buku ini muncul kehadapan pembaca berdasarkan analisa dan pengalaman langsung ketika penulis terlibat sebagai distributor aktif. Jadi, bahasannya bukan hanya teoritis hasil analisa saja melainkan juga berdasarkan pengalaman nyata dilapangan. Pesan terbesar dari buku ini adalah bahwa keterlibatan dibisnis pemasaran jaringan bisa membawa seseorang meraih keberhasilan sejati. Tidak percaya? Temukan rumusannya dan aplikasikan.
Bahasan dalam buku ini Meliputi:
Pengaruh keberadaan industri MLM
Target Pasar Yang Harus Dibidik dalam pengembangan jaringan
Sinergitas dan kekuatan 2P-2S
Beberapa perangkap yang bisa menjerat leader MLM
Mengapa organisasi jaringan bisa hancur seketika
Syarat-syarat yang harus dibayar untuk berhasil
Rumus-rumus keberhasilan sederhana yang ampuh
Etos profesional leader, distributor dan elemen yang terkait dengan industri MLM
Apa tingkatan keberhasilan sejati MLMers
Para MLMers, Segera Serbu Buku Ini!!!
01 September 2007
Waralaba Tela-Tela
Seorang pengusaha Waralaba Tela-Tela bisa meraup keuntungan puluhan juta rupiah tiap bulannya dari usaha ini. Tidak hanya keuntungan besar yang diraih bahkan untuk seorang pemilik bisnis waralaba, dia bisa mempekerjakan hingga puluhan orang karyawan, omzet yang dihasilkan dari bisnis ini juga terus meningkat. Orang-orang yang ambil bagian dalam usaha ini juga cukup banyak. Satu outlet standarnya membutuhkan satu karyawan, jika seluruh outlet Tela-Tela ada sekitar 1.000 gerai, maka akan ada seribu orang yang secara tidak langsung bekerja diusaha jenis ini. Artinya, bisnis ini mampu menampung sekitar 1.000 orang pekerja usia produktif untuk tidak jadi pengangguran.
Saya melihat prospek bisnis ini akan terus meningkat beberapa tahun kedepan, apa lagi dengan beberapa inovasi baru dalam hal produk dan pemasaran. Tiap bulan pengusaha waralaba Tela-Tela bisa meraih penghasilan dari penjualan bahan baku, bumbu, pembukaan cabang baru dan tentunya royalty waralaba itu sendiri.
Di Jogjakarta ada sekitar 6 usaha waralaba dengan produk yang hampir sama, ini berarti ada persaingan yang cukup ketat. Keberadaan beberapa usaha waralaba Tela-Tela baru membuat bisnis berada di zona Red ocean. Tentulah pergesekan antara satu waralaba dengan waralaba lain akan semakin terasa dan iklim kompetisi bisnis semakin tinggi.
Namun demikian nampaknya pemilik waralaba Tela-Tela telah mengantisipasi kemungkinan itu, baik dalam situasi aman maupun dalam zona persaingan yang ketat. Terbukti hingga sekarang bisnis ini terus mengalami peningkatan dan perkembangan dengan pertumbuhan outlet baru yang semakin menjamur.
30 August 2007
Penulis Mencoba Beramal -dari milis-
Oiya... Kalo ada yang tertarik untuk menyumbang, kami sangat membuka
12 August 2007
RUANG BAGI KEHENINGAN JIWA-RAGA
Sapaan-sapaan keheningan mengosongkan hati dan menyengat kekeliruan masa lalu yang menjadikan manusia "menjadi manusia." Sungguh kalau kita serahkan jiwa dan kehidupan, kedalam aliran air keheningan, kita akan meraih anguerah kebahagiaan batin dan hidup. Manusia adalah sosok hidup yang terdiri dari raga dan jiwa, ketika raga dan jiwa itu melemah, aliran-aliran keheningan tak akan mengalir dalam kesenangan, dia akan mengalir membabibuta layaknya banjir menghempas kanal dan merusak semua yang merintanginya.
Seandainya ingin menjinakkan aliran keheningan itu, manusia harus menyeimbangkan jiwa dan raganya menjadi satu. Biarkan jiwa-raga bersatu dalam kehatian dan menjadi unggul dalam mengalirkan auranya. Disini akan muncul keheningan murni dimana air akan mengalir meneteskan kejernihannya, dia akan sepoikan asa, menyejukkan jiwa.
Sungguh, bagi saya ini sebuah anugerah yang maha indah bagi kehidupan manusia. Kita janganlah mengabaikan keheningan hati-jiwa karena dia memberikan kenyamanan diruang yang tidak terukur, dalam, lebar dan tidak terkira. Jangan pernah abaikan, dekatkan diri kita kepadanya dan kita akan meraih aliran keheningan yang menyejukkan.
Begitulah, manusia, jika ingin meraih keheningan hendaklah menyeimbangkan jiwa dan raga, memberi keleluasaan bagi jiwa-raga untuk meneteskan makna kehidupan. Dengan demikian dia akan memberikan nilai positif bagi kehidupan manusia.
10 August 2007
Mengukir Kata Menata Kalimat
Sebelum Kamu mengeluh, RENUNGKANLAH!!!
Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya makanan.
Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan pendamping hidup.
Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
Ketika kamu sedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup!
Kita tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan, mereka cantik/tampan karena kita mencintainya.
Kita tidak tahu apa yang telah kita dapatkan, sampai semua hal itu lenyap.
Kita tidak tahu apa yang telah hilang dalam hidup ini, sampai sesuatu itu datang kembali.
Emas murni akan diperoleh setelah melalui pembakaran dengan suhu tinggi.
07 August 2007
HIDUP DENGAN PENUH SYUKUR
Hidup dengan penuh syukur adalah langkah awal meraih kehidupan yang bahagia. ~ Agus Riyanto
Kita pasti sudah tahu betapa berharganya nilai kesehatan dan waktu dalam hari-hari kita. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu melakukan hal yang satu ini dengan penuh kesadaran. Apa itu? Ya, sudah sepantasnya kita selalu memanjatkan syukur pada Tuhan Yang Maha Pemurah; bersukur atas semua nikmat, rahmat dan karuniaNya yang tak terhingga yang telah terlimpahkan kepada kita tiada henti, baik itu diminta maupun tidak diminta.
Cara yang terbaik untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan adalah dengan menggunakan nikmat itu sebagaimana Tuhan ingin untuk apa kita menggunakannya. Misalnya kita diberi kelimpahan harta, maka pergunakan kelebihan harta itu untuk membantu saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Misalnya kita diberi kelebihan ilmu, maka pergunakanlah ilmu itu untuk membantu mereka yang masih dalam proses pembelajaran. Misalnya lagi kita telah menemukan potensi dan jati diri kita yang sesungguhnya, maka bantulah mereka yang butuh bantuan untuk menemukan potensi dan jati diri mereka sendiri. Dan masih banyak contoh lain yang dapat Anda temukan dalam hidup ini.
Dalam hidup sehari-hari, akan menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bila setiap bangun tidur kita bisa menghirup udara segar seraya memanjatkan syukur yang tulus kepada Tuhan, Sang Pemberi Kehidupan. Setiap bangun tidur secara spontan mulut kita berucap, "Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami (dalam tidur), dan kepadaNyalah kami akan kembali."
Hari yang diawali dengan rasa syukur akan menjadi hari yang cerah, bahagia dan penuh semangat. Hari yang indah membentang di hadapan kita, yang akan memanggil kita untuk mengisinya dengan prestasi-prestasi gemilang. Rasa syukur akan membuat kita memandang hari ini secara berbeda dan penuh makna. Inilah hari di mana kita mengukir sejarah hidup kita.
Ada lagi pengaruh terdahsyat dari rasa syukur. Apa lagi? Ternyata rasa syukur kepada Tuhan akan menarik lebih banyak kebaikan dan mewujudkan keinginan ataupun permintaan ke dalam hidup kita.
Logikanya begini: marilah kita sejenak mengenang masa kecil kita dulu. Semenjak balita kita selalu mengajukan banyak keinginan kepada orangtua kita; entah itu uang jajan, mainan, ataupun pergi ke tempat yang kita suka. Orangtua kita sangat sayang pada kita, mereka selalu menuruti kemauan kita semampunya. Setelah kita masuk sekolah TK, SD, dan seterusnya mereka selalu memenuhi kebutuhan kita tanpa kita minta. Ada seragam sekolah, sepatu, tas, buku-buku, uang saku, dan sebagainya. Apalagi kalau kita menjadi bintang kelas, pasti ada hadiah khusus yang akan menanti kita. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin banyak pula biaya yang dibutuhkan. Kali ini anggap saja orangtua kita ini kaya raya dan punya segalanya. Pada saat SMA kita diharuskan membeli banyak sekali buku-buku pelajaran, akhirnya kita minta uang pada orangtua kita untak membelinya. Orangtua dengan senang hati memberi kita sesuai apa yang kita minta.
Melihat kita menggunakan uang pemberiannya sebagaimana mestinya dan kita pun belajar dengan sangat rajin, orangtua kita pun kemudian berkata, "Oh, anakku… kamu benar-benar anak yang baik, rajin dan prestasimu pun bagus. Baiklah, tahun ini kami akan membelikan kamu sepeda motor." Akhirnya tanpa diminta, kita dibelikan sepeda motor.
Setelah dibelikan sepeda motor, kita jadi tambah rajin belajar dan semakin berprestasi sampai kita akhirnya lulus dari SMA dengan nilai yang sangat bagus. Melihat prestasi kita yang luar biasa, orangtua kita merasa sangat bangga dan berkata, "Wah…, engkau adalah anakku yang hebat. Saya bangga padamu nak… Kamu ingin kuliah ke mana pun akan kami turuti, di dalam negeri atau luar negeri? Dan jangan khawatir nak, kami akan membelikanmu mobil merk apa pun sesuai keinginanmu!"
Alangkah senangnya hati kita mendengar itu semua. Selanjutnya, kita pun kuliah di Perguruan Tinggi yang kita inginkan dengan mobil kesukaan kita. Dengan penuh kesungguhan kita menyelesaikan studi dan lulus dengan pujian. Orangtua kita lebih bangga lagi dan dengan penuh semangat berkata, "Wahai anakku, kamu benar-benar anak yang berbakti. Kami bangga punya anak sepertimu. Sekarang kami akan membelikan rumah seperti apa pun yang kamu mau. Kalau Istana Bogor ada yang jual, kami akan membelikannya untukmu…!"
Begitu seterusnya, orangtua kita yang kaya raya ini selalu memberikan apa pun yang kita minta bahkan yang tidak kita minta karena melihat kita menggunakan pemberiannya dengan penuh tanggung jawab dengan menunjukkan prestasi gemilang pada mereka.
Lain halnya jika kita meminta uang pada orangtua kita untuk membayar buku-buku pelajaran sekolah yang mahal-mahal, namun uang itu kita gunakan untuk hura-hura, pesta minuman keras atau narkoba. Tanpa kita sadari ternyata orangtua kita mengetahui semua yang kita lakukan. Setelah itu kita meminta uang lagi kepada mereka dengan alasan yang sama. Kira-kira apa yang akan kita dapatkan? Uangkah atau kemarah meraka??
Sekarang… kita bayangkan jika yang kita mintai adalah Tuhan Semesta Alam yang menguasai dunia ini beserta segala isinya… Tuhan Yang Maha Kaya dan tahu segalanya!
Hidup dengan dengan penuh syukur adalah suatu keharusan bagi kita sebagai ungkapan rasa terima kasih pada Sang Pencipta atas nikmat dan karuniaNya yang mengalir tiada henti kepada kita. Kalau kita ingin nikmat itu bertambah, kita cukup dengan mensyukurinya. Tapi jika kita ingin nikmat itu diambil dari tangan kita, mudah saja… Cukup kita menggunakan anugerah Tuhan itu dijalan yang akan mendatangkan murkaNya. Pilihan ada di tangan kita?
Salam sukses!
Agus Riyanto
~Sukses sejati, sukses dunia - akhirat.~
Email : http://us.f336.mail.yahoo.com/ym/Compose?To=agus4ever@gmail.com
Phone : 085227428804